6.
relevansi.
Keterbatasan Laporan Keuangan PAPSI, 2003, 11.17:
1.
bersifat historis,
2.
bersifat umum,
3.
bersifat konservatif,
4.
bentuk formalitas,
5.
menggunakan istilah bahasa teknis,
6.
menggunakan pertimbangan dan estimasi
7.
melaporkan informasi material saja,
8.
beragammnya metoda akuntansi, hingga menimbulkan variasi pengukuran sumber daya ekonomis, dan.
9.
informasi bersifat kualitatif dan fakta tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
B
ANK
S
YARIAH MEMILIKI
FUNGSI SEBAGAI
BERIKUT
: 1. Manajer Investasi, dapat mengelola investasi atas dana nasabah,
menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi.
2. Investor, melakukan investasi dana bank syariah atau dana nasabah,
berdasarkan prinsip bagi hasil.
3. Penyedia jasa keuangan dan lalulintas pembayaran. 4. Pengemban fungsi sosial, dalam bentuk pengelolaan dana ZIS dan pinjaman
kebajikan qardhul hasan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
217
NERACA BANK SYARIAH …………………………
Per 31 Desember 2011 dan 2012
2011 Rp
2012 Rp
2011 Rp
2012 Rp
ASET:
1. Kas
2. Penempatan pada Bank
Indonesia 3.
Giro pada bank lain 4.
Penempatan pada bank lain 5.
Investasi pada efeksurat berharga
6. Piutang:
a. Murabahah
b. Salam
c. Istishna
7. Pembiayaan Mudharabah
8. Pembiayaan Musyarakah
9. Pinjaman Qard
10. Penyaluran Dana Investasi
Terikat Executing 11.
Penyisihan keugian penghapusbukuan aset produktif
12. Sediaan
13. Tagihan atas kewajiban
akseptasi 14.
Ijarah 15.
Aset istishan dalam penyelesaian
16. Penyertaan pada entitas lain
17. Aset Tetap dan Akumulasi
Penyusutan 18.
Pilaibilitas pendapatan bagi hasil
19. Pilaibilitas pendapatan Ijarah
20. Aset lainnya
KEWAJIBAN, INVESTASI TERIKAT, DAN EKUITAS:
1. Kewajiabn segera
2. Bagi hasil yang belum
dibagikan 3.
Simpanan: a.
Giro Wadiah b.
Tabungan Wadiah 4.
Simpanan dari bank lain: a.
Giro Wadiah b.
Tabungan Wadiah 5.
Hlaibilitas: a.
Salam b.
Istishna c.
Kewajiban lain 6.
Kewajiban dana investasi terikat Executing
7. Hlaibilitas Pajak
8. Estimasi kerugian
komitmen dan kontijensi 9.
Pinjaman yang diterima 10.
Pijaman Subordinasi
INVESTASI TIDAK TERIKAT:
1. Investasi tidak terikat dari
bukan bank: a.
Tabungan Mudharabah
b. Deposito
Mudaharabah 2.
Investasi tidak terikat dari bank: a.
Tabungan Mudharabah
b. Deposito
Mudaharabah
EKUITAS:
1. Modal disetor
2. Tambahan modal disetor
3. Saldo labarugi
T
OTAL
A
SET
xxx xxx
T
OTAL
K
EWAJIBAN
, I
NVESTASI
T
IDAK
T
ERIKAT DAN
E
KUITAS
xxx xxx
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
218
LAPORAN LABA RUGI BANK SYARIAH ………………………………..
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2012
Pendapatan Operasi Utama: 1
Pendapatan dari jual beli: a.
Pendapatan margin murabahah b.
Pendapatan salam paralel c.
