10,625 dan 10,488. Interaksi antara faktor perendaman dan faktor steam juga berpengaruh sangat nyata dimana sampel dengan perlakuan A0B1S1 tanpa
perendaman, aktifasi 850
o
C, steam 1 jam menghasilkan rataan nilai zat terbang yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai rataan zat terbang dari sampel
perlakuan yang lain. Penambahan bahan aktifasi seperti H
3
PO
4
dan peningkatan konsentrasi H
3
PO
4
cenderung menurunkan kadar zat terbang. Hal ini dapat terjadi karena H
3
PO
4
yang ditambahkan meresap, melapisi dan melindungi bahan dari panas sehingga semakin tinggi konsentrasi H
3
PO
4
maka jumlah bahan yang ikut terbakar semakin sedikit, sedangkan jumlah sulfur dan nitrogen yang terdapat
dalam bahan jumlahnya tetap. Hal ini menyebabkan persentase kandungan sulfur dan nitrogen rendah dalam sampel yang ditambahkan H
3
PO
4
konsentrasi tinggi. Peningkatan suhu aktifasi cenderung menurunkan kadar zat terbang. Hal
ini terjadi karena pada suhu tinggi penguraian senyawa non karbon seperti CO
2
, CO, CH
4
dan H
2
dapat berlangsung sempurna Kuriyama, 1961. Nilai kadar zat terbang yang tinggi akan mengurangi kemampuan arang aktif dalam
mengadsorbsi gas dan larutan.
5. Kadar Karbon Terikat
Penentuan kadar karbon terikat pada arang aktif bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon setelah proses karbonisasi. Nilai kadar kadar
karbon terikat yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 73,27 – 83,56 . Kisaran kadar karbon ini tidak beda jauh dengan nilai kisaran karbon terikat
pada arang aktif pasaran batu bara muda dan arang tanpa perendaman dan tanpa aktifasi yang masing-masing berkisar antara 83,24 – 83,75 dan 73,65 –
81,70 . Nilai kadar karbon terikat terendah terdapat pada perlakuan A0B1S1 tanpa perendaman H
3
PO
4,
steam 1 jam dengan rata-rata kisaran sebesar 73,99
sedangkan nilai kadar karbon terikat tertinggi terdapat pada perlakuan A1B1S2 dengan perendaman H
3
PO
4,
steam 2 jam dengan rata-rata kisaran sebesar 83,15
. Nilai kisaran kadar karbon terikat semua sampel yang dihasilkan memenuhi standar arang aktif berbentuk serbuk menurut
SNI 06-3730-1995
minimum 65 . Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perendaman, faktor
Steam dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap nilai karbon terikat
pada arang aktif. Nilai kadar karbon terikat dipengaruhi oleh nilai kadar zat terbang dan kadar abu setiap sampel. Semakin besar nilai kadar zat terbang dan
kadar abu maka kadar karbon terikat akan semakin rendah. Selain itu, kadar karbon terikat juga dipengaruhi oleh lamanya waktu reaksi yang menyebabkan
zat kimia yang bereaksi semakin banyak sehingga jumlah karbon yang tersisa semakin sedikit. Dengan kata lain, abu yang dihasilkan pada proses tersebut
semakin banyak Pari, 1996. Hubungan kadar karbon terikat arang aktif dengan faktor perendaman dan
lamanya waktu Steam disajikan pada Gambar 19 di bawah ini.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
A0B1S1 A0B1S2 A0B1S3 A1B1S1 A1B1S2 A1B1S3 P
N SNI
Perlakuan K
a da
r K a
rbon T
e ri
k a
t
Ulangan 1 Ulangan 2
Keterangan : A0
: Blanko tanpa perendaman H
3
PO
4
A1 : Perendaman dengan H
3
PO
4
5 B1
: Aktifasi pada Suhu 850 C
S1 : Steam
selama 1 jam S2 :
Steam selama 2 jam
S3 : Steam
selama 3 jam P
: Arang aktif pasaran batu bara muda N
: Arang tanpa perendaman H
3
PO
4
dan tanpa Aktifasi kontrol SNI
: Minimal 65 Gambar 19. Histogram Kadar Karbon Terikat Arang Aktif
6. Daya Serap terhadap Iod