b. Keterukuran measurability; suatu pos harus memiliki makna tertentu
yang relevan dan dapat diukur jumlahnya dengan reliabilitas yang tinggi. c.
Relevansi relevance; informasi yang terdapat dalam pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan
yang diambil pemakai laporan keuangan.
d. Reliabilitas reliability; informasi yang disajikan harus sesauai dengan
keadaan yang sebenarnya dan digambarkan atau mempresentasikan secara objektif, dapat diuji kebenarnnya verifiablity, konsisten dan
netral. Godzali, 2001, 338
D. J
ENIS
D
ATA YANG
H
ARUS
D
IUNGKAPKAN
Ada dua jenis data yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan, yaitu: 1 Pengungkapan data kuantitatif dan
2 Pengungkapan data kualitatif.
Dalam menyajikan informasi kepada investor dan kreditur tekanannya lebih ditujukan pada informasi keuangan berupa dalam satuan moneter data kuantitatif
dan hendaknya dilengkapi dengan data pendukung lainnya agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu akan dilengkapi pula
informasi lainnya secara rinci seperti segmen report misalnya diversifikasi produk, keadaan geografis dan pertumbuhan normal, estimasi atau peramalan yang relevan
bagi para pemegang saham data kualitatif. Informasi kualitatif ini akan dapat bermanfaat bagi investor dan pengguna lainnya bila disajikan informasi yang relevan
dengan proses pengambilan keputusan ekonomi. Informasi dikatakan relevan bila informasi tersebut dapat memberikan nilai tambah value added information bagi
pemakainya.
Secara umum ada lima macam informasi kualitatif yang perlu diungkapkan berkaitan dengan rekening dan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan, yaitu:
1. Ketidakpastian uncertainty, yaitu peristiwa yang kemungkinan akan terjadi masa mendatang dan akan berpengaruh secara material terhadap keadaan keuangan
perusahaan. 2. Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi, pengungkapan tentang dasar atau metoda
penilaian yang digunakan perusahaan seperti: metoda penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Perubahan akuntansi, yaitu pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yang digunakan perusahaan, seperti perubahan metoda penilaian persediaan dan FIFO
menjadi LIFO. 4. Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak, pengungkapan tentang adanya
pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu atau lebih aset, hlaibilitas maupun kontrak.
5. Peristiwa kemudian setelah tanggal neraca subsequent event, penjelasan tentang peristiwa atau kejadian yang telah terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum
laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi penting yang perlu diungkapkan, Godzali, 2001, 341-342.
E. P
ENGUNGKAPAN
W
AJIB
M
ANDATORY
D
ISCLOSURE DAN
P
ENGUNGKAPAN
S
UKARELA
V
OLUNTARY
D
ISCLOSURE
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
99
Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi data baik bersifat
kuantitatif maupun kualitatif dengan memperhatikan unsur adequate, fair, dan full. Di USA lembaga yang mewajibkan pengungkapan adalah Security and Exchange
Commission SEC, identik dengan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM di Indonesia, yang menjadi otoritas pengungkapan wajib bagi perusahaan.
Pengungkapan sukarela, merupakan pengungkapan melalui informasi keuangan berupa supplementary information, sesuai dengan kebijakan perusahaan entitas.
Metoda pengungkapan digunakan dalam laporan keuangan harus memperhatikan sifat informasi yang disajikan dan kepentingan relatif pengguna. Ada beberapa metoda
pengungkapan yang sering digunakan yaitu:
1 Bentuk dan susunan laporan formal, 2 Terminologi dan penyajian yang rinci,
3 Informasi sisipan, 4 Catat kaki footnotes,
5 Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul, 6 Komentar dalam laporan auditor, dan Pernyataan Direktur Utama atau Ketua Dewan
Komisaris, dan 7 Bentuk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pengungkapan.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
100
BAB X TINJAUAN UMUM TEORI AKUNTANSI SYARIAH