Pendapatan istishna paralel i pendapatan istishna
ii harga pokok istishna Pendapatan bersih istishna paralel
xxx xx
xxx xxx
xxxxx 2
Pendapatan dari sewa: a.
pendapatan sewa b.
keuntungan pelepsan aset ijarah c.
keuntungan lainnya
T
OTAL PENDAPATAN
SEWA
d. Beban penyusutan aset ijarah
e. Beban pemeliharaan aset ijarah
f. Beban sewa aset ijarah
g. Rugi pelepasan aset ijarah
T
OTAL BEBAN
SEWA
Pendapatan bersih sewa xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxxx
xxxx xxxx
3 Pendapatan dari bagi hasil
a. Pendapatan bagi hasil murabahah
b. Pendapatan bagi hasil musyarakah
Total pendapatan dari bagi hasil
xxxx xxxx
xxxx 4
Pendapatan operasi utama lainnya a.
Pendapatan bonus SWBI b.
Bagi hasil Sertifikat IMA c.
Surat berharga syariah lainnya
Total pendapatan operasi utama Total pendapatan operasi utama
xxx xxx
xxx xxx
xxxx 5
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
Pendapatan bank sebagai mudharib
xxx xxxx
6 Pendapatan operasi lainnya:
a. Pendapatan fee hiwalah
b. Pendapatan fee rahn
c. Pendapatan fee kafalah
d. Pendapatan fee wakalah
e. Pendapatan fee investasi terikat
f. Penerimaan kelebihan qard
g. Pendapatan adminsitarsi
Total pendapatan operasi lainnya xxx
xxx xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxxx 7
Beban operasi lainnya: a.
Beban bonus wadiah b.
Beban bagi hasil sertifikat IMA c.
Kerugian penurunan aset d.
Beben penyisihan kerugian aset produktif e.
Beban penyusutan aset tetap f.
Beban transaksi valuta asing g.
Beban premi dalam rangka penjualan h.
Beban sewa i.
Beban promosi j.
Beban administrasi dan umum Total beban operasi lainnya
xxx xxx
xxx xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx 8 Pendapatan non-operasi
xxxx 9
Beban non-operasi xxx
10 Zakat
xxx 11 Pajak
xxx Laba bersih setelah zakat dan pajak
xxxxx
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
219
LAPORAN ARUS KAS BANK SYARIAH …………………………………
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012
2011 2012
Arus kas dari Aktivitas Operasi: xxxx
xxxx Labarugi bersih
Penyesuaian untuk merekonsiliasi labarugi bersih menjadi kas bersih dari kegiatan operasi:
Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian pembalikan atas penyisihan untuk:
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain
Efek-efek Pembiayaan
Sediaan Aset
Penyertaan Aset lain
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Penyisihan atas penurunan nilai pasar surat-surat berharga Laba penjualan aset tetap
Pendapatan dividen Amortisasi biaya emisi saham
Amortisasi aset tidak berwujud Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Perubahan aset dan kewajiban operasi: Penempatan pada bank lain
Surat berharga Pembiayaan
Aset lain-lain xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx
Simpanan: Giro
Tabungan deposito berjangka Sertifikat deposito
Kewajiban segera lainnya
Laibilitas pajak
Kewajiban lain xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx
Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan operasi xxxx
xxxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi:
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Penyertaan saham Perolehan aset tetap
Selisih kurs penjabaran lap. keuangan untuk aset tetap Hasil penjualan aset tetap
Penerimaan dividen Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi
xxxx xxxx
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan:
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Kenaikan penurunan pinjaman yang diterima
Hasil penerbitan saham
Pembayaran dividen Kas bersih diperoleh dugunakan untuk kegiatan pendanaan
xxxx xxxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxxx
xxxx Kas dan setara kas awal tahun
xxxx xxxx
Kas dan setara kas akhir tahun xxxx
xxxx
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
220
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BANK SYARIAH ……………………………………..
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012
Uraian
Cat. Modal
Saham ditemp
atkan dan
disetor
Rp Tamba
han modal
disetor
Rp Selis
ih penil
aian kem
bali aset
tetap
Rp Selisih
penilai an
wajar efek yg
tersedi a untuk
dijual
Rp Pendap
atan kompre
hensif lain
Rp Selis
kurs karena
penjab aran
laporan keuang
n
Rp Saldo laba
yang telah ditentukan
pengunaanny a
Saldo laba yg
belum ditentu
kan penggu
nannya
Rp Total
moda l
bersi h
Rp Cad.
