b. Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu perusahaan. Beberapa faktor kunci yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara meliputi siklus bisnis, inflasi, suku bunga, ketersediaan energi,
investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas dan tenaga kerja.
c. Faktor Sosial
Kondisi sosial masyarakat yang berubah-ubah dengan cepat harus dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial yang mempengaruhi
perusahaan meliputi sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan yang dikembangkan dari pengaruh kultural, ekologi, demografis,
religius, pendidikan dan etnis.
d. Faktor Teknologi
Teknologi berkembang begitu cepat dan tidak hanya mencakup penemuan baru saja, akan tetapi meliputi metode-metode baru dalam
melakukan suatu pekerjaan agar lebih efisien. Setiap kegiatan usaha harus selalu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat berjalan
terus menerus.
2.6.2. Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Porter dalam Umar 2003
mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek kekuatan bersaing dan aspek
keenam yang direkomendasikan oleh R. E Freeman, yang dapat dilihat pada Gambar 1. Berikut adalah penjelasan aspek-aspek kekuatan bersaing:
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru dalam suatu industri akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah
ada. Implikasi ini dapat berupa kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar dan perebutan sumber daya yang
terbatas. Namun ada beberapa elemen yang menjadi hambatan masuk diantaranya yaitu skala ekonomi, diferensiasi produk, kecukupan
modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen dan peraturan pemerintah.
2. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan antar perusahaan dalam industri terjadi dalam upaya memperoleh posisi yang kuat dalam industri. Persaingan itu akan
mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Tingkat persaingan ini dipengaruhi oleh jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri,
karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.
3. Ancaman Dari Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang terletak dalam suatu industri tertentu akan bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya
berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk pengganti kuat apabila konsumen dihadapkan
pada switcthing cost yang sedikit dan produk tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi
dari produk-produk suatu industri.
4. Kekuatan Tawar–Menawar Pembeli Buyer
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga, meningkatkan
mutu dan pelayanan serta membandingkan perusahaan dengan kompetitornya.
5. Kekuatan Tawar– Menawar Pemasok Supplier
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka dalam menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk dan
pelayanan. Kondisi yang memperkuat posisi pemasok diantaranya karena jumlah pemasok sedikit, produk atau pelayanan yang ada
adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak tersedia produk substitusi, pemasok mampu melakukan integrasi ke
depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan lain.
6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Stakeholder adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Para
stakeholder ini diantaranya adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditur, asosiasi pemerintah, kelompok yang
mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham.
2.7. Metode Analisis Data 2.7.1. Matriks IFE dan EFE
Matriks Internal Factor Evaluation IFE digunakan untuk mengetahui faktor–faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dianggap penting Umar, 2003. Dengan menggunakan matriks IFE diharapkan dapat diketahui seberapa besar
peranan dari faktor internal terhadap pemasaran pada suatu perusahaan.
Pe nd a ta ng Ba ru
Pe rsa ing a n Ind ustri
Pe rsa ing a n Anta ra Pe rusa ha a n Ya ng
Ad a Ancaman masuknya
pendatang baru
Kekuatan tawar- menawar pembeli
Ancaman produk pengganti Kekuatan tawar-
menawar pemasok Pengaruh kekuatan
stakeholder lainnya
Pe ma so k Sta ke ho lde r
Pe mb e li
Pro d uk Pe ng g a nti
Gambar 1. Konsep Competitive Strategy Michael R. Porter Umar, 2003
Menurut Umar 2003, matriks External Factor Evaluation EFE digunakan untuk menganalisis faktor–faktor eksternal yang menjadi
peluang dan ancaman bagi perusahaan, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal perusahaan yang akan dianalisis yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri.
2.7.2. Matriks IE
Matriks Internal-External IE dikembangkan dari model General Electric GE – Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter
kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
yang lebih mendetail Rangkuti, 2005. Umar 2003 mengemukakan bahwa matriks internal eksternal terdiri atas dua dimensi yaitu total skor
dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y.
2.7.3. Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 2004, analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang
opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil
suatu keputusan strategi suatu perusahaan.
