Skala menunjukan seberapa besar informasi yang dihasilkan oleh sejumlah angka tertentu. Skala pengukuran dalam akuntansi dapat dibagi menjadi dua
yaitu skala nominal dan skala daya beli konstan:
a. Skala Nominal Skala pengukuran nominal adalah sejumlah rupiah nominal yang telah
terjadi dan dicatat dalam akuntansi tanpa memperhatikan perubahan daya beli.
b. Skala Daya Beli Konstan Untuk memperoleh nilai atas dasar skala daya beli konstan, unit moneter
diubah dengan menggunakan indeks tertentu misalnya indeks harga konsumen. Metoda yang dapat digunakan untuk menilai aset bersih
Hendriksen, 1989:
2. Kapitalisasi aliran kas harapan capital of expected cash flows. 3. Penilaian harga pasar perusahaan market valuation of the firm.
4. Jumlah setara kas market cash equivalent. 5. Harga input historis historical input prices.
6. Harga input terkini current input prices. 7. Daya beli konstan constant purchasing power.
E. U
NSUR
L
ABA
Ada dua konsep yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Dua konsep yang sering digunakan untuk menentukan unsur laba perusahaan tersebut, yaitu
current operating concept earnings dan all inclusive concept of income laba komprehensif.
a. Konsep Laba Periodik earning periodic
Konsep laba periodik dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. Ukuran efisiensi umumnya dilakukan dengan membandingkan laba periodik
berjalan dengan laba periodik sebelumnya atau dengan laba perusahaan lain pada industri yang sama. Yang termasuk unsur laba adalah peristiwa atau perubahan
nilai yang dapat dikendalikan manajemen dan berasal dari keputusan-keputusan periodik berjalan.
b. Laba Komprehensif
FASB dalam SFAC No. 3 dan 6 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba komprehensif adalah, “Total perubahan aset bersih ekuitas perusahaan selama
satu periode berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik”.
Pengertian laba komperhensif adalah hampir sama dengan pengertian laba bersih net income yang penyusunannya menggunakan konsep atau pendekatan all
inclusive. Laba periodik dan laba komprehensif mempunyai komponen utama yang sama yaitu pendapatan, biaya, untung, dan rugi.
F. U
NSUR NON
O
PERASIONAL
Unsur non-operasional adalah pos luar biasa extraordinary item, kegiatan yang dihentikan discontinued operation, dan perubahan akuntansi accounting changes.
a. Pos Luar Biasa extraordinairy items
Teori Akuntansi 2013; Jumirin Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin
89
Extraordinary items adalah peristiwa atau transaksi yang memiliki pengaruh material, dan diharapkan jarang terjadi serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya
berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal perusahaan APB Opinion No. 9, 1966, 21.
Definisi tersebut banyak dikritik karena bersifat ambiguous. Akhirnya dikeluarkan APB Opinion No. 30 “Reporting the Results of Operation” pada tahun 1973 yang
menyebutkan bahwa unsur laporan keuangan dikatakan sebagai extraordinary items jika memenuhi dua syarat berikut ini.
1. Tidak umum unusual. 2. Jarang terjadi infrequency of occurrence.
b. Penghentian Segmen Bisnis
Segmen bisnis merupakan komponen dari entitas yang kegiatannya menunjukkan bisnis yang terpisah atau berdasarkan kelas konsumen. Penghentian segmen bisnis
berarti kegiatan operasional bisnis tersebut dihentikan atau dijual. Apabila penghentian segmen bisnis dilakukan maka harus ada pengakuan untung atau rugi
penghentian tersebut pada tanggal pengukuran. Laba atau rugi yang akan diakui termasuk yang terjadi akibat dua faktor berikut:
1 Laba atau rugi kegiatan segmen mulai tanggal pengukuran sampai tanggal
penghentian. 2 Untung atau rugi penghentian segmen.
APB No. 30 menyebutkan bahwa hasil penghentian segmen dilaporkan bersih setelah pajak dan disajikan dalam laporan laba rugi setelah pos laba usaha
laba dari kegiatan normal tetapi sebelum pos luar biasa.
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi judgment of accounting
Perubahan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam tiga jenis,yaitu: 1. Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi dimana perusahaan
memilih metoda akuntansi yang berbeda dengan metoda yang digunakan sebelumnya. Metoda akuntansi yang dipilih tersebut masih berada dalam
lingkup generally accepted accounting principles, misalnya dari FIFO ke LIFO untuk persediaan, atau dari metoda penyusutan garis lurus ke metoda
penyusutan dipercepat.
2. Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran jumlah tertentu atas jumlah taksiran yang telah ditentukan pada periode sebelumnya misalnya
taksiran umur ekonomi aset tetap atau taksiran piutang usaha tidak tertagih. 3. Perubahan entitas pelapor, yaitu perubahan yang berkaitan dengan status
entitas pelapor sebagai akibat konsolidasi, perubahan anak perusahaan tertentu atau jumlah perusahaan yang dikonsolidasikan.
d. Penyesuaian Periode Sebelumnya.