C. Kegunaan Arang Aktif
Arang aktif digunakan sebagai bahan penyerap, pembersih atau pemurni dan sebagai katalisator dalam jumlah kecil. Arang aktif banyak
digunakan oleh industri yang bergerak pada sektor pemurnian, seperti industri gula, minyak dan lemak, kimia dan farmasi, industri pemurnian air
dan lain-lain Azah dan Rudyanto, 1984. Pemanfaatan arang aktif secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Pemanfaatan arang Aktif dalam Dunia Industri
MaksudTujuan Pemakaian Untuk Gas
1. Pemurnian gas Desulfurisasi, menghilangkan gas beracun,
bau busuk dan asap. 2. Pengolahan LNG
Desulfurisasi dan penyaringan berbagai bahan mentah.
3. Katalisator Katalisator reaksi atau pengangkut vinil
klorida dan vinil asetat. 4. Lain-lain
Menghilangkan bau pada kamar pendingin dan mobil
Untuk Zat Cair
1. Industri obat dan makanan Menyaring dan menghilangkan warna, bau
dan rasa tidak enak pada makanan. 2. Minuman ringan, minuman keras
Menghilangkan warna dan bau 3. Kimia perminyakan
Penyulingan bahan mentah, zat perantara 4. Pembersih air
Menyaringmenghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai alat pelindung
dan penukar resin dalam alatpenyulingan air
5. Pembersih air buangan Mengatur dan membersihkan air buangan
dari pencemar, warna, bau dan logam berat 6. Penambakan udang dan benur
Pemurnian, penghilangan bau dan warna 7. Pelarut yang digunakan kembali
Penarikan kembali berbagai pelarut, sisa metanol, etil asetat dan lain-lain
Lain-lain
1. Pengolahan pulp Pemurnian, penghilangan bau
2. Pengolahan pupuk Pemurnian
3. Pengolahan emas Pemurnian
4. Penyaringan minyak makan dan glukosa Menghilangkan warna, bau dan rasa tidak
enak
Sumber : PDII LIPI, 1998.
D. Proses Adsorbsi
Adsorbsi adalah suatu proses dimana suatu partikel menempel pada suatu permukaan akibat dari adanya perbedaan muatan lemah diantara
kedua benda gaya Van der Waals, sehingga akhirnya akan terbentuk suatu lapisan tipis partikel-pertikel halus pada permukaan tersebut. Absorpsi
merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut.
Adsorpsi adalah suatu peristiwa fisik atau kimia pada permukaan yang dipengaruhi oleh specific affinity atau reaksi kimia antara bahan pengadsorp
adsorben dengan zat yang diadsorp adsorbat Cheremisinoff dan Morresi, 1978. Adsorben adalah padatan atau cairan yang mengadsorp, dan adsorbat
adalah padatan, cairan atau gas yang diserap sebagai molekul, atom atau ion Anonim, 1982. Proses adsorpsi dapat terjadi antara padatan dengan padatan,
gas dengan padatan, gas dengan cairan, cairan dengan cairan, dan cairan dengan padatan. Penggunaan adsorben karbon aktif dan alumina dalam
penyaringan minyak goreng bekas termasuk dalam adsorpsi antara cairan dengan padatan. Adsorpsi dengan padatan tergantung dari luas permukaan
padatan. Proses adsorbsi pada arang aktif terjadi melalui tiga tahap dasar,
yaitu : 1.
Zat terjerap pada arang bagian luar 2.
Zat menuju pori-pori arang 3.
Zat terjerap pada dinding bagian dalam arang Mekanisme peristiwa adsorbsi :
1. Molekul adsorbat berdifusi melalui suatu lapisan batas ke permukaan luar
adsorben disebut difusi eksternal. 2.
Sebagian ada yang teradsorbsi di permukaan luar. 3.
Sebagian besar terdifusi lanjut ke dalam pori-pori adsorben disebut difusi internal.
4. Bila kapasitas adsorbsi masih sangat besar, sebagian akan teradsorbsi dan
terikat dipermukaan, namun bila permukaan sudah jenuh atau mendekati jenuh dengan adsorbat, dapat terjadi :
Terbentuk lapisan adsorbsi kedua dan seterusnya di atas adsorbat yang
telah terikat dipermukaan. Gejala ini disebut adsorbsi multi layer.
Tidak terbentuk lapisan kedua dan seterusnya sehingga adsorbat yang
belum teradsorbsi berdifusi keluar pori dan kembali ke arus fluida. Ada dua metode adsorpsi yaitu adsorpsi secara fisik physiosorption
dan adsorpsi secara kimia chemisorption. Kedua metode ini terjadi bila molekul-molekul dalam fase cair diikat pada permukaan suatu fase padat
sebagai akibat dari gaya tarik-menarik pada permukaan padatan adsorben, mengatasi energi kinetik dari molekul-molekul kontaminan dalam cairan
adsorbat Cheremisinoff dan Moressi, 1978. Menurut Anonim 1982 adsorpsi secara fisik adalah adsorpsi yang
reversibel dengan interaksi lemah, energi untuk adsorpsi secara fisik besarnya kurang dari 63-84 kjmol. Sedangkan dalam adsorpsi secara kimia interaksi
antara adsorben dan adsorbatnya lebih kuat karena terjadi reaksi antara permukaan adsorben dengan adsorbatnya, energi untuk adsorpsi secara kimia
biasanya lebih besar dari 84-126 kJmol. Menurut Cookson 1978, beberapa faktor yang mempengaruhi
adsorpsi antara lain ialah : 1.
Sifat fisika dan kimia adsorben, yaitu luas permukaan, ukuran pori-pori, komposisi kimia.
2. Sifat fisika dan kimia adsorbat, yaitu antara lain ukuran molekul, polaritas
molekul, komposisi kimia. 3.
Konsentrasi adsorbat dalam fase cair larutan. 4.
Sifat fase cair, seperti pH dan temperatur. 5.
Lamanya proses adsorpsi tersebut berlangsung. Suatu zat dapat digunakan sebagai adsorben untuk tujuan pemisahan
bila mempunyai daya adsorbsi selektif, berpori mempunyai luas permukaan persatuan massa yang besar dan mempunyai daya ikat yang kuat terhadap zat
yang hendak dipisahkan secara fisik ataupun kimia. Perbesaran luas
permukaan dapat dilakukan dengan pengecilan partikel adsorben. Pengecilan ukuran tidak boleh terlalu kecil karena dapat menyebabkan adsorben terbawa
oleh aliran fluida. Pada umumnya arang yang terbentuk dihancurkan sampai berukuran 0,3-0,5 cm Setyaningsih, 1995.
E. Jambu mede Anacardium occidentale