Pembobotan dan rating dalam matriks IFE dan EFE didapatkan dari hasil kuesioner terhadap tiga responden dari pihak perusahaan yang
dinilai ahli dan berperan penting dalam perumusan strategi pemasaran. Mereka adalah marketing analyst, product manager commercial tire, dan
GM sales and marketing. Adapun kuesioner tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6a dan 6b. Hasil kuesioner penentuan bobot dan rating dari tiap
responden kemudian diolah. Perhitungan bobot dan rating dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 10.
1. Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Matriks IFE disusun berdasarkan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk
mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu
memiliki target pasar yang spesifik, tipe produk ban yang beragam untuk berbagai kebutuhan, produk berkualitas dan berstandar
internasional, harga yang lebih rendah, jaringan pemasaran dan distribusi yang luas, dan hubungan yang baik dengan distributor dan
fleets. Sedangkan kelemahan yang ada pada perusahaan adalah quality image yang rendah, kurang melakukan kegiatan promosi, dan tidak
berpartisipasi dalam pasar OE. Hasil analisis matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 11.
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, diperoleh skor total 2,876 yang menunjukkan kondisi internal perusahaan sedang atau
berada di atas rata-rata. Dimana perusahaan telah mampu memanfaatkan kekuatannya dan mengatasi kelemahan yang dimilikinya dengan baik.
Faktor internal yang merupakan kekuatan utama perusahaan adalah jaringan pemasaran dan distribusi yang luas dengan skor tertinggi
sebesar 0,537. Jaringan pemasaran dan distribusi yang luas memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan produknya serta
memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang ditawarkan perusahaan. Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki PT Goodyear
Indonesia, Tbk adalah quality image yang rendah dengan skor paling
kecil yaitu sebesar 0,100. Quality image terhadap produk perusahaan rendah karena produk dinilai kurang memberikan kepuasan kepada
konsumen di Indonesia. Perusahaan dalam menghasilkan produknya kurang memperhatikan perilaku konsumen yang cenderung mengangkut
muatan melebihi kapasitas angkut ban dengan kendaraannya. Menahan beban melebihi kapasitas maksimum berdampak pada semakin
pendeknya umur pakai ban dan juga jarak tempuh yang menjadi tidak optimal. Pada akhirnya produk perusahaan dipandang sebagai produk
yang kurang berkualitas karena kualitas jarak tempuh mileage yang rendah dan ketahanan atau umur pakai ban durability yang pendek.
Tetapi pada tahun 2003, perusahaan meluncurkan produk ban Medium Commercial Truck yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dalam
rangka membangun image yang baik di benak konsumen yang masih dilakukan hingga saat ini.
Tabel 11. Hasil analisis matriks IFE
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
Memiliki target pasar yang spesifik 0,104 4,00 0,417
Tipe produk ban yang beragam untuk berbagai kebutuhan
0,106 3,33
0,355 Produk berkualitas dan berstandar
internasional 0,146 3,33
0,486 Harga yang lebih rendah
0,065 3,00 0,194
Jaringan pemasaran dan distribusi yang luas
0,134 4,00
0,537
Hubungan yang baik dengan distributor dan fleets 0,120
4,00 0,481
Kelemahan Quality image yang rendah
0,100 1,00 0,100
Kurang melakukan kegiatan promosi 0,081 2,00 0,162
Tidak berpartisipasi dalam pasar OE 0,144 1,00 0,144
Total 1
2,876
2. Matriks EFE