LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

L AMPIRAN

1: LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

Tujuan Laporan Keuangan: menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi yang rasional dan sesuai dengan prinsip syariah. Elemen laporan keuangan: 1. Neraca. 2. Laporan Laba Rugi. 3. Laporan Perubahan Ekuitas. 4. Laporan Arus Kas. 5. Laporan Perubahan Investasi Terikat Mudharabah Muqayyadah. 6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS. 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh Qardhul Hasan. 8. Catatan Atas Laporan Keuangan. Pemakai yang berkepentingan atas laporan keuangan: 1. Pemilik dana shahibul maal, 2. Kreditur, 3. Pembayar zakat muzaki, infaq, dan sadaqah, 4. Pemegang saham investor, 5. Otoritas pengawasan Dewan Pengawas Syariah, 6. Bank Indonesia, 7. Pemerintah, 8. Lembaga penjamin pinjaman trustee dan 9. Masyarakat PAPSI, 2003, 1.2. Pedoman Penyusunan Pengungkapan Laporan Keuangan Perbankan Syariah: 1. Peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia PAPSI 2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Umum, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Perbankan Syariah, PSAK umum, PSAK LKS Lembaga Keuangan Syariah No.100-1092009 dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ISAK. 3. Accounting, Auditing, and Governance Standards for Islamc Financial Institutions yang diterbitkan oleh AAOIFI Bahrain tahun 2001. 4. International Accounting Standard IAS, SFAS yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 5. Peraturan perundang-undangan yang relevan dan praktik akuntansi yang berterima umum, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, PAPSI, 2003, 1.3. Prinsip Dasar Penyajian Laporan Keuangan: 1. konsistensi penyajian, 2. materialitas dan agregasi, 3. saling hapus offsetting, 4. periode pelaporan, 5. informasi komparatif, dan Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 216 6. relevansi. Keterbatasan Laporan Keuangan PAPSI, 2003, 11.17: 1. bersifat historis, 2. bersifat umum, 3. bersifat konservatif, 4. bentuk formalitas, 5. menggunakan istilah bahasa teknis, 6. menggunakan pertimbangan dan estimasi 7. melaporkan informasi material saja, 8. beragammnya metoda akuntansi, hingga menimbulkan variasi pengukuran sumber daya ekonomis, dan. 9. informasi bersifat kualitatif dan fakta tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. B

ANK

S YARIAH MEMILIKI FUNGSI SEBAGAI BERIKUT : 1. Manajer Investasi, dapat mengelola investasi atas dana nasabah, menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi.

2. Investor, melakukan investasi dana bank syariah atau dana nasabah,