Kadar Abu Penelitian Utama

Kisaran tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar air pada arang aktif pasaran batu bara muda yang berkisar antara 13,42 – 16,80 . Rendahnya kadar air ini disebabkan karena terjadi reaksi antara H 2 O yang terdapat pada arang aktif dengan CO yang manghasilkan gas CO 2 dan H 2 . Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa lamanya waktu steam dan interaksi antara faktor perendaman dan lamanya waktu steam tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air arang aktif sedangkan faktor perendaman sangat berpengaruh nyata terhadap kadar air arang aktif. Kadar air yang dikehendaki harus bernilai sekecil-kecilnya karena kadar air yang besar akan mempengaruhi daya serap arang aktif terhadap gas ataupun cairan Pari, 1996. Kadar air yang terkandung dalam arang aktif dapat dipengaruhi oleh jumlah uap air di udara, lama proses pendinginan, penggilingan dan pengayakan. Sampel yang bersifat higroskopis mudah sekali menyerap uap air di udara karena struktur arang aktif yang terdiri dari 6 atom C pada sudut heksagonal yang memungkinkan uap air H 2 O terperangkap di dalamnya dan tidak dapat dilepas pada kondisi pengeringan oven 105 o C, sehingga semakin lama proses pendinginan, penggilingan dan pengayakan dapat meningkatkan kadar air dalam arang aktif. Menurut Sudradjat 1985 semakin tinggi suhu maka jumlah air yang menguap akan lebih banyak. Kadar air yang tinggi akan mengurangi daya adsorbsi arang aktif terhadap gas maupun cairan.

3. Kadar Abu

Abu merupakan komponen anorganik yang tertinggal setelah bahan dipanaskan pada suhu 500-600 o C dan terdiri dari kalium, natrium, magnesium, kalsium dan komponen lain dalam jumlah kecil Josylyn, 1970. Penetapan kadar abu bertujuan untuk menentukan kandungan oksida logam dalam arang aktif. Nilai kadar abu yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 5,61 – 9,46 . Nilai ini masih memenuhi standar kualitas arang aktif serbuk SNI 06- 3730-1995 sebesar maksimal 10 . Nilai terendah terdapat pada perlakuan A0B1S3 tanpa perendaman H 3 PO 4, steam 3 jam dengan kisaran antara 5,61 – 6,58 dan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan A1B1S1 perendaman H 3 PO 4, steam 1 jam dengan kisaran antara 7,54 – 9,46 . Nilai kadar abu yang rendah lebih disebabkan karena terjadi reaksi pertukaran ion antara mineral yang terdapat pada arang dengan atom hidrogen. Nilai kadar abu semua perlakuan yang dihasilkan menunjukkan nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai kadar abu pada arang aktif pasaran batu bara muda yang berkisar antara 2,99 – 3,33 . Hal ini disebabkan pada waktu aktifasi terjadi kontak dengan udara yang mengakibatkan terjadinya proses pembakaran, sehingga arang aktif yang dihasilkan berubah menjadi abu. Bila dibandingkan dengan nilai kadar abu yang dihasilkan pada arang yang tidak mengalami perendaman dan tidak diaktifasi kontrol, nilainya cenderung seimbang yakni sebesar 6,33 – 9,04 . Hubungan kadar abu arang aktif dengan faktor perendaman dan lamanya waktu steam disajikan pada Gambar 18 di bawah ini. 2 4 6 8 10 12 A0B1S1 A0B1S2 A0B1S3 A1B1S1 A1B1S2 A1B1S3 P N SNI Perlakuan K a da r A b u Ulangan 1 Ulangan 2 Keterangan : A0 : Blanko tanpa perendaman H 3 PO 4 A1 : Perendaman dengan H 3 PO 4 5 B1 : Aktifasi pada Suhu 850 C S1 : Steam selama 1 jam S2 : Steam selama 2 jam S3 : Steam selama 3 jam P : Arang aktif pasaran batu bara muda N : Arang tanpa perendaman H 3 PO 4 dan tanpa Aktifasi kontrol SNI : Maksimal 10 Gambar 18. Histogram Kadar Abu Arang Aktif Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perendaman, faktor lamanya waktu steam, dan interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kadar abu yang dihasilkan. Adanya kadar abu yang tinggi disebabkan karena terjadinya proses oksidasi lebih lanjut terutama dari partikel yang halus. Kadar abu yang besar dapat mengurangi kemampuan arang aktif untuk menyerap gas dan larutan Sudrajat, 1985 karena kandungan mineral yang terdapat di dalam abu seperti kalium, natrium, magnesium dan kalsium akan menyebar dalam kisi-kisi arang aktif sehingga menutupi pori-pori arang aktif. Di samping itu, tingginya nilai kadar abu juga disebabkan oleh adanya peningkatan suhu aktifasi. Semakin tinggi suhu aktifasi maka jumlah arang aktif yang tersisa semakin sedikit sedangkan kandungan bahan anorganik dalam arang aktif tetap atau bertambah akibat terbentuknya oksida logam hasil interaksi asam fosfat dengan besi kawat kasa pembungkus arang aktif dan tungku aktifasi retort sehingga persentase kandungan bahan anorganik dalam arang aktif menjadi tinggi.

4. Kadar Zat Terbang