Analisis Hasil Pengolahan Horizontal

7.1.3. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal

Analisis pengolahan horizontal terbagi menjadi tiga bagian yaitu, tingkat 2 merupakan analisis pengolahan horizontal terhadap elemen tujuan yang ingin dicapai perusahaan dari kegiatan promosi yang dilakukannya, tingkat 3 yaitu elemen faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi dan tingkat 4 yaitu elemen subfaktor yang mempengaruhi. Analisis pengolahan horizontal ini bertujuan untuk melihat prioritas suatu elemen terhadap tingkat yang persis berada pada satu tingkat di atas elemen tersebut. Pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat dua bertujuan untuk mengetahui prioritas dari tujuan yang ingin dicapai oleh PT. MDI dalam melakukan kegiatan promosinya. Hasil pengolahan yang ada menunjukkan bahwa tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi adalah menciptakan kesadaran merek dengan bobot 0,315. Kemudian tujuan kegiatan promosi selanjutnya yang ingin dicapai oleh PT. MDI adalah menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produk 0,225, meningkatkan penjualan 0,208, memperluas pangsa pasar 0,180 dan menghadapi pesaing 0,072. Tabel 14. Susunan Bobot Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal Antar Elemen pada Tingkat 2 Elemen Tujuan Kegiatan Promosi Elemen Tujuan Bobot Prioritas Menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produk 0.225 2 Menciptakan kesadaran merek 0.315 1 Meningkatkan penjualan 0.208 3 Memperluas pangsa pasar 0.180 4 Menghadapi pesaing 0.072 5 Ratio inkonsistensi 0.02 Menurut hasil analisis yang diperoleh, yang menjadi tujuan utama kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. MDI adalah menciptakan kesadaran merek 0,315. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menekankan pentingnya agar para konsumen sadar akan merek dari produk perusahaan. Merek mengidentifikasi penjual atau pemasar. Faktor merek produk merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan, disebabkan selama ini banyak produk-produk obat tradisional herbal pesaing khususnya penjual produk mahkota dewa eceran yang tersebar di pasaran yang bukan hasil produksi PT. MDI. Selain itu konsumen menganggap bahwa semua produk mahkota dewa adalah milik perusahaan, sehingga melakukan pengaduan terhadap perusahaan. Melalui promosi diharapkan konsumen mengenal ciri khas dalam hal ini merek mahkota dewa perusahaan dan tidak membeli produk mahkota dewa pesaing. Tujuan kedua dari kegiatan promosi perusahaan adalah menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produk dengan bobot 0,225. Tujuan ini merupakan hal yang penting bagi PT. MDI, disebabkan hampir sebagian masyarakat Indonesia belum mengenal akan produk mahkota dewa itu sendiri. Perusahaan memikirkan bahwa perlu untuk menginformasikan dan mengingatkan akan keberadaan produk mahkota dewa dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat diketahui secara jelas oleh masyarakat. Produk mahkota dewa sebagai produk tradisional kesehatan herbal yang baru dan berfungsi menyembuhkan penyakit degeneratif. