5.2. Visi, Misi dan Rencana ke Depan Perusahaan
Setiap perusahaan memerlukan visi dan misi ke depan agar terorganisir dalam mencapai tujuan dari organisasinya. Demikian pula dengan perusahaan
didirikan pada tanggal 1 Januari 2003 ini bertujuan untuk menyebarkan informasi serta produk ke masyarakat, menunjang semua kegiatan Klinik Tradisional
Mahkota Dewa dengan mengandalkan produk yang berkualitas tinggi, membina mitra usaha untuk memasarkan semua produk yang dihasilkan. Membina para
mitra produksi untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang ditetapkan.
a. Visi Perusahaan:
” Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam penyediaan produk obat dari tanaman obat Indonesia yang berkualitas ”.
b. Misi Perusahaan:
” Memberikan pelayanan yang terbaik di bidang pengobatan alternatif ”.
c. Rencana Ke Depan:
Perbaikan mutu, fokus produk dan quality control setiap proses menjadi tujuan utama dari pengembangan perusahaan. Pengembangan market di
dalam dan di luar negri menjadi pemikiran berikutnya serta rencana pengembangan pelayanan kesehatan melalui tanaman obat dengan
membangun rumah sakit dengan pengobatan tradisional.
5.3. Program Sertifikasi
Sertifikasi merupakan suatu keharusan apabila suatu perusahaan ingin diakui mempunyai standard tertentu yang diakui oleh umum, begitu juga dengan
PT. MDI. Perusahaan telah melakukan beberapa langkah selama kurun waktu 2 tahun ini dengan pertama kali mensertifikat produk dari SP dari DinKes,
kemudian hampir semua produk didaftarkan ke BP POM untuk mendapatkan sertifikasi TR Tradisional.
Dari sisi manajemen dan kualitas Produk, dengan bantuan dari Departemen Pertanian, perusahaan berusaha mendapatkan Sertifikasi HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point. Hal ini sangat membantu perusahaan untuk memberikan jaminan bagi pelanggan bahwa produk yang dihasilkan betul-
betul merupakan produk yang berkualitas tinggi. Hal yang sama juga dilakukan perusahaan untuk bisa mendapatkan sertifikasi ISO9001-2000 bantuan dari
Departemen Perindustrian dari sisi kualitas manajemen yang baik.
5.4. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. MDI memiliki struktur organisasi yang mendorong perusahaan agar dapat berjalan dengan baik, dimana terjalin komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan. Perusahaan sendiri dipimpin oleh presiden direktur yaitu Ibu Ning Harmanto. Presiden direktur membawahi finance and marketing manager, HRD,
klinik, plant, area dan operation. Manager Finance and Marketing membawahi sales marketing, finance marketing, business development. Divisi klinik terdiri
dari branches outlets, franchise, CRC, sedangkan divisi Plant membawahi produksi dan bantul. Pada divisi area 1 terdiri dari Central Java, Klinik, dan
Bantul. Outlets langsung bertanggungjawab kepada manager finance and marketing.
Divisi Sales and Marketing membawahi account representative Jabotabek, Luar Jabotabek dan International, Sales force, dan Promotional and
publication Exhibition dan Klinik. Sales and marketing akan dibantu oleh seorang bagian administrasi sales and marketing. Pada divisi Finance marketing
membawahi warehouse management, finance AR management, AP management, purchasing, taxation, cashier dan accounting. Struktur organisasi
perusahaan Mahhkotadewa Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.4.1. Klinik Tradisional
PT. MDI mendirikan Klinik Tradisional Mahkotadewa karena keinginan untuk melayani konsumen dengan lebih baik lagi. Peresmian klinik tradisional
telah dilakukan pada tanggal 3 November 2002 bertempat di Jalan Soka BB-16 Rawa Badak, Jakarta Utara yang tujuan utamanya memberikan pelayanan
intensif kepada masyarakat dengan memberikan jasa konsultasi terhadap penderita penyakit, menerangkan kegunaan tanaman obat serta khasiatnya
terhadap suatu penyakit serta menyebarluaskan kegunaan dan potensi obat sebagai pengobatan alternatif kepada masyarakat luas.
PT. MDI juga melakukan pendekatan dan selalu monitoring kesembuhan pasien, dalam hal ini tidak hanya dilakukan oleh para staff tetapi
juga mitra usaha perusahaan. Sampai saat ini sejak 3 November 2002 telah terdata lebih dari 10.000 pasien dan banyak dari mereka terutama penyakit
kanker, diabetes, asam urat, darah tinggi serta banyak yang sudah stadium lanjut. Perusahaan juga telah memiliki standar prosedur yang harus diberlakukan
di Klinik Mahkota Dewa. Pada Lampiran 5 dapat dilihat standar prosedur yang diberlakukan di Klinik Mahkota Dewa.
Beberapa klinik mahkota dewa tersebar dibeberapa kota antara lain: 1. Pusat
Soka Blok BB-16, Nyiur Melambai II - Rawa Badak Utara, Jakarta Utara. Telp:021-4302769, 021-43922299, Fax : 021-43938420. Klinik buka
pada hari Senin - Sabtu, jam 8:00 - 20:00, hari minggu dan libur, jam 09:00 - 16:00
2. ITC
Cempaka Mas LG 114, ITC Cempaka Mas - Jakarta Pusat. TelpFax : 021-42887446
3. Yogyakarta
; MT. Haryono 46. Telp : 0274374869
4. Surabaya
; Raya Dharmo Permai III. Plaza Segi Delapan D807. TelpFax : 031-7381777
5. Semarang
; Wotgandul Dalam 158 Berdasarkan data pasien di klinik mahkota dewa dapat diketahui bahwa
informasi keberadaan klinik mahkota dewa diperoleh dari teman, keluarga, buku Made, media, mitra, lain-lain, TV, internet, brosur, radio, pameran, dan sering
lewat klinik. Sebagian besar pasien yang berkunjung ke klinik Mahkota Dewa mengetahui informasi keberadaannya dari keluarga dan teman. Data ini
menyimpulkan bahwa banyak pasien yang datang ke klinik disebabkan oleh informasi worth of mouth atau dari mulut ke mulut. Pada Gambar 9 di bawah ini
dapat dilihat data informasi mengenai keberadaan klinik Mahkota Dewa.
Gambar 9. Data Informasi Mengenai Keberadaan Klinik Sumber: PT. Mahkotadewa Indonesia
5.4.2. Apotik Seiring dengan peningkatan akan kepercayaan konsumen akan produk-
produk mahkota dewa, maka perusahaan berusaha agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk perusahaan. Apotik yang menyediakan
produk-produk mahkota dewa tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Apotik-apotik tersebut menyediakan
teman keluarga
buku made media
mitra lain-lain
TV internet
brosur radio
pameran sering lewat
produk mahkota dewa antara lain minyak made, madu mahkota dewa dan kapsul ekstrak made.
5.5. Sumberdaya Manusia Perusahaan 5.5.1. Karyawan
Staff yang membantu ataupun yang terjun langsung dalam memberikan pelayanan pada klinik telah dididik dan kembangkan untuk menjadi penyelia
konsultasi tidak hanya secara professional namun perusahaan melakukan pelatihan secara periodik dan berkala untuk selalu melakukan sesuatu yang lebih
baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jumlah karyawan dari PT. MDI berjumlah sekitar 75 orang karyawan
tetap ditambah sekitar 20 orang karyawan harian. Tingkat pendidikan karyawan yang bekerja antara lain S2, S1, dan di bawah S1. Prioritas pemilihan karyawan
juga diusahakan dari tenaga kerja setempat sehingga usaha ini ikut membantu kesejahteraan lingkungan tempat usaha berada.
5.5.2. Mitra Usaha
Seiring dengan pengembangan pelayanan kesehatan, perusahaan membina mitra usaha sebagai networking demi memenuhi kebutuhan
masyarakat luas dan kepada masyarakat daerah khususnya. Adapun mitra usaha perusahaan sudah mencapai lebih dari 80 lokasi yang tersebar di seluruh
Indonesia dan juga ada di Kuala Lumpur dan Singapura. Mitra usaha yang tersebar di Indonesia antara lain: Sumatera Medan, Kisaran, Pekanbaru, Batam,
Padang, Tanjung Karang, Kalimantan Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, di Jawa hampir semua kota besar serta di Denpasar dan juga rencananya di
Jayapura. Hal ini disebabkan pangsa pasar pengobatan secara tradisional masih besar peminatnya di kalangan masyarakat Indonesia.
Pemilihan mitra usaha tidak dilakukan sembarangan. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan terkadang mengalami kendala dalam kualifikasi mitra
usaha sesuai persyaratan dan jaringan distribusi produk mahkota dewa. Mitra usaha diperlukan sebagai mitra yang bisa bekerjasama dalam satu visi dan misi,
menolong orang yang membutuhkan bukan hanya sekedar menjual produk. Syarat utama mitra usaha adalah kesiapan menolong sesama tanpa memandang
status sosial dan tanpa membedakan apapun. Jaringan pemasaran produk dan konsultasi dibina secara perlahan dan
penuh pertimbangan. Oleh sebab itu perusahaan dalam pelayanan pengiriman produk terkadang terjadi keterlambatan kepada konsumen.
Dalam rencana ke depan perusahaan akan melakukan pemetaan mitra usaha untuk kemudahan
dalam distribusi produk mahkota dewa. Mitra usaha pada setiap daerah akan dibagi ke dalam mitra usaha besar dan mitra usaha kecil.
5.5.3. Mitra Produksi
Mitra produksi bagi PT. MDI merupakan pihak-pihak yang melakukan pengolahan dari bahan mentah sampai bahan setengah jadi mahkota dewa.
