nash-nash dalam Al Qur’anul Karim. Oleh karena itu, ciri-ciri pelaporan akuntansi tersebut hendaknya memuat informasi berikut.
Tabel 7 C
IRI
-
CIRI
P
ELAPORAN
No
MAKNA LAPORAN SURAHAYAT AL QURAN
1 Dilaporkan secara benar
QS: 10:5 2
Cepat dan tepat pelaporannya QS: 2:202; 24:39; 3:19; 38:16; 5:4; 13:41;
40:17; dan 14:51 3
Dibuat oleh ahlinya akuntan QS:13:21; 13:40; 23:117: dan 88:26
4 Terang, jelas, tegas, dan informatif
QS: 17:21; 14:41; dan 84:48 5
Memuat informasi menyeluruh full disclousure QS: 6:52; dan 39:10
6 Informasi disampaikan secara vertikal dan horizontal
QS: 2:212: 3:27; 3:37; 13:18; 13:40; 24:38; 38:39, dan 69:26
7 Terperinci dan teliti
QS: 65:8 8
Tidak terjadi manipulasi QS: 69:20; dan 78:27
9 Dilakukan secara kontinyu tidak lalai
QS: 21:1; dan 38:26
G. A
KUNTANSI
S
YARIAH DALAM
P
ERSPEKTIF
O
NTOLOGIS
Dasar munculnya muamallah Al Muhasabah diterangkan dalam Al Qur’anul Karim; khususnya dalam Surah Al Baqarah ayat 282; 2, yang artinya: ”Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu bermuamallah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan hendaklah seorang penulis diantara kamu menulisnya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan apa yang
ditulis itu, dan hendaklah ia bertaqwa kepada Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada laibilitasnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akal atau
keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan dengan jujur dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang laki-laki diantara kamu. Jika tak ada dua orang laki-
laki maka bolehlah seorang laki-laki dan dua orang perempuan dari saksi yang kamu ridhoi, supaya jika sseorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Yang demikian itu
lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguan. tulislah muamallahmu itu kecuali jika muamallahmu itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu lakukan yang
demikian itu, sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwallah kepada Allah. Allah mengajarmu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Berdasarkan uraian di atas maka muammallah di sini dapat diartikan sebagai kegiatan jual beli market, hlaibilitas piutang agency relationship, dan sewa menyewa
leasing. Secara lebih luas dalam kerangka bisnis muamallah ini dalam upaya mencari ridha Allah ar ridhain, melalui kegiatan dalam bentuk hablumminannas hubungan antar
manusia secara horizontal sebagai wujud penerapan time is opportunity waktu adalah kesempatan, terutama dalam kesempatan kegiatan bisnis usaha. Salah satu bentuk bisnis
yang berkembang cukup pesat sekarang adalah praktik perbankan syariah, BPRS, BMT koperasi syariah, dan jasa keuangan lainnya, seperti: asuransi dan jasa.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
137
Secara khusus menurut Harahap 1992, 4 dan Meidawati 1998, 201, mengemukakan bahwa pencatatan dalam konteks agama Islam adalah:
1. Sebagai dasar untuk menjadi bukti dilakukannya transaksi.
2. Menjaga agar tidak terjadi manipulasi rekayasa dalam transaksi maupun
penyusunan pertanggungjawaban keuntunganbagi hasil. Sedangkan dalam konsep Islam bahwa pada hakekatnya akuntansi pencatatan
telah ada sejak manusia ini ada dan mempunyai andil cukup besar dalam perkembangannya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan:
1. MuamallahMuhasabah transaksi 2. Sebagai dasar pencatatannya adalah bukti evidence.
3. Evidence diklasifikasikan secara teratur dan sistematis sekarang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 592007, tentang Perbankan Syariah kemudian diatur lebih lanjut dalam PAPSI 2003Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah dan DSN Dewan Syariah Nasional melalui fatwanya tahun 20002001.
4. Bahwa untuk mendapatkan obyektivitas dan keandalan data akuntansi, maka laporan keuangan harus diperiksa atau diaudit oleh ahlinya, yaitu pihak independen akuntan
publik, khususnya untuk perbankan harus ada rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional DSN, serta pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah DPS dan Bank
Indonesia.
H. Z