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan promosi dari produk mahkota dewa, sehingga masyarakat bisa mengenal, menyadari dan mencoba akan manfaat dsari produk mahkota dewa. Prioritas ketiga dari tujuan perusahaan melakukan kegiatan promosi adalah meningkatkan penjualan. Perusahaan mengharapkan melalui kegiatan promosi yang dilakukannya dapat meningkatkan kuantitas pembelian konsumen terhadap produk-produk mahkota dewa. Sebagai perusahaan yang baru berdiri tahun 2003, PT. MDI perlu untuk meningkatkan penjualannya agar perusahaan dapat berjalan secara berkesinambungan. Selain hal tersebut salah satu indikator meningkatnya laba perusahaan adalah meningkatnya penjualan. Oleh sebab itu semakin tinggi penjualan yang dapat diperoleh perusahaan, maka semakin besar laba yang diperolehnya. Dengan demikian PT. MDI dapat menjalankan operasional perusahaannya dengan baik serta dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan atau masyarakat setempatnya. Hal yang menjadi tujuan terakhir perusahaan melakukan kegiatan promosi adalah menghadapi pesaing 0,072. Perusahaan berada dalam industri obat-obatan tradisional herbal. Oleh sebab itu perusahaan akan menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang telah lama atau baru terjun dalam industri obat-obatan tradisional. Sampai sejauh ini perusahaan tidak merasa pesaing mengancam posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar leader untuk produk herbal mahkota dewa. Karakteristik yang dimiliki oleh produk mahkota dewa yang bersifat tidak sendiri memerlukan pendamping produk yang lain serta konsultan kesehatan, menyadarkan perusahaan akan keunggulan posisinya dibandingkan pesaingnya yang belum melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh PT. MDI pada produk kesehatan herbal. Oleh sebab itulah perusahaan menetapkan pesaing merupakan tujuan terakhir untuk promosi produk mahkota dewa. Gambar 12. Bobot Prioritas Antar Elemen Tujuan Kegiatan Promosi 0.072 0.18 0.208 0.315 0.225 info sadar jual luas saing Hasil pengolahan horizontal pada tingkat 3, menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam mencapai tujuan menginformasikan dan mengingatkan produk adalah konsumen dengan bobot 0,183. Faktor konsumen menjadi faktor yang paling berpengaruh disebabkan perusahaan dalam melakukan promosi harus berorientasi kepada konsumen. Perusahaan harus berusaha mengenal konsumennya dengan baik. Dengan mengenal konsumen secara baik melalui loyalitas, tahap kesiapan membeli dan karakter konsumen, maka perusahaan akan dapat menciptakan informasi yang akan mendorong konsumen untuk mengetahui, mengingat, lebih mengenal serta mencoba produk mahkota dewa. Informasi mengenai konsumen akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam upaya pengembangan strategi promosi yang tepat, terutama yang dapat dilakukan oleh PT. MDI di tengah-tengah persaingan industri obat- obatan tradisional. Tabel 15. Susunan Bobot Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar Elemen pada Tingkat 3 Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi Faktor yang Mempengaruhi Tujuan Angrn Kar. Prdk Kar. psr DHP Psng Kons Baurn pmsrn Post prdk Dif Prdk Info Ingat 0.179 0.112 0.089 0.072 0.051 0.183 0.119 0.109 0.086 Sadar 0.152 0.177 0.111 0.080 0.042 0.180 0.086 0.086 0.086 Tingkat 0.200 0.093 0.089 0.098 0.048 0.187 0.098 0.084 0.103 Luas 0.173 0.138 0.083 0.080 0.061 0.143 0.108 0.122 0.092 Hadap 0.213 0.131 0.112 0.086 0.050 0.147 0.084 0.092 0.086 Keterangan: Info Ingat : menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produk angrn : anggaran Sadar : menciptakan kesadaran merek Kar.Prdk : karakteristi produk Tingkat : meningkatkan penjualan Kar.Psr : karakteristik pasar Luas : memperluas pangsa pasar DHP : Daur Hidup Produk Hadap : menghadapi pesaing Psng : Pesaing Kons : Konsumen Baurn pmsrn : Bauran Pemasaran Post Prdk : positioning produk Dif Prdk : diferensiasi produk Faktor-faktor lain yang mempengaruhi untuk tujuan menginformasikan dan mengingatkan produk secara berturut-turut