2.7.4. Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM adalah suatu teknik yang dipakai pada tahap ketiga dari kerangka kerja analisis strategi
yang digunakan untuk menentukan kemenarikan relatif dari pelaksanaan strategi alternatif. Direkomendasikan bagi ahli strategi untuk melakukan
evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-external yang telah diidentifikasi sebelumnya Umar,
2003. Dari matriks QSP akan dipilih alternatif strategi yang memberikan
nilai Total Attractiveness Score TAS paling tinggi yaitu strategi yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan.
2.8. Studi Penelitian Terdahulu
Studi penelitian terdahulu merupakan studi terhadap penelitian- penelitian yang telah dilakukan terdahulu yang melakukan identifikasi
terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dalam kegiatan pemasarannya. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan
adalah penelitian yang menggunakan metode analisis matriks SWOT dan analisis matriks IE, yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan yang sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Ismayanti 2003 dalam penelitiannya mengenai strategi pemasaran yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Ban Radial Passanger PT
Goodyear Indonesia, Tbk di Pasar Domestik“. Dari analisis menggunakan matriks IE diperoleh hasil bahwa perusahaan berada pada sel IV, hal ini
berarti alternatif strategi yang dapat diambil oleh perusahaan adalah growth and build strategy berupa strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan
pasar dan pengembangan produk dan strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal. Dari analisis matriks
SWOT diperoleh empat strategi. Strategi S-O yang dihasilkan antara lain mengintensifkan jaringan distribusi yang ada dan mempererat hubungan
dengan distributor, inovasi produk terus-menerus untuk menarik minat konsumen, integrasi horizontal dengan menambah pemilikan perusahaan
sejenis atau melakukan Aliansi Bisnis Strategi dengan perusahaan sejenis sesuai konsep win-win solution, meningkatkan iklan dan promosi untuk
meningkatkan brand awareness dan menumbuhkan purchase intent pada target market, memperluas pasar OE yang juga dapat menimbulkan
implikasi peningkatan penjualan di pasar Replacement. Strategi S-T yaitu strategi meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan kepada konsumen,
perbaikan dan peningkatan mutu produk, integrasi ke belakang melalui pemilikan atau perolehan atas pemasok dan pengamatan kondisi sosial,
ekonomi dan politik. Strategi W-O yaitu image building melalui proses
promosi dan iklan yang intensif dan efektif serta menambah jaringan sentraservis. Strategi W-T yaitu strategi Sistem Manajemen Merek.
Berdasarkan hasil penentuan prioritas strategi dengan menggunakan QSPM diperoleh strategi prioritas utama yaitu peningkatan mutu produk dan
pelayanan yang berbasis pelanggan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi pemasaran ban Medium Commercial Truck PT Goodyear Indonesia, Tbk. Langkah awal
dalam menetapkan strategi adalah dengan mengidentifikasi visi dan misi perusahaan. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
yang mempengaruhi PT Goodyear Indonesia, Tbk dalam upaya menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Analisis lingkungan internal ini meliputi
analisis terhadap kondisi pemasaran yang meliputi Segmentation, Targeting, dan Positioning, serta Marketing Mix. Sedangkan analisis lingkungan
eksternal meliputi lingkungan jauh dan lingkungan industri. Dilanjutkan dengan merumuskan strategi yang terdiri dari tiga tahap,
yaitu tahap masukan input stage, tahap pencocokan matching stage, dan tahap keputusan decision stage. Pada tahap masukan digunakan matriks
IFE untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan ban Medium Commercial Truck PT Goodyear Indonesia, Tbk, serta matriks EFE untuk menganalisis
peluang dan ancaman. Tahap pencocokan dilakukan dengan menggunakan matriks IE yang bertujuan untuk mendapatkan strategi bisnis yang lebih
mendetail. Selain itu juga dianalisis dengan menggunakan matriks SWOT sehingga diperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran. Tahap terakhir
yaitu tahap keputusan, dilakukan dengan menggunakan matriks QSP yaitu dengan menentukan dan memilih strategi pemasaran terbaik yang telah
dihasilkan dari perpaduan matriks IE dan matriks SWOT. Alternatif strategi terbaik adalah alternatif strategi yang memiliki nilai TAS tertinggi dan
sesuai dengan kondisi perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.