Sampel Terstratifikasi Stratified Sampling

SOSIOLOGI Kelas XII 86

d. Sampel Purposif Purposive Sampling

Pengambilan sampel secara purposif pada hakikatnya adalah suatu pengambilan sampel dengan mendasarkan diri pada pertim- bangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti bagaimana proses interaksi para penyandang cacat. Setiap sampel yang dipilih berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh peneliti. Contoh sampel adalah penyandang cacat dengan tingkat kecacatan tertentu.

e. Sampel Insidental Insidental Sampling

Cara pengambilan sampel ini dilakukan secara kebetulan dengan tidak menggunakan perencanaan. Peneliti semata-mata memilih siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan sebagai respondennya. Sebagai contoh, kita akan meneliti penggunaan waktu belajar siswa, responden yang kita ambil siapa saja siswa yang kita temui.

f. Sampel Bola Salju Snow Ball Sampling

Snow ball sampling merupakan penarikan sampel bertahap yang makin lama jumlah respondennya semakin bertambah besar. Penarikan sampel dengan snow ball dapat diibaratkan dengan sebuah bola salju yang semula kecil berkembang menjadi membesar seraya dia menggelinding dari bukit. Cara pengambilan sampel ini berlangsung secara berantai dari satu responden kepada responden lain berdasarkan informasi dari responden pertama. Umumnya responden pertama adalah orang yang dianggap pa- ling mengetahui. 6. Menentukan Pendekatan dalam Penelitian Sosial Dalam menyusun rancangan penelitian ditentukan pula pendekatan penelitian sosial. Melalui pendekatan ini, peneliti mampu melihat objek penelitian secara lebih jelas. Namun, perlu diketahui bahwa kesalahan memilih pendekatan akan memengaruhi kevalidan sebuah penelitian. Oleh karenanya, pemilihan pendekatan penelitian harus disesuaikan dengan objek penelitian. Secara umum terdapat dua macam pendekatan utama dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. a. Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berusaha menangkap kenyataan sosial secara keseluruhan, utuh, dan tuntas sebagai suatu kesatuan kenyataan. Menurut pendekatan ini, objek penelitian dilihat sebagai kenyataan hidup dinamis, dan memiliki dimensi pikiran, perasaan, dan subjektivitas yang unik. Melalui pendekatan ini, peneliti berupaya menghasilkan data yang sifatnya deskriptif, yaitu data yang diucapkan atau ditulis oleh objek penelitian itu sendiri dan perilaku mereka yang dapat diamati. Termasuk dalam pendekatan ini adalah metode grounded research, metode ethnografis, dan metode historis. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa cara: 1. Sampel acak sederhana. 2. Sampel stratifikasi. 3. Sampel rumpun. 4. Sampel purposif. 5. Sampel insidental. 6. Sampel bola salju. 87 Rancangan Metode Penelitian Sosial

b. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial dengan melihat saling ketergantungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Di dalam pendekatan ini, objek penelitian dilihat sebagai fakta atau variabel yang tetap dan dapat di- angkakan dikuantifikasikan serta hasilnya dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Termasuk dalam pen- dekatan ini adalah metode penelitian survei dan metode eksperimen. Sebuah Ilustrasi Kerancuan Pendekatan Penelitian Bentrokan antara Aparat Keamanan dan Mahasiswa yang Berdemonstrasi Bentrokan antara aparat keamanan dengan mahasiswa bukanlah hal yang asing lagi di negara ini. Ketika mahasiswa melakukan aksi demo di depan gedung DPR, mereka berusaha untuk memasuki areal gedung. Dengan lantang mereka mengatakan bahwa pemerintahan sekarang adalah pemerintah yang berpihak pada penguasa dan bukan pada kepentingan rakyat. Sewaktu mahasiswa diminta untuk membubarkan diri, mereka justru berteriak dan memaksa masuk. Sehingga bentrokan pun tidak terelakkan lagi. Banyak dari kalangan mahasiswa dan juga aparat keamanan yang terluka. Ketika ditanya mengapa benturan tersebut sampai terjadi, mahasiswa justru balik bertanya, sebenarnya milik siapakah gedung DPR itu? Milik penguasa atau rakyat? Jika milik rakyat, mengapa mereka yang juga rakyat tidak boleh masuk ke gedung tersebut? Sementara di dalam pagar, aparat keamanan membuat pagar betis dan tetap melarang mahasiswa masuk. Ketika ditanya tentang terjadinya bentrokan hingga ada yang terluka, aparat dengan sigap menjawab bahwa segala yang dilakukan oleh aparat keamanan sudah sesuai prosedur. Melalui ilustrasi bentrokan di atas, kita dapat mempelajari kerancuan kerangka pendekatan penelitian. Masih ingat tentang pernyataan bahwa dalam sebuah penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan saja? Apa akibatnya jika dalam sebuah penelitian, kita menggunakan dua pendekatan yang berbeda? Jawabannya terlihat pada ilustrasi di atas. Aparat keamanan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini terlihat jelas dari jawaban aparat keamanan yang mengatakan segala yang dilakukan ”sudah sesuai prosedur” jelas dan tegas serta tidak dapat diubah. Aparat bukan lagi individu yang bebas namun tunduk pada pola yang umum, sebaliknya mahasiswa menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan bertemunya antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif akan terjadi benturan-benturan pemikiran sehingga penelitian tidak akan bisa dilakukan. Inilah sebuah kerancuan menggunakan pendekatan dalam penelitian. Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Pers Sumber: www.depdiknas.go.id Gambar 4.6 Pendekatan kuantitatif melihat data-data yang berupa angka.