adalah anggaran 0,179, bauran pemasaran lainnya 0,119, karakteristik produk 0,112, positioning produk 0.109, karakteristik pasar 0,089, diferensiasi produk 0,086, daur hidup produk 0,072, dan pesaing 0,051. Pada Gambar 13 dapat dilihat bobot prioritas antar elemen pada tingkat 3 elemen faktor penyusun strategi promosi tujuan menginformasikan dan mengingatkan produk. Gambar 13. Bobot Prioritas Antar Elemen Pada Tingkat 3 Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi Tujuan Menginformasikan dan Mengingatkan Produk Kesadaran merek dapat tercapai, apabila melihat prioritas utama dari faktor penyusun strategi promosi adalah konsumen dengan bobot 0,180. Faktor konsumen kembali menjadi prioritas PT. MDI untuk menciptakan kesadaran merek produk mahkota dewa. Perusahaan menyadari bahwa konsumen perlu mengenali merek dari produk mahkota dewa. Selama ini konsumen yang belum menyadari merek mahkota dewa PT. MDI akan membeli produk mahkota dewa pesaing. Perusahaan perlu menekankan promosi yang menonjolkan keunggulan atau ciri khas produk mahkota dewa, sehingga konsumen mengetahui secara jelas perbedaan produk yang mereka konsumsi dibandingkan produk lain. Faktor- faktor lain yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi adalah karakteristik produk 0,177, anggaran 0,152, karakteristik pasar 0,111, 0.119 0.109 0.086 0.179 0.112 0.089 0.072 0.051 0.183 angrn kar.prdk kar.psr dhp psng kons baurn pmsrn post prdk dif prdk bauran pemasaran lainnya 0,086, positioning produk 0,086, diferensiasi produk 0,086, daur hidup produk 0,080, dan pesaing 0,042. Kegiatan promosi untuk tujuan meningkatkan penjualan, PT. MDI memprioritaskan faktor anggaran sebagai faktor utama dalam penyusunan strategi promosi dengan bobot 0,200. Untuk melaksanakan kegiatan promosi memerlukan anggaran cukup, disebabkan kegiatan promosi meliputi bauran promosi baik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, dan pemasaran langsung, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun kegiatan promosi di PT. MDI sangat dipengaruhi oleh anggaran promosi yang dimilikinya. Oleh sebab itu perusahaan memprioritaskan faktor anggaran yang paling mempengaruhi untuk mencapai tujuan meningkatkan penjualan. Setelah itu, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain: konsumen 0,187, diferensiasi produk 0,103, bauran pemasaran lainnya 0,098, daur hidup produk 0,98, karakteristik produk 0,93, karakteristik pasar 0,89, positioning produk 0,84, dan pesaing 0,48. Hasil pengolahan selanjutnya untuk tujuan memperluas pangsa pasar diperoleh faktor yang paling dominan adalah anggaran dengan bobot 0,173. Memperluas pangsa pasar merupakan bagian dari tujuan atau rencana ke depan perusahaan agar memperoleh konsumen baru dari pasar yang sudah ada atau pasar baru yang akan dituju oleh PT. MDI. Untuk memperluas pangsa pasar, perusahaan memprioritaskan faktor anggaran. Anggaran terbatas yang dimiliki perusahaan setiap tahun mendorong PT. MDI untuk mengoptimalkan kegiatan promosinya. Perusahaan tidak dapat melakukan promosi untuk memperluas pangsa pasarnya, apabila dana promosi yang dimiliki terbatas. Oleh sebab itu faktor ini menjadi prioritas yang paling mempengaruhi tujuan memperluas pangsa pasar. Hal ini identik dengan tujuan promosi perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu: konsumen 0,143, karakteristik produk 0,138, positioning produk 0,122, bauran pemasaran lainnya 0,108, diferensiasi produk 0,92, karakteristik pasar 0,083, daur hidup produk 0,080, dan pesaing 0,061. Pada Gambar 14 dapat dilihat bobot prioritas