PT Goodyear Indonesia, Tbk merupakan anak perusahaan dari Goodyear Tire and Rubber Company. Sehingga dalam kegiatan proses
produksi, perusahaan mengacu pada teknologi yang dikembangkan dari perusahaan pusat. Teknologi dalam memproduksi ban Medium
Commercial Truck termasuk teknologi yang memerlukan keahlian dan modal yang tinggi. Teknologi yang digunakan adalah Trinuum
Technology, yaitu suatu teknologi penggabungan dari ilmu pengetahuan, pengalaman dan kreatifitas dalam menghasilkan produk ban yang
berkualitas. Teknologi ini diterapkan dalam teknik pembuatan telapak ban, teknik konstruksi ban, dan juga dalam teknik compounding pencampuran
karet dengan bahan lainnya untuk menciptakan kekenyalan ban yang diinginkan
Untuk menghadapi perkembangan teknologi, PT Goodyear Indonesia, Tbk mendapatkan dukungan dari Goodyear Technical Center
yaitu pusat penelitian dan pengembangan teknologi ban yang terletak di Akron, Amerika Serikat, yang didirikan oleh Goodyear Tire and Rubber
Company. Kemampuan perusahaan dalam merespon dan mengadopsi teknologi yang berkembang dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam
menghadapi persaingan.
4.3.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri yang memiliki pengaruh terhadap PT Goodyear Indonesia, Tbk meliputi ancaman masuknya pendatang baru,
persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok supplier, kekuatan tawar-
menawar pembeli buyer dan pengaruh kekuatan dari stakeholder lainnya.
A. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru yang sejenis dalam suatu industri akan menimbulkan beberapa pengaruh bagi perusahaan yang sudah ada, antara
lain kapasitas yang dihasilkan industri menjadi bertambah dan terjadi perebutan pangsa pasar. Kondisi seperti ini dapat menjadi ancaman bagi
perusahaan yang sudah ada. Akan tetapi terdapat faktor penghambat untuk memasuki suatu industri.
Hambatan untuk masuk dalam industri ini cukup besar karena dibutuhkan modal yang tinggi untuk pengadaaan sarana produksi
berteknologi canggih, tenaga ahli profesional dan biaya riset. Selain itu untuk memasuki industri ban dibutuhkan pengalaman dalam memproduksi
dan menghasilkan ban yang berkualitas. Pada skala ekonomi, pendatang baru yang beroperasi dalam skala kecil akan dipaksa berproduksi pada
biaya per unit yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang sudah ada terus memperluas skala produksi untuk mencapai efisiensi, sehingga mampu
berkembang dan bersaing. Perusahaan baru yang memasuki industri ban Medium Commercial
Truck adalah PT Elang Perdana dengan merek Vredestein. Selain masuknya produsen lokal, persaingan dalam industri ban di pasar domestik
juga diperketat dengan masuknya ban-ban impor legal maupun ilegal dari Cina dengan harga yang lebih murah dari produk ban lokal.
B. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri mempengaruhi kebijakan yang akan diambil perusahaan dalam memasarkan ban Medium
Commercial Truck. Persaingan dalam industri ban Medium Commercial Truck di Indonesia cukup ketat dengan semakin banyaknya produsen ban
dalam industri ini. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari PT Goodyear Indonesia, Tbk yang menjadi pesaing utama adalah PT
Bridegstone Indonesia dan PT Gajah Tunggal. Kedua perusahaan tersebut memiliki pangsa pasar terbesar dalam
industri ban komersial di pasar domestik. Pada tahun 2005, PT Bridgestone Tyre Indonesia menguasai hampir seluruh konsumen ban Medium
Commercial Truck di Indonesia yaitu sebesar 42,9. Sementara 28,6 dimiliki oleh PT Gajah Tunggal dan 14,3 oleh PT Goodyear Indonesia,
Tbk. Dalam hal ini, PT Bridgestone Tyre Indonesia memiliki beberapa kelebihan sehingga menguasai pangsa pasar. Menurut PT Goodyear
Indonesia, Tbk, kelebihan yang dimiliki oleh PT Bridgestone Tyre Indonesia diantaranya yaitu kualitas produk yang baik dan sesuai dengan
kondisi jalan, image yang sudah dikenal dan tertanam dibenak konsumen
dan kapasitas produksi yang besar sehingga dalam pasar OE pun PT Bridgestone Tyre Indonesia menguasai pangsa pasar sebesar 60.