Tuju an
Rp Cad.
Umu m
Rp
Saldo pada tanggal 31 Januari 2009
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
Penyesuaian sehubungan dengan
penerapan kebijakan akuntansi baru atas PPh
xxx xxx
Saldo pada tanggal 1 Jnauri 2010, disajikan
kembali xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx Pengunaan selama
tahun berjalan xxx
xxx Ditentukan untuk
cadangan tujuan xxx
xxx xxx
Ditentukan untuk cadangan umum
xxx Pembagian dividen
xxx xxx
Rugi bersih selama tahun berjalan
xxx xxx
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
Hasil penerbitan saham dari penawaran umum
terbatas kepada para pemegang saham
xxx xxx
Penambahan selama tahun berjalan
xxx Ditentukan untuk
cadangan tujuan xxx
xxx xxx
Rugi bersih selama tahun berjalan
xxx xxx
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
221
LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT BANK SYARIAH ………………………………………..
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012
Uraian Portofolio A
Portofolio B Total
2011 2012
2011 2012
2011 2012
Saldo awal xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx Jumlah unit investasi awal periode
unit unit
unit unit
unit unit
Nilai per unit investasi xxunit
xxunit xxunit
xxunit xxunit
xxunit Penerimaan dana
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Penarikan dana xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx Keuntungan rugi investasi
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Biaya administrasi xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx Fee bank sebagai agenmanajer investasi
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Saldo investasi pada akhir periode xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx Jumlah unit investasi akhir periode
unit unit
unit unit
unit unit
Nilai unit investasi akhir periode xxunit
xxunit xxunit
xxunit xxunit
xxunit
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS BANK SYARIAH ………………………………………
Untuk Tahun 2011 dan 2012
Uraian Catatan
2011 Rp
2012 Rp
Sumber dana ZIS Zakat dari bank
Zakat dari luar bank Infaq dan shadaqah
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Total sumber dana xxxx
xxxx Pengunaan dana ZIS:
Fakir Miskin
Amil Orang yang baru masuk islam muallaf
Orang yang terlilit hlaibilitas gharim Hamba sahaya riqab
Orang yanmg berjihad fisabillillah Orang yang dalam perjalanan ibnusabil
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx
xxxx xxxx
xxxx Total penggunaan
xxxx xxxx
Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan Sumber dana ZIS pada awal tahun
xxxx xxxx
Sumber dana ZIS pada akhir tahun xxxx
xxxx
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
222
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARD BANK SYARIAH …………………………………….
Untuk Tahun 2011 dan 2012
Uraian Catatan
2011 Rp
2012 Rp
Sumber dana Qard Infaq dan shadaqah
Denda Sumbanganhibah
Pendapatan non halal xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx xxxx
xxxx
Total sumber dana xxxx
xxxx Pengunaan dana Qard:
Pinjaman Sumbangan
xxxx xxxx
xxxx xxxx
Total penggunaan dana Qard xxxx
xxxx Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan
Sumber dana Qard pada awal tahun xxxx
xxxx Sumber dana Qard pada akhir tahun
xxxx xxxx
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Unsur catatan atas laporan keuangan perbankan syariah, terdiri dari: 1. Gambaran Umum Bank Syariah
o pendirian bank syariah o riwayat ringkas bank
o nomor dan tanggal akte pendirian o bidang usaha utama sesuai anggaran dasar dan rumah tangga
o tempat kedudukan bank syariah o tanggal mulainya operasi
o karyawan, direksi, dan dewan komisaris o Dewan Pengawas Syariah DPS
o struktur kepemilikan bank syariah o hubungan kepemilikan anak perusahaan dengan bank syariah
2.
Ikhtisar kebjakan akuntansi: o
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan o
Kebijakan akuntansi judgment of accounting o
Perubahan kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan mendasar
3.
Penjelasan atas akun pos-pos laporan keuangan
4.
Informasi penting lainnya informasi material.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
223
Lampiran 2: KODE ETIK
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Pendahuluan
Pemberlakuan dan Komposisi Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan
aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di
lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. .