antar elemen pada tingkat 3 elemen faktor penyusun strategi promosi tujuan memperluas pangsa pasar. Gambar 14. Bobot Prioritas Antar Elemen Pada Tingkat 3 Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi Tujuan Memperluas Pangsa Pasar Tujuan untuk menghadapi pesaing sangat dipengaruhi oleh faktor anggaran dengan bobot sebesar 0,213. Faktor anggaran menjadi prioritas utama perusahaan untuk menghadapi pesaing, disebabkan perusahaan lebih melihat kepada faktor dana yang tersedia bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi. Tingkat persaingan yang terjadi di industri obat-obatan tradisional yang semakin meningkat. Hal ini mendorong PT. MDI perlu memprioritaskan anggaran promosi yang tersedia untuk menghadapi persaingan dalam industri tersebut. Perusahaan harus dapat menentukan kegiatan promosi yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki dan mencapai sasaran dalam rangka menghadapi pesaing perusahaan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain: konsumen 0,147, karakteristik produk 0,131, karakteristik pasar 0,112, 0.072 0.089 0.112 0.179 0.086 0.109 0.119 0.183 0.051 angrn kar.prdk kar.psr dhp psng kons baurn pmsrn post prdk dif prdk positioning produk 0,112, diferensiasi produk 0,086, daur hidup produk 0,086, bauran pemasaran lainnya 0,084, dan pesaing 0,050 Analisis pada hierarki tingkat ke-empat tingkat 4 yaitu elemen subfaktor yang mempengaruhi faktor penyusun strategi promosi bagi perusahaan. Analisis ini melihat prioritas-prioritas terhadap subfaktor-subfaktor tersebut dalam penyusunan strategi promosi. Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan antara elemen subfaktor yang mempengaruhi dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal Antar Elemen Pada Tingkat 4 Elemen Sub faktor yang Mempengaruhi ELEMEN FAKTOR ELEMEN SUB FAKTOR BOBOT PRIORITAS RI Anggaran Sale Cash Invest 3 1 2 0,174 0,634 0,192 0,01 Karakteristik produk Sifat Mutu 2 1 0,250 0,750 0,0 Karakteristik pasar Luas geografi Segmen pasar 1 2 0,667 0,333 0,0 Daur hidup produk Penjualan Biaya per konsumen Laba Jumlah pesaing Trend pasar 2 5 1 4 3 0,263 0,116 0,340 0,119 0,161 0,03 Pesaing Kegiatan para pesaing Tingkat persaingan Trend penjualan pesaing 1 3 2 0,413 0,260 0,327 0,05 Konsumen Loyalitas konsumen Tahap kesiapan pembeli Karakter konsumen 1 3 2 0,540 0,163 0,297 0,01 Bauran pemasaran Price Place Product 3 2 1 0,387 0,169 0,443 0,02 Positioning produk 0,95 0,0 Diferensiasi produk Bentuk Kegunaan 2 1 0,333 0,667 0,0 Hasil analisis pengolahan horizontal antar elemen sub faktor menunjukkan prioritas yang mempengaruhi kegiatan promosi. Elemen faktor anggaran terdiri sale, cash, dan invest. Sub faktor yang paling mempengaruhi anggaran adalah cash perputaran kas dengan bobot 0,634. Selain itu sub faktor lain yang mempengaruhi adalah invest promosi sebagai investasi 0,192 dan Sale penjualan tahun lalu 0,174. PT. MDI memberikan prioritas utama pada sub faktor cash perputaran kas disebabkan anggaran dari promosi di perusahaan sangat dipengaruhi oleh lancar atau tidaknya perputaran kas di PT. MDI. Semakin baiknya perputaran kas di PT. MDI akan semakin mendorong perusahaan memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan kegiatan promosi. Karakteristik produk di PT. MDI dipengaruhi oleh sifat dan mutunya. Namun elemen faktor karakteristik produk sangat dipengaruhi oleh mutu dengan bobot 0,750, sedangkan sub faktor sifat hanya sebesar 0,250. Perusahaan sangat dominan memilih mutu, disebabkan dengan mutu yang baik maka konsumen akan memilih produk mahkota dewa. Disamping