C. Ancaman Dari Produk Pengganti
Produk pengganti adalah produk yang berbeda karakteristiknya, tetapi memberikan fungsi atau jasa yang sama atau disebut juga sebagai
barang substitusi. Ban Medium Commercial Truck yang merupakan komponen dari kendaraan angkutan baik penumpang maupun barang,
dihasilkan dengan kemampuan untuk divulkanisir. Dengan kemampuan untuk divulkanisir, maka terdapat produk atau jasa substitusi yaitu ban
vulkanisir yang dikembangkan oleh industri vulkanisir ban. Industri vulkanisir ban yaitu industri penggantian atau penempelan telapak ban
pada ban yang sudah gundul. Perusahaan yang bergerak di industri vulkanisir ban cukup berkembang. Saat ini terdaftar 22 perusahaan
vulkanisir ban yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Industri vulkanisir ban tergantung pada keberadaan industri ban
yang menghasilkan ban baru dengan kemampuan untuk divulkanisir. Ban vulkanisir merupakan alternatif untuk memperoleh ban dengan kondisi
yang diperbaharui dan harganya lebih murah. Akan tetapi, penggunaan ban vulkanisir ini terbatas dan kualitasnya tidak sebaik ban baru. Ada
kendaraan angkutan yang tidak bisa menggunakan ban vulkanisir karena muatan yang diangkutnya, seperti hasil pertambangan yang menimbulkan
panas, sehingga penggunaan ban vulkanisir pada kendaraan tersebut akan mudah mengalami kerusakan. Banyak perusahaan angkutan penumpang
maupun barang yang memperhatikan keselamatan, sehingga bagi mereka lebih baik menggunakan ban baru terutama untuk ban depan kendaraannya.
Suatu ban hanya bisa divulkanisir maksimal sebanyak tiga kali dan ban vulkanisir hanya digunakan sebagai ban belakang, sehingga ancaman
produk pengganti ini relatif sedang karena tidak terlalu berdampak pada pembelian ban baru oleh konsumen.
D. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Supplier
Pemasok adalah pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan dalam kegiatan proses produksi melalui penyediaan bahan baku. Dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku untuk proses produksi, PT Goodyear Indonesia, Tbk bekerja sama dengan beberapa pemasok. Pemasok-
pemasok tersebut adalah pemasok lokal maupun pemasok luar negeri yang dipilih oleh perusahaan pusat yaitu Goodyear Tire and Rubber Company.
Di samping itu pemasok harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah pengiriman bahan baku yang cepat dan tepat waktu serta
pembayaran yang fleksibel disesuaikan dengan kesepakatan antara perusahaan dengan pemasok. Untuk pembuatan ban Medium Commercial
Truck, perusahaan menggunakan bahan baku utama berupa karet alam dari perkebunan Indonesia yang diperoleh dari para pemasok lokal dan karet
sintetik yang diimpor dari Internasional Supplier, bahan baku carbon black disuplai dari PT Cabot dan benang ban disuplai oleh PT
Brantamulya, yang juga memasok semua produsen ban di Indonesia. Para pemasok bahan baku utama ini jumlahnya sedikit, sehingga memiliki
kekuatan tawar menawar yang tinggi dalam mempengaruhi perusahaan dengan menaikkan harga bahan baku atau mengurangi kualitas dan
pelayanan. Perusahaan membeli bahan baku dengan mata uang dolar dan tergantung pada harga yang ditetapkan pemasok dan harga di pasar dunia.
Hubungan baik terjalin antara PT Goodyear Indonesia, Tbk dengan pemasok yang didasari atas kesepakatan bersama.
E. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Buyer
Kekuatan tawar-menawar pembeli mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam memasarkan produknya. Dimana pembeli memiliki
kekuatan dalam mempengaruhi produk apa yang akan dihasilkan perusahaan. Kekuatan yang dimiliki pembeli diantaranya adalah menuntut
kualitas yang lebih baik dan membandingkan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk dari perusahaan lain.
Tingkat persaingan yang tinggi dalam industri ini menyebabkan kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi. Hal ini dikarenakan semakin
banyaknya produsen ban yang memproduksi produk ban Medium Commercial Truck sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan di
pasaran. Pembeli sering membandingkan kualitas ban Medium Commercial Truck PT Goodyear Indonesia, Tbk dengan ban Medium Commercial
Truck merek Bridgestone dan Gajah Tunggal. Pembeli ban Medium Commercial Truck membandingkan antara kualitas produk dengan
harganya berkaitan dengan costkm dari suatu produk ban. Informasi yang lengkap mengenai produk semakin memudahkan pembeli untuk memilih
produk yang akan dipakainya.
F. Pengaruh Kekuatan Dari Stakeholder Lainnya
Kekuatan yang berasal dari Stakeholder memiliki pengaruh bagi perusahaan. Stakeholder adalah pihak-pihak yang berada di luar
perusahaan dan memiliki hubungan dengan perusahaan, antara lain seperti serikat pekerja, pemerintah, asosiasi dagang, dan lingkungan masyarakat.
Pada PT Goodyear Indonesia, Tbk, stakeholder yang memiliki pengaruh cukup besar bagi perusahaan dalam memasarkan ban Medium
Commercial Truck adalah pemerintah. Pemerintah mempengaruhi perusahaan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102
Tahun 2000 Tentang Standarisasi Nasional, yang di dalamnya memuat standar produk yang harus dihasilkan oleh perusahaan di Indonesia.
Peraturan tersebut memuat standar ban Medium Commercial Truck yang akan diproduksi untuk dapat dipasarkan dengan nomor SNI 06-0199-2002.
PT Goodyear Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang telah memperoleh SNI untuk produk ban Medium Commercial Truck yang dihasilkan, dapat
menjadikan peraturan pemerintah mengenai SNI sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan dalam memasarkan produknya.
Analisis aspek lingkungan industri dan pengaruhnya terhadap perusahaan yang telah dijabarkan diatas, disajikan dengan konsep Competitive Strategy
Michael R. Porter yang dapat dilihat pada Gambar 6.
4.4. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman