Kadar Zat Terbang Penelitian Utama

Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perendaman, faktor lamanya waktu steam, dan interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar abu yang dihasilkan. Adanya kadar abu yang tinggi disebabkan karena terjadinya proses oksidasi lebih lanjut terutama dari partikel yang halus. Kadar abu yang besar dapat mengurangi kemampuan arang aktif untuk menyerap gas dan larutan Sudrajat, 1985 karena kandungan mineral yang terdapat di dalam abu seperti kalium, natrium, magnesium dan kalsium akan menyebar dalam kisi-kisi arang aktif sehingga menutupi pori-pori arang aktif. Di samping itu, tingginya nilai kadar abu juga disebabkan oleh adanya peningkatan suhu aktifasi. Semakin tinggi suhu aktifasi maka jumlah arang aktif yang tersisa semakin sedikit sedangkan kandungan bahan anorganik dalam arang aktif tetap atau bertambah akibat terbentuknya oksida logam hasil interaksi asam fosfat dengan besi kawat kasa pembungkus arang aktif dan tungku aktifasi retort sehingga persentase kandungan bahan anorganik dalam arang aktif menjadi tinggi.

4. Kadar Zat Terbang

Penetapan nilai kadar zat terbang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang belum menguap pada proses karbonasi dan aktifasi tetapi menguap pada suhu 950 o C. Nilai kadar zat terbang arang aktif yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 8,73 – 19,52 . Kadar zat terbang semua sampel yang dihasilkan memenuhi standar arang aktif berbentuk serbuk memenuhi SNI 06-3730-95 yaitu di bawah 25 . Nilai kadar zat terbang terendah terdapat pada perlakuan A1B1S1 dengan perendaman H 3 PO 4 dengan kisaran antara 8,73 – 9,70 dan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan A0B1S1 tanpa perendaman dengan H 3 PO 4 dengan kisaran antara 17,81 – 19,52 . Hubungan kadar zat terbang arang aktif dengan faktor perendaman dan lamanya waktu steam disajikan pada Gambar 17 di bawah ini. 5 10 15 20 25 30 A0B1S1 A0B1S2 A0B1S3 A1B1S1 A1B1S2 A1B1S3 P N SNI Perlakuan K a da r Za t T e rb a n g Ulangan 1 Ulangan 2 Keterangan : A0 : Blanko tanpa perendaman H 3 PO 4 A1 : Perendaman dengan H 3 PO 4 5 B1 : Aktifasi pada Suhu 850 C S1 : Steam selama 1 jam S2 : Steam selama 2 jam S3 : Steam selama 3 jam P : Arang aktif pasaran batu bara muda N : Arang tanpa perendaman H 3 PO 4 dan tanpa Aktifasi kontrol SNI : Maksimal 25 Gambar 17. Histogram Kadar Zat Terbang Arang Aktif Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perendaman dengan, lamanya waktu steam dan interaksi keduanya sangat berpengaruh nyata terhadap nilai kadar zat terbang yang dihasilkan. Dari uji lanjut dengan Uji Newman- Keuls, perendaman dengan H 3 PO 4 mamberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap zat terbang arang aktif bila dibandingkan dengan arang aktif tanpa perendaman dengan H 3 PO 4. Lamanya waktu steam juga memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar zat terbang. Steam dengan lama 1 jam dapat memberikan nilai zat terbang yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan steam 2 dan 3 jam yakni rata-rata 13,94 dan steam dengan lama 2 dan 3 jam memberikan pengaruh yang sama terhadap nilai zat terbang arang aktif yakni dengan rata-rata 10,625 dan 10,488. Interaksi antara faktor perendaman dan faktor steam juga berpengaruh sangat nyata dimana sampel dengan perlakuan A0B1S1 tanpa perendaman, aktifasi 850 o C, steam 1 jam menghasilkan rataan nilai zat terbang yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai rataan zat terbang dari sampel perlakuan yang lain. Penambahan bahan aktifasi seperti H 3 PO 4 dan peningkatan konsentrasi H 3 PO 4 cenderung menurunkan kadar zat terbang. Hal ini dapat terjadi karena H 3 PO 4 yang ditambahkan meresap, melapisi dan melindungi bahan dari panas sehingga semakin tinggi konsentrasi H 3 PO 4 maka jumlah bahan yang ikut terbakar semakin sedikit, sedangkan jumlah sulfur dan nitrogen yang terdapat dalam bahan jumlahnya tetap. Hal ini menyebabkan persentase kandungan sulfur dan nitrogen rendah dalam sampel yang ditambahkan H 3 PO 4 konsentrasi tinggi. Peningkatan suhu aktifasi cenderung menurunkan kadar zat terbang. Hal ini terjadi karena pada suhu tinggi penguraian senyawa non karbon seperti CO 2 , CO, CH 4 dan H 2 dapat berlangsung sempurna Kuriyama, 1961. Nilai kadar zat terbang yang tinggi akan mengurangi kemampuan arang aktif dalam mengadsorbsi gas dan larutan.

5. Kadar Karbon Terikat