itu mutu akan menunjukkan citra yang baik di mata konsumen. Hal ini dapat dilihat dari usaha dan pengembangan produk PT. MDI untuk produk higienis dan layak untuk dikonsumsi oleh konsumen. Sub faktor luas geografi dan segmen pasar merupakan bagian dari elemen faktor karakteristik pasar. Sub faktor yang paling mempengaruhi adalah luas geografi dengan bobot 0,667, sedangkan segmen pasar sebesar 0,333. Sampai pada saat ini perusahaan telah berusaha membuka pasar domestik dan internasional. Untuk pasar domestik hampir seluruh wilayah Indonesia telah memiliki mitra usaha yang memasarkan produk-produk mahkota dewa kepada konsumen. PT. MDI ingin produknya dikenal secara meluas melalui manfaat yang diperoleh produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu luas wilayah yang ingin dijangkau oleh perusahaan dalam memasarkan produknya mendapat prioritas yang paling tinggi dibandingkan segmen pasar. Dalam menyusun suatu strategi promosi ada faktor daur hidup yang harus diperhatikan. Elemen faktor daur hidup di PT. MDI sangat dipengaruhi laba dengan bobot sebesar 0,340. Sub faktor selanjutnya yang mempengaruhi antara lain: penjualan 0,263, trend pasar 0,161, jumlah pesaing 0,119, dan biaya per konsumen 0,116. Produk mahkota sebagai produk yang berada pada tahap pertumbuhan sangat menekankan laba yang diperoleh, disebabkan perusahaan mengharapkan keuntungan tersebut dapat dialokasikan untuk operasional terutama promosi. Dengan pertimbangan semakin besar laba yang diperoleh perusahaan, maka akan semakin mudah perusahaan untuk menentukan alokasi kegiatan promosi perusahaan. Analisis pengolahan antar elemen sub faktor pesaing dapat diketahui bahwa prioritas persaingan PT. MDI terletak pada kegiatan para pesaingnya dengan bobot sebesar 0,413. Selain itu sub faktor pesaing juga dipengaruhi oleh trend penjualan pesaing 0,327 dan tingkat persaingan 0,260. Sejauh ini perusahaan memperhatikan kegiatan para pesaingnya. Hal ini disebabkan adanya produk-produk pesaing yang berusaha merebut konsumen dengan mengaku menjual produk mahkota dewa Ning Harmanto yang ”asli”. Selain itu sistem penjualan eceran mahkota dewa di pasaran dengan harga murah dari pesaing, memungkinkan konsumen beralih kepada produk tersebut. Namun sejauh ini karakteristik produk belum dapat ditiru oleh pesaing manapun dari produk mahkota dewa. Trend penjualan pesaing dan tingkat persaingan yang semakin meningkat mempengaruhi PT. MDI dalam menentukan strategi promosi yang tepat untuk mengantisipasinya. Konsumen merupakan faktor menjadi prioritas utama bagi PT. MDI. Elemen faktor ini sangat dipengaruhi oleh loyalitas konsumen dengan bobot sebesar 0,528. Selain sub faktor loyalitas ada sub faktor karakter konsumen 0,333 dan tahap kesiapan pembeli 0,140. Sub faktor loyalitas konsumen merupakan faktor yang paling dominan disebabkan kegiatan promosi perusahaan mengharapkan agar konsumen agar terus mempergunakan produk mahkota dewa. Oleh sebab itu loyalitas konsumen menjadi sub faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan, sehingga selain menjaga loyalitas konsumen yang lama juga mendapatkan konsumen yang baru. Bauran pemasaran lainnya terdiri dari harga, distribusi dan produk. Sub faktor yang menjadi prioritas PT. MDI adalah produk product perusahaan dengan bobot sebesar 0,413. Hal ini menjadi faktor prioritas perusahaan disebabkan produk mahkota dewa dapat juga sebagai simbol komunikasi dengan konsumen. Selain itu produk mahkota dewa sendiri merupakan faktor pendukung dari kegiatan promosi perusahaan yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk mahkota dewa lain. Sub faktor kedua yang mempengaruhi bauran pemasaran adalah distribusi place 0,327. Distribusi dari produk mahkota dewa saat ini sebagian besar dilakukan oleh mitra usaha perusahaan, oleh sebab itu distribusi produk mahkota dewa hampir ada di seluruh Indonesia. Sub faktor ketiga yaitu harga price. Harga menjadi sub faktor terakhir yang diprioritaskan oleh perusahaan disebabkan harga menjadi sangat sensitif terhadap tujuan perusahaan dibandingkan dengan keinginan pimpinan dan konsumen. Faktor diferensiasi produk perusahaan dipengaruhi oleh kegunaan dengan bobot sebesar 0,667. Sedangkan sub faktor lainnya adalah bentuk sebesar 0,333. Kegiatan promosi PT. MDI dengan faktor diferensiasi produk lebih memperhatikan kegunaan dari produk mahkota dewa itu sendiri dibandingkan dengan produk sejenis yang lainnya, sehingga dengan demikian konsumen mengenal akan manfaat produk mahkota dewa dan mau untuk mengkonsumsinya. Sub faktor bentuk menjadi prioritas terakhir dari perusahaan. Dengan bentuk dari beberapa produk mahkota dewa yang sudah ada, maka perusahaan lebih memprioritaskan kegunaan produk mahkota dewa sebagai produk kesehatan tradisional herbal. Tingkat 2 Tujuan Tingkat 1 Fokus Tingkat 3 Faktor IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PRODUK MAHKOTA DEWA DI PT. MDI Info 0,225 Sadar 0,315 Tingkat 0,208 Pasar 0,180 Anggrn 0,194 KrPrd 0,129 KrPsr 0,105 PLC 0.08 Psng 0,054 Kons 0,139 Saing 0,072 MM 0,107 Dif 0,09 PST 0,095 Sale 0,034 Cash 0,1229 Invest 0,0372 Sifat 0,032 Mutu 0,096 Geo 0,070 SgPr 0,0349 Pnj 0,02 BK 0,01 Lb 0,02 JPs 0,0103 TP 0,014 KgP 0,02 TkP 0,01 TPP 0,01 Lyl 0,07 TSP 0.02 KrK 0,04 Pr 0,04 Pl 0,01 Pd 0,0474 Btk 0,0299 Gn 0,060 Tingkat 4 Subfaktor 7.1.4. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Analisis pengolahan secara vertikal adalah dengan menyusun prioritas yang paling berpengaruh pada setiap elemen pada tingkat hierarki keputusan terhadap fokus dari perusahaan. Hal ini sama dengan dilakukannya analisis horinzontal, analisis pengolahan vertikal di bagi lagi ke dalam pengolahan tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4. Pengolahan vertikal ini dilakukan setelah matriks pendapat memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi. Hasil pengolahan vertikal dapat dilihat pada Gambar 15. Rasio Inkonsistensi keseluruhan = 0,05 Gambar 15. Hasil Pengolahan Vertikal Model Hierarki Keputusan Bagi Penentuan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Promosi Produk Mahkota Dewa di PT. MDI Hasil pengolahan vertikal pada elemen-elemen tujuan yang terdapat pada tingkat 2 memberikan hasil yang sama dengan dengan hasil pengolahan secara horizontal. Hal tersebut ditunjukkan pada hierarki keputusan bagi penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi PT. MDI. Pada tingkat 3 yaitu elemen-elemen faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi pada produk mahkota dewa adalah faktor anggaran dengan bobot sebesar 0,194. Dengan demikian perusahaan sangat perlu untuk memperhatikan anggaran yang tersedia bagi kegiatan promosi yang hendak dijalankannya serta memilih kombinasi bauran promosi yang tepat untuk mencapai tujuannya. Sedangkan untuk sub faktor penyusun strategi promosi diprioritaskan pada cash perputaran kas perusahaan dengan bobot sebesar 0,122. Hal ini menunjukkan bahwa cash perputaran kas merupakan sub faktor yang paling mempengaruhi PT. MDI dalam menyusun suatu strategi promosi. 