Pendekatan Sintaktik. Pendekatan Semantik

abstraksi itu bermanfaat, teori akhirnya harus dihubungkan atau diwujudkan dalam dunia nyata. Selain itu, teori dapat pula dinyatakan dalam bentuk kata atau tanda simbol. Studi tentang simbol, dalam filsafat pengetahuan dikenal dengan istilah semiology. Secara garis besar semiologi terdiri dari tiga bagian, yang dapat dikatakan sebagai unsur teori, yaitu: Pendekatan Sintaktik, Semantik dan Pragmatik.

a. Pendekatan Sintaktik.

Sintaktik adalah studi tentang tata bahasa atau hubungan antara simbol dengan simbol. Pertanyaan utama dalam unsur ini ada apakah kata-kata atau simbol digunakan sacara konsisten dan logis? Sintaktik atau hubungan logis menghubungkan konsep-konsep dasar diwujudkan dengan simbol lingkungan. Hubungan kelogisan dalam sintaktik berkaitan dengan aturan bahasa yang digunakan. Unsur sintaktik dapat dianalisis dengan menggunakan metodologi analitik yang didasarkan pada silogisme, yang memiliki seperangkat pernyataan dan konklusi. Misalnya: Penyataan 1 : Semua anak laki-laki adalah berjenis kelamin pria Pernyataan 2 : Boy adalah berjenis kelamin pria Konklusi : Susi bukan berjenis kelamin pria. Silogisme tersebut membentuk proposisi analitik. Dalam hubungan ini untuk membuktikan kebenaran proposisi tersebut, arti sebenarnya dari “jenis kelamin” tidak perlu diketahui. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sintaktik berhubungan dengan aliran logika, bukan keakuratan proposisi argumen dari dunia nyata. Oleh sebab itu, evaluasi sintaktik terhadap suatu teori melibatkan evaluasi validitas logika suatu argumen yang membentuk teori tersebut. Jika suatu argumen adalah valid, maka pernyataannya adalah benar dan konklusinya pasti benar. Sebaliknya logika akan tetap valid meskipun pernyataannya atau konklusinya tidak benar. Misalnya: Pernyataan 1 : Semua rekening laibilitas bersaldo kredit. Pernyataan 2 : Akumulasi depresiasi berkaitan dengan aset. Konklusi : Akumulasi depresiasi memiliki saldo kredit. Dari contoh di atas logikanya hubungan sintaktik adalah valid karena jika kedua pernyataan tersebut benar, otomatis konklusinya juga akan benar.

b. Pendekatan Semantik

Semantik menunjukkan makna atau hubungan antara kata, tanda atau simbuk dengan obyek yang ada didunia nyata. Pernyataan yang berkaitan dengan unsur semantik adalah, Apakah arti dari setiap kata atau simbol yang digunakan dalam teori? Persamaan akuntansi Aset = Laibilitas + Ekuitas pada awalnya abstrak. Namun demikian apabila kita mengkaitkannya dengan obyek dunia nyata, persamaan tersebut menjadi realistis. Kebenaran nilai atau keakuratan semantik suatu pernyataan ditentukan oleh keakuratan deskriptif yang ada di dunia nyata. Kebenaran tersebut didasarkan pada pernyataan atau konklusi individual, bukan pada aliran logika argument. Misalnya: Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 18 Pernyataan 1 : Semua aset dan rekening kontranya bersaldo kredit. Pernyataan 2 : Laibilitas bukan rekening aset. Konklusi : Laibilitas usaha bersaldo kredit. Pernyataan pertama adalah salah dan aliran logika yang berawal dari pernyataan ke-konklusinya adalah tidak valid. Oleh karena itu, tidak ada pernyataan yang jelas apakah rekening non aset bersaldo debit atau kredit, maka secara sintaktik konklusi juga akan akan mengikuti pernyataan sebelumnya. Meskipun demikian dari hubungan semantik dunia nyata, konklusinya adalah benar bahwa laibilitas dagang bersaldo kredit. Atas dasar hubungan semantik hipotesis atau teori mengandung dua unsur empiris dan sintaktis.

c. Pendekatan Pragmatik