Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai strategi promosi telah banyak dilakukan dengan

Dalam PHA penyimpangan diperbolehkan dengan toleransi rasio inkonsistensi di bawah 10 persen. Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, rasio inkonsistensi hierarki harus bernilai kurang dari satu atau sama dengan 10 persen. Rasio inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000. Jika rasio inkonsistensi mempunyai nilai yang lebih besar dari 10 persen, maka mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden yang mengisi kuesioner. Metode PHA dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi serta pemilihan strategi promosi yang tepat sesuai dengan tujuan dengan kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki oleh perusahaan khususnya mencakup dasar-dasar pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajer dalam kombinasi bauran promosi.

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai strategi promosi telah banyak dilakukan dengan

jenis produk atau komoditi yang berbeda. Namun penulis juga mencoba meninjau beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penelitian tersebut antara lain: Aminingtyas 2005, Budhiaji 2004, Budiman 2004, dan Amandalia 2003, dan Artha 2002. Tabel 9. Hasil Penelitian Terdahulu NO JUDUL SKRIPSI PENULIS TAHUN 1 Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Klinik Tradisional Mahkotadewa Reni Aminingtyas 2005 2 Analisis Bauran Pemasaran Produk Olahan Mengkudu Pada CV. Morinda House Harry Jayusman Budhiaji 2004 3 Analisis Strategi Bersaing Obat Tradisional: Studi Kasus di Taman Sringanis, Desa Cimanengah-Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat Imelda Budiman 2004 4 Analisis Strategi Promosi Suplemen Kesehatan Sanotake pada PT. Combiphar Kiki Amandalia 2003 5 Analisis Strategi Promosi Pupuk Urea Pada PT. Pupuk Sriwijaya. Tatum Artha 2002 Penelitian yang dilakukan Aminingtyas 2005, adalah studi kasus mengenai prilaku konsumen di Klinik Tradisional Mahkota dewa milik PT. MDI Jakarta. Penelitian ini menunjukkan karakteristik pelanggan dari mahkota dewa yang didominasi oleh pria 55, berusia antara 31 sampai 60 tahun 80 dan berasal dari etnis Jawa 41. Tingkat pendidikan terakhir di atas SLTA 60, bekerja sebagai pegawai swasta 29 dan memiliki tingkat pendapatan per bulan di atas Rp.1.000.00,- 65. Adapun sumber informasi pelanggan tentang klinik berasal dari temankeluarga worth of mouth dan talk show 75. Motivasi kunjungan pelanggan lebih disebabkan oleh ketertarikan pelanggan terhadap konsep pelayanan dari klinik dan kualitas dan keamanan obat herbal 83. Penyakit yang banyak diderita oleh pelanggan adalah kanker dan diabetes 72. Selain itu penelitian ini juga menekankan pentingnya PT. MDI untuk meningkatkan promosi melalui seminar ilmiah dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait, pameran, bakti sosial dan periklanan dalam bentuk media cetak untuk testimoni pasien. Budhiaji 2004 meneliti dari aspek bauran pemasaran dari produk olahan mengkudu di CV. Morinda House yang kemudian dianalisis dengan matriks SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan penjualan pada perusahaan. Oleh sebab itu peneliti berusaha untuk melakukan evaluasi terhadap bauran pemasarannya serta mengetahui kondisi lingkungan internal maupun eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menyusun alternatif strategi pemasaran yang tepat sesuai kondisi yang dihadapi oleh CV. Morinda House. Berdasarkan hasil olahan matriks IFE Internal Factor Evaluation menunjukkan skor total 2,581 yang berarti perusahaan mempunyai kemampuan rata-rata dalam memanfaatkan kekuatannya dan mengurangi kelemahan. Hasil olahan matriks EFE External Factor Evaluation menunjukkan skor total sebesar 2,341 yang berarti perusahaan memiliki kemampuan sedikit di bawah rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Melalui matriks IE dapat diketahui bahwa posisi perusahaan pada kuadran V dengan strategi utama adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penelitian Budiman 2004 tentang analisis strategi bersaing obat