7.2. Analisis Pemilihan Strategi yang Tepat Pengambilan suatu alternatif suatu strategi di PT. MDI perlu melihat kendala-kendala yang dihadapi serta pendukung-pendukung yang dimiliki oleh perusahaan. Kendala adalah segala sesuatu baik datang dari dalam perusahaan ataupun ancaman dari pihak luar yang menyulitkan dan menghambat perusahaan dalam melakukan kegiatan promosinya. Sedangkan pendukung berkenaan dengan segala sesuatu yang memudahkan perusahaan dalam melakukan kegiatan promosinya. Kendala dan pendukung PT. MDI akan dianalisis sebagai dasar pemilihan untuk menentukan strategi yang tepat bagi PT. MDI untuk menjalankan kegiatan promosi produk mahkota dewa. Dari faktor- faktor yang diidentifikasi terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala dan pendukung bagi perusahaan. 7.2.1. Identifikasi Kendala yang Dihadapi dan Pendukung yang Dimiliki oleh PT. MDI dalam Menyusun Strategi Promosi Hasil identifikasi yang diperoleh melalui wawancara kuesioner di lapangan dengan empat orang yaitu Divisi Pemasaran dan Distribusi, Divisi Promosi dan Publikasi, Manajer Produksi dan Business Development. Berikut adalah kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam menyusun suatu strategi promosi. 1. Sumberdaya Manusia SDM, yaitu faktor produksi yang harus disesuaikan perusahaan dengan pemilihan strategi promosi. Perusahan memiliki kendala dalam jumlah SDM, kompetensi SDM dan sistem pengupahan. a Jumlah SDM, yaitu ketersediaan personel yang terlibat dalam kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan b Kompetensi SDM, yaitu kemampuan skill setiap personel untuk melakukan kegiatan promosi. c Sistem pengupahan, berkenaan dengan cara pengupahan dan jumlah harus dikeluarkan untuk promosi setiap personel. 2. Dana finance, yaitu jumlah dana yang dibutuhkan perusahaan untuk kegiatan promosi terbatas, sehingga perusahaan harus memilih kegiatan promosi sesuai dengan sumber daya keuangan yang dimilikinya. Dalam dana sendiri perusahaan akan mengalami sub kendala antara lain: a Menentukan jumlah pendanaan b Pengawasan controlling terhadap dana yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi. 3. Infrastruktur sistem logistik, yaitu cara perusahaan mengelola persediaan bahan baku dan produk mahkota dewa untuk proses penjualan. Sub Kendala dalam infrastruktur sistem logistik akan berhubungan dengan kapasitas gudang dan kapasitas produksi. Hal ini akan membatasi perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi, apabila tidak didukung oleh infrastruktur yang cukup. 4. Mitra Usaha, yaitu pihak yang berkepentingan untuk menyalurkan produk- produk mahkota dewa perusahaan kepada konsumen. Dalam mitra usaha, perusahaan memiliki sub kendala dalam hal persyaratan pemetaan untuk menjadi mitra usaha dan sistem pembayaran yang diberlakukan perusahaan cukup ketat. Selain itu jaringan distribusi yang berkenaan dengan penyampaian produk kepada mitra usaha kadangkala mengalami kendala. 5. Pesaing, yakni berkenaan dengan aktivitas promosi yang dilakukan pesaing. Hal ini akan menghambat perusahaan untuk mencapai tujuan promosinya. Sub kendala dalam pesaing antara lain: a Pesaing dari mahkota dewa melakukan promosi melalui berbagai media promosi. b Semakin beragamnya merek produk obat-obatan tradisional herbal, terutama mahkota dewa di pasaran. 