Fungsi Buku Panduan Kategori Buku Panduan

18 dapat digunakan untuk memecahkan masalah; 2 dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya; dan 3 dapat mendorong untuk berusaha mencari dan melakukan sesuatu. Materi buku pengayaan juga harus dapat mengembangkan kecakapan hidup life skills pembaca, terutama bagi peserta didik. Kecakapan hidup yang harus dikembangkan sebagai materi buku panduan adalah kecakapan akademik, sosial, dan kejuruan. Oleh karena itu, indikator dari aspek ini adalah 1 mengembangkan kecakapan akademik; 2 mengembangkan kecakapan sosial; dan 3 mengembangkan kecakapan motorik. Berdasarkan paparan di atas dapat dikatakan bahwa buku panduan merupakan suatu buku yang dapat digunakan sebagai acuan belajar dalam pembelajaran sekaligus dapat memberikan pengetahuan kepada siswa. Buku panduan merupakan suatu buku yang dapat digunakan sebagai acuan belajar dalam meningkatkan kemampuan pemahaman materi yang ditangkap oleh siswa.

2.2.1.2 Fungsi Buku Panduan

Menurut Muslich 2010:23 buku merupakan bagian dari kelangsungan pendidikan. Dengan buku, pelaksanaan pendidikan dapat lebih lancar. Guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien lewat sarana buku. Siwa pun dalam mengikuti kegiatan belajar dengan maksimal dengan sarana buku. Keberadaan buku dewasa ini tidak dapat dipungkiri tingkat kebutuhannya dalam dunia pendidikan. Buku diperlukan manusia untuk menuntut ilmu, terlebih lagi bagi siswa sebagai peserta didik serta guru sebagai pendidik. Tanpa adanya buku, proses kegiatan pembelajaran di kelas kurang berjalan dengan lancar karena 19 akan menemukan kesulitan dalam mencari teori maupun hal-hal yang mendukung dalam belajar. Kusmana 2009 menyebutkan bahwa buku pengayaan merupakan buku yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan ipteks dan keterampilan; membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. Buku ini dapat menjadi bacaan bagi peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan mengenai fungsi buku panduan yang penting dalam proses pembelajaran. Buku panduan sebagai buku pengayaan diharapkan dapat melengkapi kebutuhan buku teks pelajaran yang masih kurang di lapangan. Dengan adanya buku panduan, mempermudah siswa maupun guru untuk berinteraksi dalam mempelajari suatu materi.

2.2.1.3 Kategori Buku Panduan

Permendiknas Nomor 112005 pasal 2 menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, selain menggunakan buku teks pelajaran sebagai acuan wajib, guru dapat menggunakan buku pengayaan dan buku referensi dalam proses pembelajaran dan menganjurkan peserta didik membacanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Buku panduan dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai buku nonteks pelajaran yang termasuk dalam buku pengayaan pendidikan. Buku panduan ini termasuk dalam buku pengayaan karena ditujukan khususnya untuk meningkatkan pemahaman siswa. 20 Kusmana 2009 menyebutkan bahwa buku pengayaan mempunyai kategori yang memuat di dalamnya, yaitu 1 buku pengayaan dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, namun bukan merupakan buku pegangan pokok bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; 2 tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan; 3 berisi materi yang tidak harus terkait secara langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun memiliki keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional; 4 materi atau isi dari buku pengayaan dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas pembaca, sehingga materi tersebut dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum; 5 penyajian buku pengayaan bersifat longgar, kreatif, dan inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan sistematika belajar yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran. Selain kategori buku pengayaan yang disebutkan di atas, Kusmana 2009 juga menambahkan ciri-ciri buku pengayaan yang harus terkandung di dalamnya. Ciri-ciri buku pengayaan tersebut, yaitu 1 materiisi buku mengembangkan keterampilan yang bersifat faktual; 2 materiisi buku berupa prosedur melakukan suatu jenis keterampilan; 3 penyajian materi dilakukan secara prosedural, 4 bentuk penyajian dapat berupa narasi atau deskripsi yang dilengkapi gambarilustrasi, dan 5 bahasa yang digunakan bersifat teknis. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa buku panduan memuat materi-materi yang berfungsi sebagai bahan pengayaan, referensi, atau 21 panduan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan menggunakan penyajian yang longgar, kreatif, dan inovatif serta dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas jenjang dan tingkatan kelas atau pembaca umum.

2.2.1.4 Teknik Menulis Buku Panduan