2.1.4.1. Pengertian Pemasaran
Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang dikemukakan oleh Stanton 1993: pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Kotler 1997 menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses
pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk
dan pasarnya, harganya dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan
dilakukan. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus atau konsumen mempunyai
pandangan yang baik terhadap perusahaan Artha, 2002.
2.1.4.2. Konsep Pemasaran
Pada dasarnya pengertian konsep marketing dan marketing itu sendiri adalah berbeda. Stanton 1993 menyatakan bahwa konsep marketing adalah
suatu filsafat, sikap atau suatu arah pemikiran perdagangan sedangkan marketing adalah suatu proses atau suatu arah tindakan
aksi perdagangan. Menurut Stanton 1993 konsep marketing berdasarkan pada dua kepercayaan
dasar yaitu:
1. Semua perencanaan perusahaan, kebijaksanaan dan operasi-operasinya hendaknya diarahkan kepada langganan.
2. Volume penjualan yang menguntungkan hendaknya menjadi tujuan perusahaan.
Dalam arti penuh konsep marketing adalah suatu filsafat perdagangan yang menyatakan bahwa kepuasan yang diinginkan oleh langganan adalah
merupakan suatu pembenaran secara ekonomi dan sosial terhadap adanya perusahaan.
Dalam suatu perusahaan tujuan utama yang ingin dicapai secara umum adalah mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan. Produk yang
dihasilkan tentu saja dibuat berdasarkan preferensi konsumen yang ingin dituju, namun sebaik apapun suatu produk bila tidak dipasarkan dengan baik dan
optimal, produk tersebut hanya akan menjadi produk sia-sia. Untuk itu dalam suatu perusahaan dibutuhkan pengetahuan yang luas tentang pemasaran, yang
akan berhubungan dan bertanggung jawab dengan keberadaan produk di pasar atau masyarakat, hal inilah yang membuat pemasaran menjadi hal yang sangat
penting dalam siklus produk dari produsen ke konsumen Anggoro, 2000. Menurut Tjiptono 1997, setiap fungsi manajemen memberikan
kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan
lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan
penting dalam pengembangan strategi. Kinnear dan Taylor 1995 menunjukkan bahwa karakter kegiatan
pemasaran itu dipengaruhi oleh variabel bebas sebab dan variabel tak bebas akibat. Kedua variabel bebas tersebut - bauran pemasaran dan faktor
situasional-sebagai satu kombinasi, mempengaruhi tanggapan perilaku seperti
kehendak membeli, sikap pilihan, pembelian, dan sebagainya. Tanggapan perilaku ini merupakan variabel tak bebas, atau akibat yang diperkirakan
presumed effect. Hal tersebut dapat dijelaskan melalui model sistem pemasaran.
Gambar 2. Model sistem pemasaran Sumber: Kinnear dan Taylor 1995
Gitosudarmo dalam Artha 2002, menjelaskan bahwa konsep pemasaran yang terbaru saat ini adalah konsep yang berorientasi pada
persaingan. Dalam konsep ini pengusaha berfikir untuk memperoleh posisi persaingan yang lebih unggul dibandingkan dengan para pesaingnya dalam
melayani konsumen. Konsep ini mencoba menjelaskan bahwa produsen tidak hanya berusaha untuk melayani konsumen sebaik-baiknya, tetapi juga harus
menciptakan image yang baik di mata konsumen, dalam hal produk yang lebih
Variabel bebas sebab
Variabel tak bebas akibat
Bauran Pemasaran terkendali
1. Keputusan Harga 2. Keputusan Promosi
. 3. Keputusan Distribusi . 4. Keputusan Produk
Respon Perilaku 1. menyadari
2. mengenal 3. menyenangi
4. memilih 5. kehendak membeli
6. membeli
Faktor-Faktor Situasional tak terkendali
1. Permintaan 2. Persaingan
2. Politislegal 3. Kondisi Perekonomian
4. Teknologis 5. Peraturan pemerintah
6. Sumberdaya intern
perusahaan Pengukuran Prestasi
1. Penjualan 2. Pangsa Pasar
3. Biaya 4. Laba
5. R.O.I 6. Arus Kas
7. Pendapatansaham 8. Citra
meyakinkan dan juga lebih memuaskan dibandingkan dengan produk pesaing- pesaingnya.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran Kotler, 1997. Jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan memang
diperlukan pengembangan pemasaran yang terintegrasi bauran pemasaran yang meliputi, perencanaan produk, penetapan harga, penyaluran ke tempat-
tempat yang tepat distribusi fisik dan promosi, dimana sasaran akhir haruslah kepuasan pelanggan serta laba, bukan hanya kuantitas penjualan dan
keuntungan yang diperoleh belaka. Penelitian ini akan difokuskan pada promosi promotion yang merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran.
2.1.5. Sistem Komunikasi Pemasaran