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi,
dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
• Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat
diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
• Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh
dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
• Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: 1 Prinsip Etika, 2 Aturan Etika, dan 3 Interpretasi Aturan Etika. Prinsip Etika
memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika
disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat
anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh
Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak- pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan
Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai
Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga
ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
224
publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap
anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang
ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
225
PRINSIP ETlKA PROFESI IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Mukadimah
01. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban
untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum clan peraturan.
02. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada
publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan
landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan
pengorbanan keuntungan pribadi.
Prinsip Pertama - Tanggung Jawab Prolesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan
moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
01. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai
tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sarna dengan sesama
anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
Prinsip Kedua - Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
01. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung- jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peranan yang
penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja,
pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepacla obyektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan
publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya memengaruhi kesejahteraan ekonomi
masyarakat dan negara.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
226
02. Profesi akuntan dapat tetap berada pada posisi yang penting ini hanya dengan terus menerus memberikan jasa yang unik ini pada
tingkat yang menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dipegang teguh. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk
membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi dan sesuai dengan
persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.
03. Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak dengan penuh integritar, dengan suatu
keyakinan bahwa apabila anggota memenuhi kewajibannya kepada publik, maka kepentingan penerima jasa terlayani dengan sebaik-
baiknya.
04. Mereka yang memperoleh pelayanan dari anggota mengharapkan anggota untuk memenuhi tanggungjawabnya dengan integritas,
obyektivitas, keseksamaan profesional, dan kepentingan untuk melayani publik. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa
berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat
profesionalisme yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini.
05. Semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota
harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
06. Tanggung-jawab seorang akuntan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien individual atau pemberi kerja. Dalam
melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti standar profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya:
• auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan
untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang saham untuk memperoleh modal;
• eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi
terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi;
• auditor intern memberikan keyakinan ten tang sistem pengendalian internal yang baik untuk meningkatkan keandalan
informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
227
• ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta penerapan yang adil dari sistem pajak; dan
• konsultan manajemen mempunyai tanggung-jawab terhadap kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan
manajemen yang baik.
Prinsip Ketiga – Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin.
1. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang
melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan benchmark
bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. 2. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain,
bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat
yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
03. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam
menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota
telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas
mengharuskan anggota untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika.
04. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip obyektivitas dan kehati-hatian profesional.
Prinsip Keempat – Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya.
01. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
berada di bawah pengaruh pihak lain.
02. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
228
dalam praktik publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan
keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di
industri, pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk ke dalam profesi. Apapun
jasa atau kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
03. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan aturan etika sehubungan dengan obyektivitas,
pertimbangan yang cukup harus diberikan terhadap faktor-faktor berikut:
a. Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan-tekanan yang
diberikan kepadanya. Tekanan ini dapat mengganggu obyektivitasnya.
b. Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua situasi di mana tekanan-tekanan ini mungkin terjadi.
Ukuran kewajaran reasonableness harus digunakan dalam
menentukan standar untuk mengindentifikasi hubungan yang mungkin atau kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota.
c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas harus dihindari.
d. Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang- orang yang terilbat dalam pemberian jasa profesional mematuhi
prinsip obyektivitas. e. Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau
entertainmen yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas terhadap pertimbangan profesional mereka atau
terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Anggota harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat
posisi profesional mereka ternoda.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
229
Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan
bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
01. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab profesi kepada publik.
02. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tidak menggambarkan dirinya mernilki keahlian atau
pengalaman yang tidak mereka punyai. Dalam semua penugasan dan dalam semua tanggung-jawabnya, setiap anggota harus
melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan
profesionalisme tinggi seperti disyaratkan oleh Prinsip Etika. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 dua fase yang
terpisah:
a. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi
profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian
profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan yang normal untuk
anggota.
b. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.
• Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kornitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara
berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota. • Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran
untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di antaranya pernyataan-pernyataan akuntansi,
auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional yang relevan.
• Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa
profesional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional.
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
230