Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis
SOSIOLOGI Kelas XII
14
3 Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat mampu pula menyebabkan terjadinya perubahan
sosial. Secara umum pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antarindividu, antara
individu dengan kelompok, antarkelompok serta konflik antargenerasi. Pada umumnya akibat
konflik dapat merenggangkan kekeluargaan atau golongan. Hal inilah yang menyebabkan perubahan
sosial dalam masyarakat.
4 Pemberontakan dan Revolusi
Pada umumnya pemberontakan terjadi karena adanya ketidakpuasan anggota masyarakat terhadap suatu sistem
pemerintahan yang ada. Oleh karena situasi dan kondisi ini mendorong munculnya revolusi sebagai wujud dari
pemberontakan. Adanya revolusi akan membawa perubahan- perubahan yang besar dan berlangsung cepat. Misalnya,
revolusi Mei yang terjadi di Indonesia, perubahan-perubahan besar terjadi di Indonesia baik perubahan kepala negara, wakil
kepala negara, struktur kabinet sampai pada perilaku warga masyarakat. Masyarakat menjadi lebih berani mengkritisi cara
kerja pemerintah.
b. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang bisa mendorong terjadinya perubahan sosial.
Faktor-faktor tersebut antara lain: 1 Lingkungan AlamFisik di Sekitar Manusia
Lingkungan alam dapat mengakibatkan perubahan sosial. Terjadinya gempa bumi, banjir bandang,
tsunami, topan, gunung meletus, dan lain-lain mengakibatkan sebagian warga yang tinggal di
daerah tersebut terpaksa mengungsi ke daerah lain. Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi
dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosialnya, kondisi ini mengakibatkan per-
ubahan-perubahan pada lembaga-lembaga ke- masyarakatan. Contoh, masyarakat di Desa Siring,
Porong, Sidoarjo. Akibat luapan lumpur panas mereka terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya
dan untuk sementara mereka tidak bekerja.
2 Peperangan
Peperangan, terutama yang melibatkan dua negara dengan segala kekuatannya, berarti peperangan
terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lain di luar batas-batas negara. Sebagai
akibatnya, rakyat mengalami kehidupan yang penuh ketakutan, harta benda menjadi hancur,
menimbulkan kemiskinan dan tidak menutup kemungkinan menelan banyak korban jiwa.
Akibatnya struktur masyarakat pun mengalami perubahan, sebagaimana perubahan yang terjadi
pada negara Jepang setelah kalah dalam Perang Dunia II. Jepang berubah dari negara agraris militer
menjadi suatu negara industri.
Sumber: www.suarantb.com
Gambar 1.14 Konflik masyarakat memicu perubahan.
Sumber: www.metrotvnews.com
Gambar 1.15 Luapan lumpur panas mengharuskan sebagian besar warga mengungsi.
Sumber: yes.mmu.edu.my
Gambar 1.16 Akibat perang menimbulkan banyak perubahan.
15
Proses Perubahan Sosial di Masyarakat
3 Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh
timbal balik. Yang pada akhirnya, memunculkan perubahan sosial. Hal ini dikarenakan masing-masing masyarakat
memengaruhi masyarakat lain, tetapi juga menerima pengaruh dari yang lain sehingga terjadi penyebaran kebudayaan yang
menghasilkan kebudayaan baru.
Maksud hati merengguk emas, apa daya menuai lumpur, itulah kira- kira yang terjadi di Sidoarjo. Enam bulan telah berlalu, namun luapan lumpur
belum teratasi. Hal ini membawa perubahan besar pada masyarakat Porong, Sidoarjo. Akibat peristiwa ini 1.810 rumah tinggal rusak, 18 sekolah, 2 kantor,
15 pabrik ditutup karena tergenang lumpur, terlebih 8.678 jiwa berubah statusnya menjadi pengungsi. Selain itu, bus antarkota tidak beroperasi,
banyak karyawan kehilangan pekerjaan, petani kehilangan sawah, jalur kereta api terancam tergenang, dan lain-lain. Kesemuanya mendorong
perubahan-perubahan di segala bidang baik sosial, budaya, maupun ekonomi. Struktur masyarakat serta stratifikasi sosial menjadi kabur, nilai-
nilai dan norma-norma sosial menjadi berubah. Pola-pola perilaku masyarakat menjadi berbeda dari biasanya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya
konflik antarwarga masyarakat sehingga keseimbangan sosial menjadi kabur. Sebagaimana tampak ketika warga masyarakat berebut excavator untuk
meratakan jalannya aliran lumpur.
Sumber: www.indonesia.go.id
Cermatilah kasus di atas Bersama teman sekelompokmu, cobalah analisis kasus tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini. a.
Adakah perubahan sosial dalam kasus di atas? b.
Berdasarkan materi di atas, bagaimanakah bentuk perubahan yang terjadi?
c. Temukan pula faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial
tersebut Berdiskusilah bersama teman sekelompokmu untuk mengerjakan
kegiatan ini. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan sederhana dengan gaya bahasa yang menarik. Presentasikan di depan kelas dan minta teman di
luar kelompokmu untuk menanggapinya sehingga terbentuk diskusi interaktif.
D. Proses Terjadinya Perubahan Sosial
Menurut Alvin L. Bertrand sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002, proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi.
Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan.
Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya
difusi akan mendorong terjadinya akulturasi dan asimilasi. Kesemua proses ini akan kita kaji bersama materi berikut ini.
SOSIOLOGI Kelas XII
16 1.
Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan yang lain,
dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat diteruskan
dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru
itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan manusia
yang telah ada.
Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara sebagai berikut.