terutama pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Sehingga dalam laporan keuangan diperlukan pengungkapan yang komprehensif dan memadai, agar
para pemakai laporan keuangan dapat menggunakan informasi tersebut secara optimal, relevan dan akurat. Hal ini berarti, dalam laporan keuangan memerlukan
pengungkapan disclosure; artinya tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Berkaitan dengan penerbitan laporan keuangan, disclosure yang mengandung arti
bahwa laporan keuangan harus mampu memberikan informasi dan penjelasan yang cukup, lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian
ekonomi yang terjadi dan berpengaruh terhadap hasil usaha pada periode tertentu secara konsisten dan wajar.
Tiga konsep pengungkapan yang sering diusulkan untuk digunakan dalam penerbitan laporan keuangan adalah:
1. Pengungkapan yang cukup adequate, yaitu pengungkapan informasi minimal
yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan. 2. Wajar fair, merupakan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama
dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan. 3. Lengkap full, yaitu penyajian semua informasi yang relevan, signifikan, dan
relevan, dan mudah dipahami informatif.
B. K
EPADA
S
IAPA
I
NFORMASI
H
ARUS
D
IUNGKAPKAN
FASB 1980 dalam SFAC No. 1 menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor potensial dan kreditur dan
pengguna lainnya dalam rangka pengambilan keputusan investasi yang rasional, pemberian kredit dan keputusan sejenis lainnya.
Disamping ketiga pihak di atas hendaknya informasi juga diungkapkan kepada pegawai, pelanggankonsumen, pemerintah, dan masyarakat umum. Tetapi penekanan
pengungkapan adalah pada investor, karena keputusan investor adalah dapat diketahui dengan jelas dan terdefinisikan dengan baik. Agar keputusan yang diambil berkaitan
dengan kegiatan membeli, menjual, dan mempertahankan saham modal dalam hal pemberian kredit, investasi, perpanjangan kredit, ataupun penarikan kredit investasi.
PSAK No.12009 revisi, “Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar
mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan
beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan,
dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar”.
Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh
terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
C. I
NFORMASI
A
PA
S
AJA YANG
H
ARUS
D
IUNGKAPKAN
?
Tujuan dasar pembuatan laporan keuangan menekankan yang penting dalam pengungkapan laporan keuangan bagi investor. Agar informasi dapat disajikan secara
memadai dan dapat diperbandingkan. Oleh karena itu, menurut prinsip akuntansi yang
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
97
berterima umum PABU hendaknya informasi tersebut disajikan minimal dalam dua periode akuntansi. Perbandingan adalah untuk memberikan pengungkapan yang cukup
mengenai bagaimana angka-angka akuntansi itu diukur dan dihitung.
SFAC No. 1 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan tidak terbatas pada isi dari laporan keuangan saja, tetapi lebih luas. Bahwa, Pelaporan keuangan mencakup
tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan informasi lainnya yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi. Informasi tersebut berisi tentang sumber-sumber ekonomi, hlaibilitas, laba periodik, dan hal lainnya.
Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No. 1 dapat diringkas sebagai berikut: 1. Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan
kreditur, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat komprehensif bagi
mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dana memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara
rasional paragraf 34.
2. Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor, kreditur dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, pengakuan, dan ketidakpastian tentang
penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan paragraf 37. 3. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu
perusahaan, klaim terhadap sumber-sumber tersebut kewajiban suatu perusahaan untuk menyerahkan sunber-sumber pada entitas lain atau pemilik modal, dan
pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi yang mengubah sum,ber-sumber ekkonomi dan klaim terhadap sumber tersebut paragraf 40.
4. Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang hasil usaha kinerja keuangan suatu perusahaan selama satu periode paragraf 42.
5. Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas, tentang pinjasman dan pembayaran kembali
pinjaman, tentang transaksi modal, termasuk dividen kas dan distribusi lainnya terhadap sumber ekonomi perusahaan kepada pemilik, serta faktor-faktor lainnya
yang memengaruhi likuiditas dan sovabilitas perusahaan paragraf 49.
6. Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik pemegang
saham atas pemakaian sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya paragraf 50.
7. Pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur sesuai kepentingan pemilik paragraf 52.
Untuk selanjutnya laporan keuangan harus disajikan secara lengkap sesuai dengan elemen laporan keuangan yang ada, seperti Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Rugi
Laba, Laporan Laba Ditahan, dan laporan lainnya. Oleh karena itu, untuk mengakui dan mengungkapkan serta menyajikan transaksi atau peristiwa tertentu dalam laporan
keuangan harus memperhatikan beberapa faktor berikut:
a. Definisi definition; suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi
apabila memenuhi definisi elemen laporan keuangan.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
98
b. Keterukuran measurability; suatu pos harus memiliki makna tertentu
yang relevan dan dapat diukur jumlahnya dengan reliabilitas yang tinggi. c.
Relevansi relevance; informasi yang terdapat dalam pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan
yang diambil pemakai laporan keuangan.
d. Reliabilitas reliability; informasi yang disajikan harus sesauai dengan
keadaan yang sebenarnya dan digambarkan atau mempresentasikan secara objektif, dapat diuji kebenarnnya verifiablity, konsisten dan
netral. Godzali, 2001, 338
D. J