Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Kenyataan di sekolah bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih rendah, karena menulis termasuk keterampilan yang bersifat aktif-produktif. Siswa masih merasa kesulitan untuk menuangkan ide dan mewujudkannya dalam bentuk tulisan, khususnya dalam pembelajaran menulis teks drama berbahasa Jawa. Untuk itu, penulis tertarik mengangkat topik buku panduan menulis teks drama berbahasa Jawa dengan melakukan penelitian pengembangan. Dalam suatu penelitian, dibutuhkan penelitian lain sebagai bacaan acuan dan dijadikan sebagai landasan dasar untuk penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, peninjauan terhadap penelitian lain sangat penting untuk mengetahui relevansi penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian yang telah lampau juga digunakan untuk membandingkan seberapa besar keaslian dari penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan sebagai kajian pustaka dapat disajikan sebagai berikut, di antaranya McCammon dan Smigiel 2004, Susparni 2007, Utomo 2008, Anggraini 2008, Fitriyanti 2009, dan Wijayanti 2011. Adapun rinciannya sebagai berikut. 12 McCammon dan Smigiel 2004 dalam penelitiannya yang berjudul Whose Narrative is it?: Ethical Issues when Using Drama with Teacher Narratives menjelaskan bahwa guru dapat menggunakan teknik dengan teks drama sebagai cerita narasi dalam pembelajaran di kelas. Pertimbangan-pertimbangan yang meliputi kekuasaan, rasa hormat, kebenaran, representasi lain, dan mengelola beberapa interpretasi, perlu narasi yang dapat dieksplorasi yang lebih detail dan dikelola dengan sangat hati-hati, dan dengan kepekaan dalam drama, pengajaran lain, serta dalam situasi belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa guru mampu membelajarkan cerita narasi kepada peserta didik melalui teknik dengan teks drama. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran dengan teknik ini dapat digunakan dalam pembelajaran narasi di kelas. Penelitian yang dilakukan oleh McCammon dan Smigiel dengan penelitian yang peneliti lakukan memiliki kesamaan, yaitu sama-sama meneliti bidang kesastraan, yaitu teks drama. Adapun perbedaan penelitian terletak pada teknik maupun pendekatan. Penelitian yang dilakukan McCammon dan Smigiel tidak menggunakan pendekatan, tetapi menggunakan teknik teks drama untuk menciptakan cerita narasi, sedangkan peneliti tidak menggunakan teknik, tetapi menggunakan pendekatan kontekstual. Selanjutnya pada tahun 2007, Susparni melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama melalui Teknik Pemberian Tugas dengan Media Lagu Siswa Kela VIII A SMP N I Bumijawa Tegal, Tahun Ajaran 20062007. Berdasarkan analisis dan hasil penelitiannya dapat diketahui teknik pemberian tugas dengan media lagu dapat meningkatkan pembelajaran menulis 13 teks drama. Teknik ini mempermudah siswa saat pembelajaran berlangsung karena menulis teks drama dalam teks lagu sudah ada pengembangan tema. Perubahan pemerolehan nilai rata-rata dapat dilihat pada siklus I yaitu 70,76 dengan kategori cukup kemudian meningkat pada hasil tes siklus II menjadi 76,87 dengan kategori baik. Perubahan perilaku siswa yang semula negatif menuju ke arah positif setelah dilakukan penelitian. Di samping itu, siswa sangat tertarik, merasa senang, dan termotivasi dalam pembelajaran dengan teknik yang dilakukan guru. Persamaan penelitian yang dilakukan Susparni dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada aspek kesastraan menulis teks drama. Adapun perbedaannya terletak pada desain penelitian serta teknik yang digunakan. Dalam penelitiannya Susparni menggunakan desain penelitian tindakan kelas, sedangkan peneliti menggunakan desain penelitian pengembangan. Teknik yang digunakan Susparni dalam penelitiannya yaitu teknik pemberian tugas dengan media lagu, sedangkan peneliti tidak menggunakan teknik, melainkan menggunakan pendekatan kontekstual. Pada tahun selanjutnya, Utomo 2008 melakukan penelitian pengembangan tentang menulis laporan dengan judul Pengembangan Buku Panduan Menulis Laporan dengan Pendekatan Kontekstual bagi Siswa Kelas VIII SMP, menyimpulkan bahwa kebutuhan siswa dan guru terhadap buku panduan menulis laporan, yaitu: 1 motivasi siswa pada buku sangat kurang, 2 pemahaman awal mengenai cara menulis laporan masih sangat kurang, 3 kebutuhan buku panduan menulis laporan sangat tinggi, 4 siswa dan guru menginginkan adanya 14 perpaduan materi dan penerapan meskipun menggunakan pendekatan kontekstual, masih ada materi yang dipaparkan, 5 siswa dan guru menginginkan bentuk buku yang menarik, baik dari sampul sampai pada bagian isi agar lebih enak membaca dan menikmati buku tersebut. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa buku pengembangan menulis laporan dapat membantu siswa belajar secara interaktif mengenai menulis laporan. Penelitian yang dilakukan Utomo dengan penelitian yang dilakukan peneliti memiliki persamaan, yaitu sama-sama melakukan penelitian pengembangan menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun perbedaannya terletak pada aspek yang dikaji. Penelitian yang dilakukan Utomo lebih menyoroti aspek kebahasaan yaitu keterampilan menulis laporan, sedangkan peneliti lebih menyoroti pada aspek kesastraan yaitu menulis kreatif teks drama. Pada tahun 2008, Anggraini melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Membacakan Puisi untuk SD Kelas Rendah. Dalam penelitiannya, Anggraini menyimpulkan bahwa pembelajaran puisi pada siswa SD masih dalam kategori kurang. Hal ini terbukti bahwa pembelajaran guru yang kurang referensi atau panduan dalam mengajar pembelajaran puisi, sehingga pembelajaran kurang mengena sasaran dan siswa merasa kesulitan untuk menerima pembelajaran. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan pun dihasilkan produk berupa bahan ajar serta VCD pemodelan membacakan puisi yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran lebih efektif dan secara otomatis siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran. 15 Persamaan yang dilakukan Anggraini dengan penelitian yang peneliti lakukan terletak pada desain penelitian, yaitu sama-sama menggunakan penelitian pengembangan bahan ajar. Di samping itu, aspek yang diteliti pun sama-sama tertumpu pada aspek kesastraan. Adapun perbedaannya terletak pada jenis keterampilan berbahasa serta jenis sastra yang dikaji. Anggraini menekankan pada aspek keterampilan berbahasa dan jenis sastra membaca puisi untuk siswa SD, sedangkan peneliti menekankan aspek keterampilan berbahasa dan jenis sastra menulis teks drama berbahasa Jawa untuk siswa SMA. Fitriyanti 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama dengan Teknik Transformasi Puisi Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Semarang Tahun Ajaran 20082009. Berdasarkan analisis data, keterampilan menulis teks drama dengan menggunakan teknik transformasi puisi mengalami peningkatan. Rata-rata pada siklus I mencapai 68,85, sedangkan pada siklus II mencapai 81,07. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,22 dan termasuk dalam kategori baik. Perubahan perilaku yang terjadi yaitu siswa lebih antusias dan bersemangat dalam menulis naskah drama. Penelitian yang dilakukan Fitriyanti memiliki persamaan dan perbedaan dengan peneliti. Persamaannya yaitu pada aspek tujuan untuk meningkatan kemampuan dalam menulis naskah drama. Perbedaannya penelitian Ekayanti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan KelasPTK sedangkan peneliti menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan RD. 16 Wijayanti pada tahun 2011 juga melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Buku Panduan Menulis Surat Dinas Berbasis Kegiatan Siswa SMP. Penelitian ini membahas tentang bagaimana kebutuhan siswa terhadap buku panduan menulis surat dinas. Produk yang dihasilkan adalah berupa buku panduan. Setelah menggunakan buku panduan kesulitan siswa dalam menulis surat dinas dapat teratasi. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada jenis penelitian dan produk yang dihasilkan, yaitu penelitian pengembangan yaitu membuat buku panduan. Adapun perbedaannya, dalam penelitian ini menghasilkan buku panduan menulis surat dinas, sedangkan yang peneliti hasilkan adalah buku panduan menulis teks drama berbahasa Jawa.

2.2 Landasan Teoretis