63
Lembaga Sosial
Berdirinya Lembaga-Lembaga Agama Konghucu di Indonesia
Tahun 1918 diresmikan Khong Kauw Hwee Kong Jiao Hui di Kota Surakarta. Tahun 1920-an Kong Jiao Hui di Surabaya menerbitkan majalah
Djiep Tek Tjie Boen Ru Zhie Men. Tepat tahun 1923 dilakukan musyawarah membentuk badan pusat yang dinamakan Khong Kauw Tjong Hwee Kong
Jiao Zong Hui di Yogyakarta. Beberapa kongres dan pertemuan-pertemuan diadakan untuk mengedepankan visi dan misi serta tata ibadah di seluruh
Indonesia. Tanggal 20 Februari 1939 diadakan perayaan Tahun Baru Imlek bersama di Surakarta. Pada tahun 1942, Khong Kauw Tjong Hwee dibekukan
karena dianggap anti-Jepang. Pada masa penjajahan Jepang 1942–1945 tempat-tempat ibadah umat Konghucu banyak menampung pengungsi tanpa
memandang ras. Hal ini dikarenakan, kegiatan Khong Kauw Hwee lebih bersifat lokal dan sosial. Hingga pada tanggal 16 April 1955 dibentuklah
PKCHI Perserikatan Khong Chiao Hwee IndonesiaPerserikatan Kong Jiao Hui Indonesia yang akhirnya menjadi lembaga-lembaga agama Konghucu
di Indonesia.
Namun, keberadaan lembaga agama Konghucu tidak berjalan lancar. Misalnya, di Orde Baru zaman pemerintahan Soeharto, di mana terdapat
larangan terhadap segala bentuk aktivitas berbau kebudayaan dan tradisi Tionghoa di Indonesia. Keberadaan lembaga ini menjadi hilang. Seusai Orde
Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mencari kembali pengakuan atas identitas mereka, salah satunya lembaga Konghucu.
Sumber: id.wikipedia.com
5. Fungsi Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu individu. Oleh karenanya, dibentuklah lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan sering kali diwujudkan dalam bentuk sekolah baik for- mal maupun informal. Melalui sekolah, bakat seseorang dikembangkan
untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. Selain itu, dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, seseorang dapat pula menangkap
peluang berusaha dalam kehidupan di masyarakat. Dalam hal ini, lembaga pendidikan mengajarkan berbagai macam pengetahuan dan
keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan. Namun, lembaga pendidikan dapat pula membantu pola-pola sikap seseorang
agar perilakunya tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Adapun peran dan fungsi lembaga pendidikan secara lebih terperinci sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2003 sebagai berikut.
a. Perantara dalam Proses Pewarisan Kebudayaan
Dalam proses pendidikan semua wujud kebudayaan seperti pengetahuan, keterampilan, pola pikir, sikap, dan perilaku hidup
seseorang dapat dipelajari dan dipahami. Oleh karenanya, terjadinya proses transfer kebudayaan melalui proses pendidikan.
Adanya transfer kebudayaan, berarti terjadi proses pewarisan budaya antargenerasi. Dengan begitu, lembaga pendidikan
berfungsi sebagai perantara dalam proses pewarisan kebudayaan.
Tujuan pendidikan adalah membangun anak didik
menjadi manusia yang mer- deka lahir dan batin, luhur
akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung
jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta
manusia pada umumnya.
SOSIOLOGI Kelas XII
64
b. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian merupakan satu upaya untuk memperoleh kemajuan dalam kehidupan. Dengan penelitian akan
didapatkan pengetahuan dan teknologi baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Untuk mencapai tahap
kehidupan masyarakat yang modern, penelitian merupakan suatu keharusan. Hal ini karena penelitian
akan dapat mengembangkan pengetahuan dan tek- nologi. Semua bentuk penelitian, metode riset, dan tata
cara percobaan ilmiah dalam laboratorium diajarkan dalam lembaga pendidikan.
c. Menyiapkan Seseorang dalam Peranan Sosial yang
Dikehendaki Dalam hidup bermasyarakat, tentunya seseorang
menghendaki peranan yang tidak bertentangan dengan sistem norma. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat
diharuskan melaksanakan peranannya sesuai dengan lingkungan. Proses pendidikan yang dialami, akan membantu seseorang untuk
menjalankan peranan sosialnya agar tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di lingkungan sekitar. Contoh, seseorang yang
ingin mendapatkan kedudukan dan pangkat. Melalui pendidikan inilah seseorang mendapatkan keinginan tersebut.
d. Menyiapkan Seseorang kepada FungsiPeranan Pekerjaan di Masyarakat
Dalam kehidupan di masyarakat setiap individu tentu mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda-beda. Fungsi atau peranan itu
dapat dijalankan dengan baik jika individu itu dapat mengenal, mengetahui, dan memahami peranan yang dimilikinya. Proses
pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai peranan ini dilaku- kan melalui lembaga pendidikan. Dengan demikian, lembaga
pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam upaya seseorang memahami dan memerankan fungsinya di masyarakat.
Melalui lembaga pendidikan seseorang dapat memaksimalkan peranan yang dimilikinya dalam kehidupan sosial. Misalnya,
keterampilan khusus yang diperoleh di lembaga pendidikan.
e. Membantu Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan
Sosial Setiap individu akan melakukan penyesuaian diri dan melakukan
hubungan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak dapat dimungkiri untuk melakukan semua itu tidaklah mudah.
Oleh karena itu, dibentuklah lembaga pendidikan. Melalui proses pendidikan seseorang akan lebih mudah melakukan penyesuaian
diri dalam hubungan sosial di masyarakat. Dengan mudahnya seseorang melakukan penyesuaian diri akan membantu upaya
memenuhi kebutuhan dalam masyarakat sosial. Misalnya, orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tentu akan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.
f. Menyajikan Landasan Penilaian dan Pemahaman Status
Melalui lembaga pendidikan seseorang diajarkan untuk memahami status orang lain. Dengan begitu, seorang individu
dapat menilai dan memahami subjek yang dihadapi, misalnya
Sumber: kimia.upi.edu
Gambar 3.14 Melalu pranata pendidikan diajarkan untuk melakukan penelitian guna menciptakan
teknologi baru.
Horton dan Hunt menge- mukakan bahwa lembaga
pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu:
1.
Fungsi manifes ada- lah mempersiapkan
anggota masyarakat untuk mencari nafkah,
mengembangkan pro- fesi seseorang, serta
menanamkan kete- rampilan di masya-
rakat.
2. Fungsi laten atau ter-
sembunyi. Fungsi ini bertujuan untuk mena-
namkan pengetahuan dan keterampilan
seperti masalah ke- hidupan remaja,
pengendalian sosial, dan penyimpangan
sosial.