tradisional di Taman Sringanis Desa Cimanengah-Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat dilakukan untuk menentukan posisi relatif Taman Sringanis terhadap pesaing utamanya. Penelitian ini juga dianalisis dengan matriks IFE dan EFE untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi posisi persaingan Taman Sringanis, kemudian menyusun suatu alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Hasil matriks IFE adalah 3,1703 yang menunjukkan bahwa Taman Sringanis berada dalam kondisi internal yang kuat. Total skor matriks EFE adalah 2,3840 yang menunjukkan bahwa Taman Sringanis memiliki kemampuan rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dari lingkungan eksternal. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada kuadran IV adalah strategi pertumbuhan dengan alternatif strategi berupa strategi intensif dan strategi integratif. Amandalia 2003 melakukan penelitian tentang analisis pengambilan keputusan strategi promosi suplemen kesehatan sanotake pada PT. Combiphar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusun strategi promosi pada perusahaan, kemudian mengkaji kegiatan promosi yang dilakukan PT. Combiphar serta menganalisis pengaruh kegiatan promosi terhadap penjualan Sanotake. Penelitian ini menggunakan metode proses hierarki analitik PHA dan diolah dengan software ”Expert Choice Version 9,0”. Berdasarkan hasil analisis dengan metode PHA dapat diketahui tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi promosi adalah anggaran. Alternatif strategi yang tepat bagi PT. Combiphar adalah menitikberatkan kegiatan promosi pada penjualan pribadi dan pemasaran langsung. Penelitian analisis strategi promosi pupuk urea di PT. Pupuk Sriwijaya dilakukan oleh Artha 2002. Penelitian ini menggunakan metode proses hierarki analitik PHA yang diolah dengan program komputer “Expert Choice Version 9.0”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan utama yang hendak dicapai perusahaan oleh kegiatan promosinya adalah meningkatkan penjualan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi adalah bauran pemasaran, karakteristik pasar, konsumen, karakteristik produk, anggaran, daur hidup produk dan pesaing. Oleh sebab itu dirumuskan suatu alternatif strategi promosi bagi perusahaan adalah melakukan kegiatan promosi penjualan pada konsumen akhir baik dari kalangan petani dan kalangan industri. Kegiatan promosi dapat dilakukan melalui pekan raya pertanian, pameran dagang, demonstrasi, hiburan rutin, dan pemberian contoh produk.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Seiring dengan perkembangan trend back to nature yang kini merebak di dunia disertai dengan tingkat konsumsi dan tingkat ekspor yang meningkat, maka ramuan obat tradisional yang lebih dikenal dengan nama jamu merupakan alternatif pengobatan yang mulai dikonsumsi dari berbagai lapisan kalangan di masyarakat. Industri ini mulai berkembang seiiring dengan pengembangan dari ramuan obat-obatan tradisional itu sendiri. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani serta penyerapan tenaga kerja, baik dalam usaha tani maupun usaha pengolahannya di Indonesia. Salah satu ramuan obat-obatan tradisional itu adalah Mahkota Dewa atau disebut juga Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl, Simalakama Melayu, Makutadewa Jawa Tengah. Mahkota dewa diolah diolah sebagai produk-produk kesehatan tradisional. Perusahaan yang pertama mengolah bahan baku mahkota dewa ini adalah PT. Mahkotadewa Indonesia MDI. Produk-produk yang dihasilkan antara lain seperti teh racik, instant, kapsul, minyak, produk perawatan dan kecantikan bedak, lulur, ramuan rempah untuk mandi dan shampo, produk minuman dan makanan sehari-hari teh celup, kecap dan madu. Produk-produk mahkota dewa PT. MDI belum cukup dikenal akan manfaat dan kegunaannya bagi kesehatan dan kecantikan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Selain itu masih sedikit masyarakat yang belum mengenal manfaat produk mahkota dewa ini bagi kesehatan. Hal ini merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk memposisikan kedudukan perusahaan