Investor, melakukan investasi dana bank syariah atau dana nasabah,

6. relevansi. Keterbatasan Laporan Keuangan PAPSI, 2003, 11.17: 1. bersifat historis, 2. bersifat umum, 3. bersifat konservatif, 4. bentuk formalitas, 5. menggunakan istilah bahasa teknis, 6. menggunakan pertimbangan dan estimasi 7. melaporkan informasi material saja, 8. beragammnya metoda akuntansi, hingga menimbulkan variasi pengukuran sumber daya ekonomis, dan. 9. informasi bersifat kualitatif dan fakta tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. B

ANK

S YARIAH MEMILIKI FUNGSI SEBAGAI BERIKUT : 1. Manajer Investasi, dapat mengelola investasi atas dana nasabah, menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi.

2. Investor, melakukan investasi dana bank syariah atau dana nasabah,

berdasarkan prinsip bagi hasil. 3. Penyedia jasa keuangan dan lalulintas pembayaran. 4. Pengemban fungsi sosial, dalam bentuk pengelolaan dana ZIS dan pinjaman kebajikan qardhul hasan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 217 NERACA BANK SYARIAH ………………………… Per 31 Desember 2011 dan 2012 2011 Rp 2012 Rp 2011 Rp 2012 Rp ASET: 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Giro pada bank lain 4. Penempatan pada bank lain 5. Investasi pada efeksurat berharga 6. Piutang: a. Murabahah b. Salam c. Istishna 7. Pembiayaan Mudharabah 8. Pembiayaan Musyarakah 9. Pinjaman Qard 10. Penyaluran Dana Investasi Terikat Executing 11. Penyisihan keugian penghapusbukuan aset produktif 12. Sediaan 13. Tagihan atas kewajiban akseptasi 14. Ijarah 15. Aset istishan dalam penyelesaian 16. Penyertaan pada entitas lain 17. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan 18. Pilaibilitas pendapatan bagi hasil 19. Pilaibilitas pendapatan Ijarah 20. Aset lainnya KEWAJIBAN, INVESTASI TERIKAT, DAN EKUITAS: 1. Kewajiabn segera 2. Bagi hasil yang belum dibagikan 3. Simpanan: a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah 4. Simpanan dari bank lain: a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah 5. Hlaibilitas: a. Salam b. Istishna c. Kewajiban lain 6. Kewajiban dana investasi terikat Executing 7. Hlaibilitas Pajak 8. Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 9. Pinjaman yang diterima 10. Pijaman Subordinasi INVESTASI TIDAK TERIKAT: 1. Investasi tidak terikat dari bukan bank: a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudaharabah 2. Investasi tidak terikat dari bank: a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudaharabah EKUITAS: 1. Modal disetor 2. Tambahan modal disetor 3. Saldo labarugi T OTAL A SET xxx xxx T OTAL K EWAJIBAN , I NVESTASI T IDAK T ERIKAT DAN E KUITAS xxx xxx Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 218 LAPORAN LABA RUGI BANK SYARIAH ……………………………….. Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2012 Pendapatan Operasi Utama: 1 Pendapatan dari jual beli: a. Pendapatan margin murabahah b. Pendapatan salam paralel c. Pendapatan istishna paralel i pendapatan istishna ii harga pokok istishna Pendapatan bersih istishna paralel xxx xx xxx xxx xxxxx 2 Pendapatan dari sewa: a. pendapatan sewa b. keuntungan pelepsan aset ijarah c. keuntungan lainnya T OTAL PENDAPATAN SEWA d. Beban penyusutan aset ijarah e. Beban pemeliharaan aset ijarah f. Beban sewa aset ijarah g. Rugi pelepasan aset ijarah T OTAL BEBAN SEWA Pendapatan bersih sewa xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx xxxx 3 Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil murabahah b. Pendapatan bagi hasil musyarakah Total pendapatan dari bagi hasil xxxx xxxx xxxx 4 Pendapatan operasi utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI b. Bagi hasil Sertifikat IMA c. Surat berharga syariah lainnya Total pendapatan operasi utama Total pendapatan operasi utama xxx xxx xxx xxx xxxx 5 Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Pendapatan bank sebagai mudharib xxx xxxx 6 Pendapatan operasi lainnya: a. Pendapatan fee hiwalah b. Pendapatan fee rahn c. Pendapatan fee kafalah d. Pendapatan fee wakalah e. Pendapatan fee investasi terikat f. Penerimaan kelebihan qard g. Pendapatan adminsitarsi Total pendapatan operasi lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx 7 Beban operasi lainnya: a. Beban bonus wadiah b. Beban bagi hasil sertifikat IMA c. Kerugian penurunan aset d. Beben penyisihan kerugian aset produktif e. Beban penyusutan aset tetap f. Beban transaksi valuta asing g. Beban premi dalam rangka penjualan h. Beban sewa i. Beban promosi j. Beban administrasi dan umum Total beban operasi lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx 8 Pendapatan non-operasi xxxx 9 Beban non-operasi xxx 10 Zakat xxx 11 Pajak xxx Laba bersih setelah zakat dan pajak xxxxx Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 219 LAPORAN ARUS KAS BANK SYARIAH ………………………………… Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012 2011 2012 Arus kas dari Aktivitas Operasi: xxxx xxxx Labarugi bersih Penyesuaian untuk merekonsiliasi labarugi bersih menjadi kas bersih dari kegiatan operasi: Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian pembalikan atas penyisihan untuk: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Pembiayaan Sediaan Aset Penyertaan Aset lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penyisihan atas penurunan nilai pasar surat-surat berharga Laba penjualan aset tetap Pendapatan dividen Amortisasi biaya emisi saham Amortisasi aset tidak berwujud Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Perubahan aset dan kewajiban operasi: Penempatan pada bank lain Surat berharga Pembiayaan Aset lain-lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Simpanan: Giro Tabungan deposito berjangka Sertifikat deposito Kewajiban segera lainnya Laibilitas pajak Kewajiban lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan operasi xxxx xxxx Arus kas dari Aktivitas Investasi: xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penyertaan saham Perolehan aset tetap Selisih kurs penjabaran lap. keuangan untuk aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi xxxx xxxx Arus kas dari Aktivitas Pendanaan: xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Kenaikan penurunan pinjaman yang diterima Hasil penerbitan saham Pembayaran dividen Kas bersih diperoleh dugunakan untuk kegiatan pendanaan xxxx xxxx Kenaikan bersih kas dan setara kas xxxx xxxx Kas dan setara kas awal tahun xxxx xxxx Kas dan setara kas akhir tahun xxxx xxxx Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 220 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BANK SYARIAH …………………………………….. Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012 Uraian Cat. Modal Saham ditemp atkan dan disetor Rp Tamba han modal disetor Rp Selis ih penil aian kem bali aset tetap Rp Selisih penilai an wajar efek yg tersedi a untuk dijual Rp Pendap atan kompre hensif lain Rp Selis kurs karena penjab aran laporan keuang n Rp Saldo laba yang telah ditentukan pengunaanny a Saldo laba yg belum ditentu kan penggu nannya Rp Total moda l bersi h Rp Cad. Tuju an Rp Cad. Umu m Rp Saldo pada tanggal 31 Januari 2009 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Penyesuaian sehubungan dengan penerapan kebijakan akuntansi baru atas PPh xxx xxx Saldo pada tanggal 1 Jnauri 2010, disajikan kembali xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Pengunaan selama tahun berjalan xxx xxx Ditentukan untuk cadangan tujuan xxx xxx xxx Ditentukan untuk cadangan umum xxx Pembagian dividen xxx xxx Rugi bersih selama tahun berjalan xxx xxx Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Hasil penerbitan saham dari penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham xxx xxx Penambahan selama tahun berjalan xxx Ditentukan untuk cadangan tujuan xxx xxx xxx Rugi bersih selama tahun berjalan xxx xxx Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 221 LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT BANK SYARIAH ……………………………………….. Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2011 dan 2012 Uraian Portofolio A Portofolio B Total 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Saldo awal xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Jumlah unit investasi awal periode unit unit unit unit unit unit Nilai per unit investasi xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit Penerimaan dana xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penarikan dana xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Keuntungan rugi investasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Biaya administrasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Fee bank sebagai agenmanajer investasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Saldo investasi pada akhir periode xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Jumlah unit investasi akhir periode unit unit unit unit unit unit Nilai unit investasi akhir periode xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS BANK SYARIAH ……………………………………… Untuk Tahun 2011 dan 2012 Uraian Catatan 2011 Rp 2012 Rp Sumber dana ZIS Zakat dari bank Zakat dari luar bank Infaq dan shadaqah xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total sumber dana xxxx xxxx Pengunaan dana ZIS: Fakir Miskin Amil Orang yang baru masuk islam muallaf Orang yang terlilit hlaibilitas gharim Hamba sahaya riqab Orang yanmg berjihad fisabillillah Orang yang dalam perjalanan ibnusabil xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total penggunaan xxxx xxxx Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan Sumber dana ZIS pada awal tahun xxxx xxxx Sumber dana ZIS pada akhir tahun xxxx xxxx Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 222 LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARD BANK SYARIAH ……………………………………. Untuk Tahun 2011 dan 2012 Uraian Catatan 2011 Rp 2012 Rp Sumber dana Qard Infaq dan shadaqah Denda Sumbanganhibah Pendapatan non halal xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total sumber dana xxxx xxxx Pengunaan dana Qard: Pinjaman Sumbangan xxxx xxxx xxxx xxxx Total penggunaan dana Qard xxxx xxxx Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan Sumber dana Qard pada awal tahun xxxx xxxx Sumber dana Qard pada akhir tahun xxxx xxxx CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Unsur catatan atas laporan keuangan perbankan syariah, terdiri dari: 1. Gambaran Umum Bank Syariah o pendirian bank syariah o riwayat ringkas bank o nomor dan tanggal akte pendirian o bidang usaha utama sesuai anggaran dasar dan rumah tangga o tempat kedudukan bank syariah o tanggal mulainya operasi o karyawan, direksi, dan dewan komisaris o Dewan Pengawas Syariah DPS o struktur kepemilikan bank syariah o hubungan kepemilikan anak perusahaan dengan bank syariah 2. Ikhtisar kebjakan akuntansi: o Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan o Kebijakan akuntansi judgment of accounting o Perubahan kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan mendasar 3. Penjelasan atas akun pos-pos laporan keuangan 4. Informasi penting lainnya informasi material. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 223 Lampiran 2: KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA Pendahuluan Pemberlakuan dan Komposisi Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. . Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi: Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi. • Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi. • Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi. • Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: 1 Prinsip Etika, 2 Aturan Etika, dan 3 Interpretasi Aturan Etika. Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak- pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya. Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 224 publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 225 PRINSIP ETlKA PROFESI IKATAN AKUNTAN INDONESIA Mukadimah 01. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum clan peraturan. 02. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi. Prinsip Pertama - Tanggung Jawab Prolesi Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 01. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sarna dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi. Prinsip Kedua - Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 01. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung- jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepacla obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya memengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 226 02. Profesi akuntan dapat tetap berada pada posisi yang penting ini hanya dengan terus menerus memberikan jasa yang unik ini pada tingkat yang menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dipegang teguh. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi dan sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. 03. Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak dengan penuh integritar, dengan suatu keyakinan bahwa apabila anggota memenuhi kewajibannya kepada publik, maka kepentingan penerima jasa terlayani dengan sebaik- baiknya. 04. Mereka yang memperoleh pelayanan dari anggota mengharapkan anggota untuk memenuhi tanggungjawabnya dengan integritas, obyektivitas, keseksamaan profesional, dan kepentingan untuk melayani publik. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini. 05. Semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. 06. Tanggung-jawab seorang akuntan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien individual atau pemberi kerja. Dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti standar profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya: • auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang saham untuk memperoleh modal; • eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi; • auditor intern memberikan keyakinan ten tang sistem pengendalian internal yang baik untuk meningkatkan keandalan informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 227 • ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta penerapan yang adil dari sistem pajak; dan • konsultan manajemen mempunyai tanggung-jawab terhadap kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan manajemen yang baik. Prinsip Ketiga – Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 1. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan benchmark bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. 2. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. 03. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika. 04. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip obyektivitas dan kehati-hatian profesional. Prinsip Keempat – Obyektivitas Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 01. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. 02. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 228 dalam praktik publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk ke dalam profesi. Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas. 03. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan aturan etika sehubungan dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus diberikan terhadap faktor-faktor berikut: a. Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan-tekanan yang diberikan kepadanya. Tekanan ini dapat mengganggu obyektivitasnya. b. Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua situasi di mana tekanan-tekanan ini mungkin terjadi. Ukuran kewajaran reasonableness harus digunakan dalam menentukan standar untuk mengindentifikasi hubungan yang mungkin atau kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota. c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas harus dihindari. d. Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang- orang yang terilbat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektivitas. e. Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainmen yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas terhadap pertimbangan profesional mereka atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Anggota harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat posisi profesional mereka ternoda. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 229 Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir. 01. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab profesi kepada publik. 02. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tidak menggambarkan dirinya mernilki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka punyai. Dalam semua penugasan dan dalam semua tanggung-jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi seperti disyaratkan oleh Prinsip Etika. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 dua fase yang terpisah:

a. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi

profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.

b. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.

• Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kornitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota. • Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di antaranya pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional yang relevan. • Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional. Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 230