Mitra produksi sangat berperan dalam proses produksi perusahaan. Peran dari mitra produksi merupakan hal yang sama pentingnya yaitu memberdayakan
sumberdaya manusia dengan menciptakan dan memberikan peluang kerja kepada masyarakat untuk terjun dan berpartisipasi dalam pengembangan bisnis
dengan mitra produksi antara lain berada di DKI Jakarta, Sukabumi dan Yogyakarta Canden – Bantul, Kumendaman. Kegiatan yang melibatkan banyak
ibu rumah tangga sekitar 100 ibu rumah tangga ini bertujuan bisa memberikan lahan pekerjaan kepada mereka dan menambah penghasilan untuk
mensejahterakan keluarganya.
5.5.4. Mitra Tani
Kerjasama mitra tani dilakukan perusahaan untuk menjaga mutu dan mendapatkan pasokan yang pasti serta harga yang terjaga. Pola perusahaan
membuat kerjasama dengan petani setempat sangat mendukung kegiatan pertanian dan kepastian menyalurkan produk kepada perusahaan. Beberapa
perjanjian sudah dibuat untuk mendukung kerjasama ini dengan petani di daerah Bogor, Sukabumi, Malimping Banten sampai daerah Yogyakarta dan
sekitarnya. Pelatihan mitra tani dilakukan perusahaan untuk memberikan
keseragaman dalam rangka melayani ketersediaan bahan baku dan kualitas yang lebih baik lagi. PT. MDI juga memberikan pelatihan terhadap mitra usaha,
terutama yang baru mengenai bagaimana menghadapi macam penyakit. Hal ini perlu dilakukan perusahaan agar tetap terjaganya kualitas produk mahkota dewa
itu sendiri.
5.6. Produksi
PT. MDI melaksanakan proses produksi dengan melibatkan beberapa pihak antara lain mitra tani dan mitra produksi. Perusahaan menghasilkan produk
sebanyak 60-an jenis yang kemudian dibagi ke dalam 6 kategori yaitu teh racik, instant, kapsul, minyak, produk perawatan dan kecantikan, dan produk lainnya.
Proses produksi perusahaan dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur SOP departemen produksi menurut kategori produk tersebut.
Dari tahap awal bahan baku diperoleh dari mitra tani, yang kemudian disortir oleh perusahaan untuk memperoleh bahan baku yang sesuai dengan
kualitas yang diinginkan. Bahan baku yang telah disortir kemudian diolah oleh mitra produksi sebagai bahan baku setengah jadi. Pada tahap finishing, yaitu
pengemasan dan pelabelan dilakukan di perusahaan atau di luar outsourcing.
Berikut adalah tahap proses produksi berdasarkan kategori produk yang dilakukan di perusahaan:
1. Proses Pengolahan Produk Racikan Secara keseluruhan tahapan kerja dimulai dari penerimaan bahan, sortasi,
penyeragaman bentuk dan ukuran, pemanasan, pengisian, pengemasan, penimbangan, pelabelan, penyegelan, irradiasi dan penggudangan. Pada
Lampiran 6 dapat dilihat diagram alir proses pengolahan racikan mahkota dewa.
2. Proses Pengolahan Produk Instant Tahapan kerja dimulai dari pengolahan instant di Mitra Produksi, penerimaan
bahan baku dan Mitra Produksi, sortasi, penyeragaman bentuk dan ukuran, pengisian, pengemasan, penimbangan, pelabelan, penyegelan, irradiasi dan
penggudangan. Diagram alir tahapan proses pengolahan instant MADE I mahkota dewa dapat dilihat pada Lampiran 7.
3. Proses Pengolahan Kapsul Ekstrak Made Mahkotadewa Proses pengolahan kapsul meliputi penerimaan bahan baku dari Mitra Tani,
sortasi, pengecilan ukuran grinding, pengayakan 80 – 100 mesh, pemanasan, pengisian kapsul filling, pembotolan, pelabelan, penyegelan,
irradiasi dan penggudangan. Pada Lampiran 8 dapati dilihat diagram alir proses pengolahan kapsul mahkota dewa.
4. Proses Pengolahan Produk Lainnya Teh Mashiwa Keseluruhan tahapan kerja dimulai dari penerimaan bahan baku dari Mitra
Tani, penggilingan, sortasi, pengayakan, pengadukan, pemanasan, pengisian ke dalam sachet, pengemasan, irradiasi dan penggudangan. Diagram alir
proses pengolahan produk teh mashiwa dapat dilihat pada Lampiran 9.
5. Proses Pengolahan Madu Made Tahapan kerja keseluruhan produk Madu Made meliputi penerimaan bahan
baku dari Mitra Tani, sortasi, pengayakan, perebusan, pengadukan, homogenisasi, pengisian ke dalam botol, pelabelan, dan penggudangan.
Pada Lampiran 10 dapat dilihat tahapan proses pengolahan Madu Made.
5.7. Distribusi Place Produk-produk perusahaan didistribusikan melalui mitra usaha, apotik