Fungsi Perlindungan Gillin dan Gillin

59 Lembaga Sosial jika belum diproduksi menjadi sebuah kain. Setiap produksi tidak selalu menghasilkan barang. Beberapa proses produksi menghasilkan jasa, misalnya perbankan, periklanan, pengangkutan, dan lain-lain. Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsur- unsur produksi antara lain alam, tenaga kerja manusia, modal, manajemen, atau organisasi. Unsur alam inilah yang menyediakan bahan baku atau bahan mentah untuk diolah oleh manusia. Kenyataan tersebut menumbuhkan kesadaran bahwa alam memberikan bantuan yang sangat besar terhadap proses produksi. Tenaga kerja diartikan sebagai kemampuan daya atau usaha-usaha manusia berupa jasmani dan rohani yang digunakan untuk meningkat- kan guna suatu barang. Modal adalah alat atau barang yang dihasilkan dan dapat digunakan untuk menghasilkan barang selanjutnya. Di dalam hal ini, modal tidak berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan barang tersebut. Organisasi merupakan faktor produksi yang mengatur kerja sama antara faktor-faktor produksi secara teratur dan rasional dalam mencapai tujuan. Kemampuan untuk menjalankan organisasi dapat menentukan tingkat optimalisasi produksi. Kesemua unsur-unsur produksi memerlukan pengaturan dalam pemanfaatannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Fungsi Distribusi Barang dan Jasa

Melalui distribusi, individu dapat menikmati hasil produksi. Dalam hal ini, distribusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan ini disebut distributor. Kegiatan-kegiatan distribusi harus dilakukan secara tepat, teratur, aman, dan cepat. Apabila kegiatan distribusi terhambat, baik konsumen maupun produsen akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, kegiatan pendistribusian barang dan jasa secara keseluruhan diatur oleh suatu sistem norma yang harus ditaati oleh pihak produsen dan konsumen agar setiap pihak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam lingkungan masyarakat.

c. Fungsi Konsumsi Barang dan Jasa

Kegiatan konsumsi berlangsung ketika seseorang menggunakan atau memakai barang dan jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Kegiatan konsumsi dalam suatu masyarakat ditentukan seberapa besar pendapatan yang dihasilkan masyarakat. Melalui pendapatan masyarakat mampu melakukan kegiatan ekonomi. Namun, sering kali terjadi ketimpangan di antara keduanya yang dapat menimbulkan masalah-masalah. Hal ini dikarenakan sifat kebutuhan yang tidak terbatas dihadapkan dengan pendapatan yang terbatas. Oleh karenanya, diperlukan norma-norma dan aturan-aturan dalam kegiatan konsumsi. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 3.10 Mencetak batu bata salah satu kegiatan produksi yang bergantung penuh pada alam. Fungsi tersembunyi pranata ekonomi antara lain: a. Terjadinya kerusakan pada lingkungan. b. Terjadinya pencemar- an baik terhadap udara, tanah, dan air. c. Habisnya lahan pro- duktif karena untuk lahan. d. Terjadinya pola per- mukiman yang semula menyebar kemudian pola permukiman yang menggerombol di dekat lokasi industri. e. Terjadinya perubahan gaya hidup masya- rakat di sekitar industri terhadap masyarakat umum yang terkadang berorientasi westerni- sasi. Sumber: www.geocities.com Gambar 3.11 Kegiatan konsumsi jasa diatur pula dalam lembaga ekonomi. SOSIOLOGI Kelas XII 60 3. Fungsi Lembaga Politik Secara etimologi, politik berasal dari kata polis yang berarti negara kota. Dalam karyanya yang berjudul Politacos, Plato mengidentifikasi masalah-masalah negara kota dengan istilah politeia. Selanjutnya, memakai istilah politica untuk mempelajari problematika yang timbul dalam negara kota secara akademis. Dengan kata lain, politica adalah ilmu tentang polis atau ilmu yang mempelajari masalah-masalah tentang polis. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa politik erat kaitannya dengan kekuasaan dan kegiatan kenegaraan. Dengan kekuasaan seseorang dapat melakukan kegiatan kenegaraan bahkan mampu memaksakan kehendak orang lain. Dengan kekuasaan pula seseorang mampu menye- lesaikan permasalahan yang timbul dalam masyarakat. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa politik adalah aneka ragam kegiatan masyarakat dalam suatu kenegaraan tersebut. Karena menyangkut kehidupan suatu negara, maka dibentuklah lembaga politik. Di mana lembaga ini berhubungan dengan negara dan pemerintahan yang intinya adalah kekuasaan. Dengan demikian, pranata politik diartikan sebagai suatu sistem norma yang berisi peraturan-peraturan mengenai penyelenggaraan kekuasaan dan menyangkut tentang siapa, kapan, dan bagaimana memperoleh kekuasaan. Adapun fungsi dan peran lembaga politik sebagai berikut.

a. Menginstruksikan Norma Lewat Peraturan Perundang-

undangan Sebagaimana lembaga yang mengatur segala kepentingan kenegaraan maka lembaga politik berhak untuk membuat suatu undang-undang menjaga keamanan dan ketenteraman negara. Dalam proses pembuatan undang-undang terlihat adanya fungsi pokok pranata politik. Fungsi tersebut melembagakan norma lewat peraturan perundang-undangan. Norma yang dilembagakan disebut norma hukum yang diharapkan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

b. Melaksanakan Undang-Undang yang Telah Disetujui

Peraturan yang telah diundangkan dalam lembaga negara, harus dilaksanakan oleh semua pihak. Oleh karenanya, para penyelenggara negara bertugas memasyarakatkan peraturan tersebut. Selain itu, berusaha agar anggota masyarakat menyadari untuk menaatinya. Perlu dikemukakan juga kepada anggota masyarakat adanya sanksi yang tegas bagi pelanggar norma tersebut.

c. Menyelesaikan Konflik yang Terjadi

Sebagaimana telah dijelaskan di depan, bahwa pranata politik berhubungan dengan penyelesaian per- masalahan akibat perbedaan kepentingan di masya- rakat. Oleh karena itu, konflik yang timbul di masyarakat menjadi tanggung jawab pranata politik untuk menyelesaikannya. Mendamaikan pertentangan yang timbul merupakan salah satu tugas pokok pranata politik. Lembaga politik merupakan suatu sistem norma yang berisi peraturan-peraturan mengenai penyelenggaraan kekuasaan dan menyang- kut tentang siapa, kapan, dan bagaimana memperoleh kekuasaan. Sumber: Kompas, 31 Agustus 2003 Gambar 3.12 Sidang pembuatan undang-undang merupakan wujud nyata peran dan fungsi lembaga politik.