105
Penelitian Sosial
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk teks naratif, bentuk matriks,
grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna meng- gabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang
padu dan mudah diraih. Dengan begitu, pengolah data dapat melihat tentang segala hal yang sedang terjadi dan dapat
menentukan kesimpulan secara tepat.
c. Menarik KesimpulanVerifikasi
Pada dasarnya, sejak permulaan pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau
disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa,
tetapi secara bertahap dengan tetap memerhatikan perkembangan perolehan data. Dengan kata lain , penarikan kesimpulan adalah
suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh.
Secara keseluruhan tiap-tiap tahap dalam pengolahan data kualitatif merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ketiganya saling kait-mengait menghasilkan suatu kesimpulan penelitian. Jika dalam satu tahap tertentu didapati suatu kesalahan
maka dapat dipastikan akan terjadi kesalahan pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, dalam pengolahan data kualitatif ada tiga hal yang
perlu dikuasai, yaitu: a.
Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk ditelaah secara mendalam.
b. Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data
untuk masing-masing fokus, kategori, atau pokok masalah. c.
Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan diketahui tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat
yang deskriptif dan interpretatif.
2. Pengolahan Data Kuantitatif
Pengolahan data secara kuantitatif disebut juga pengolahan data secara statistik. Dalam pengolahan data secara statistik memerlukan
perhitungan secara matematis. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan dan ketelitian.
Dalam mengolah dan menganalisis data kuantitatif, terdapat dua macam statistik yang digunakan, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
Pengolahan data kuantitatif biasanya melewati tiga tahap pemrosesan awal, yaitu:
a. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul
meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan, dan lain-lain. Pada saat pengeditan, peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, ataupun pertanyaan-pertanyaan
dengan maksud-maksud tertentu.
Berdasarkan proses reduksi data dan penyajian, peneliti
dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas per-
masalahan yang diteliti.
SOSIOLOGI Kelas XII
106
b. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang
terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran
terhadap data-data. Biasanya kode yang digunakan dalam bentuk angka. Perhatikan contoh berikut.
Pertanyaan Jawaban
Kode Apakah latar belakang pendidikan Anda?
a. SD 1
b. SMP 2
c. SMA 3
d. Perguruan tinggi 4
Sumber: Dokumen Penulis
c. Tabulating, yaitu memasukkan data-data yang sudah dikelompok-
kan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami. Melalui tabulating, data lapangan terlihat lebih ringkas dan dapat dibaca
dengan mudah.
Setelah peneliti melakukan keseluruhan langkah awal tadi, tahap selanjutnya adalah pengolahan data secara statistik sederhana.
Pengolahan data statistik diartikan sebagai cara untuk mengolah data berupa angka kuantitatif sedemikian rupa sehingga informasi atau
data tersebut mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik seperti distribusi frekuensi sebaran
frekuensi dan ukuran memusat mean, median, dan modus. a.
Sebaran Frekuensi Distribusi Frekuensi
Pada dasarnya data yang didapat dalam pengumpulan data masih berupa data mentah. Data tersebut perlu disusun dan diatur
untuk dapat dipahami. Penyajian data dapat diatur melalui tiga cara, yaitu dengan distribusi frekuensi, distribusi presentasi atau
dengan frekuensi kumulatif.
Contoh seorang peneliti mendapatkan data tentang umur penduduk yang hijrah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
sebagai berikut.
35, 45, 21, 37, 25, 30, 21, 21, 21, 35, 24, 35, 40, 21, 35, 30, 40, 35, 45, 45, 25, 37, 30, 25, 25, 30, 24, 40, 37, 40, 37, 40, 21, 35, 40, 30, 24, 21, 45, 45
Apabila data tersebut disusun dan diatur dengan distribusi frekuensi dapat terlihat sebagai berikut.
Contoh: Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Penduduk yang Pindah ke
Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk TallyTorus
Frekuensif 21
IIII II 7
24 III
3 25
IIII 4
30 IIII
5 35
IIII I 6
37 IIII
4 40
IIII I 6
45 IIII
5 Total
40
Sumber: Dokumen Penulis
Secara umum pengolahan data secara statistik melalui
dua teknik umum, yaitu distribusi frekuensi dan
ukuran memusat. Adapun hal-hal yang perlu
diteliti dalam proses editing adalah:
a. Keterbacaan tulisan.
b. Lengkapnya pengisian.
c. Kejelasan makna.
d. Relevansi jawaban.
e. Keajekan dan kesesuai-
an jawaban satu sama lain.
f. Keseragaman satuan
data.