2. Kadar Air
Penetapan kadar air arang aktif bertujuan untuk mengetahui sifat higroskopis arang aktif. Hubungan kadar air dengan faktor perendaman dan
lamanya waktu steam disajikan pada Gambar 16 di bawah ini.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
A0B1S1 A0B1S2 A0B1S3 A1B1S1 A1B1S2 A1B1S3 P
N SNI
Perlakuan K
a d
a r A
ir
Ulangan 1 Ulangan 2
Keterangan : A0
: Blanko tanpa perendaman H
3
PO
4
A1 : Perendaman dengan H
3
PO
4
5 B1
: Aktifasi pada Suhu 850 C
S1 : Steam
selama 1 jam S2 :
Steam selama 2 jam
S3 : Steam
selama 3 jam P
: Arang aktif pasaran batu bara muda N
: Arang tanpa perendaman H
3
PO
4
dan tanpa Aktifasi kontrol SNI
: Maksimal 15 Gambar 16. Histogram Kadar Air Arang Aktif
Nilai kadar air yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 3,38 – 9,82 . Nilai kadar air dari semua sampel yang dihasilkan memenuhi standar
kualitas arang aktif berbentuk serbuk menurut SNI 06-3730-95 yaitu lebih rendah dari 15 lihat Tabel 2. Dari Gambar 16 terlihat bahwa kadar air terendah
terdapat pada perlakuan A0B1S1 dengan kisaran antara 3,38 – 3,89 dan yang tertinggi terdapat pada perlakuan A1B1S2 dengan kisaran antara 9,27 – 9,82 .
Kisaran tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar air pada arang aktif pasaran batu bara muda yang berkisar antara 13,42 – 16,80 .
Rendahnya kadar air ini disebabkan karena terjadi reaksi antara H
2
O yang terdapat pada arang aktif dengan CO yang manghasilkan gas CO
2
dan H
2
. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa lamanya waktu steam dan
interaksi antara faktor perendaman dan lamanya waktu steam tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air arang aktif sedangkan faktor perendaman sangat
berpengaruh nyata terhadap kadar air arang aktif. Kadar air yang dikehendaki harus bernilai sekecil-kecilnya karena kadar
air yang besar akan mempengaruhi daya serap arang aktif terhadap gas ataupun cairan Pari, 1996. Kadar air yang terkandung dalam arang aktif dapat
dipengaruhi oleh jumlah uap air di udara, lama proses pendinginan, penggilingan dan pengayakan. Sampel yang bersifat higroskopis mudah sekali menyerap uap
air di udara karena struktur arang aktif yang terdiri dari 6 atom C pada sudut heksagonal yang memungkinkan uap air H
2
O terperangkap di dalamnya dan tidak dapat dilepas pada kondisi pengeringan oven 105
o
C, sehingga semakin lama proses pendinginan, penggilingan dan pengayakan dapat meningkatkan kadar air
dalam arang aktif. Menurut Sudradjat 1985 semakin tinggi suhu maka jumlah air yang menguap akan lebih banyak. Kadar air yang tinggi akan mengurangi
daya adsorbsi arang aktif terhadap gas maupun cairan.
3. Kadar Abu