6. Sistem regulasi, yakni yang berkenaan dengan masalah perijinan, persyaratan produk mahkota dewa dikaitkan dengan target produk perusahaan. Sub kendala yang dialami perusahaan berkenaan antara lain dengan ijin tempat dan persyaratan produk mahkota dewa. Perusahaan akan mengalami kendala dalam hal ijin tempat untuk melakukan promosi. Selain itu perusahaan harus memenuhi persyaratan produk yang aman dikonsumsi oleh masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain faktor kendala, hal yang menjadi faktor pendukung perusahaan dalam pemilihan strategi promosi antara lain: 1. Perusahaan, berkaitan dengan unsur-unsur dan kegiatan yang terdapat dalam perusahaan yang mendukung PT. MDI untuk memilih strategi promosi. Beberapa sub pendukung yang dimiliki perusahaan, antara lain: a Fasilitas, berkenaan dengan fasilitas fisik yang tersedia dalam perusahaan yang membantu dalam pemilihan strategi promosi yang tepat. b Struktur organisasi yang fleksibel dalam melakukan pekerjaan, terutama untuk kegiatan promosi dimana setiap komunikasi antar karyawan dan atasan dapat berkomunikasi dengan baik. c Reinvestasi, yaitu berkaitan dengan kesediaan pemilik owner dalam memberikan dukungan modal untuk kegiatan promosi. d Target penjualan tiap tahun, berkenaan dengan anggaran yang ditetapkan setiap tahun. Apabila target penjualan perusahaan makin tinggi, maka anggaran yang ditetapkan perusahaan juga semakin besar. e Realisasi penjualan terhadap target tahun sebelumnya. PT. MDI akan mengevaluasi penjualannya setiap tahun. Apabila target tahun sebelumnya tercapai maka perusahaan memberikan kepercayaan dalam bentuk dana yang lebih besar untuk melakukan kegiatan promosi. 2. Produk, berkenaan dengan keunggulan yang terdapat dalam produk yang membantu perusahaan untuk pemilihan strategi promosi yang tepat. Beberapa sub pendukung yang terdapat dalam produk mahkota dewa PT. MDI yaitu: a Sifat produk, sebagai produk yang dapat dikonsumsi dan produk massa. b Harga produk, yang dapat dijangkau oleh semua segmen pasar. c Fungsi produk mahkota dewa yang bersifat degeneratif. d Kemasan produk mahkota dewa yang menarik dan higienis. e Brand image, berkenaan dengan merek dan logo dari produk mahkota dewa. 3. Teknologi, yaitu kemampuan perusahaan dalam hal pengolahan processing hingga menjadi produk jadi serta peralatan dan perlengkapan promosi yang dimiliki oleh perusahaan. Sub pendukung teknologi perusahaan antara lain sistem pengawasan produk quality control dan peralatan atau perlengkapan pendukung tools support. Sistem pengawasan produk quality control mahkota dewa perusahaan cukup baik, sehingga menghasilkan produk yang memiliki kualitas mutu yang baik. Sedangkan dari peralatan dan perlengkapan pendukung tools support akan mendukung proses promosi mahkota dewa berjalan dengan baik dan lancar. 4. Lembaga-lembaga pendukung baik pemerintah maupun swasta contoh LIPI, HAKI, Deptan, Deperindag, Yamanashi University of Tokyo, dan lain-lain. Sub pendukung lembaga-lembaga pemerintah dan swasta memberikan kontribusi yang berbeda bagi perusahaan. Sehingga melalui lembaga- lembaga pendukung tersebut perusahaan dapat menentukan kegiatan promosi yang tepat. Berdasarkan kendala yang harus dihadapi perusahaan dan pendukung dimilikinya, maka dibuatlah 5 alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kelima alternatif ini dibuat berdasarkan observasi kemudian identifikasi dengan pihak perusahaan yang dikaitkan dengan situasi dan kondisi yang dimiliki di lapangan. Kelima alternatif strategi promosi tersebut adalah: 1. Alternatif 1, yaitu tidak melakukan perubahan. Perusahaan melakukan promosi seperti yang telah dilakukan selama ini dan berpromosi ke semua alat promosi yang telah digunakan. 2. Alternatif 2, yaitu menitikberatkan pada periklanan advertising. Periklanan yang dilakukan baik melalui media elektronik, media cetak dan lain-lain dengan intensitas yang tinggi. 3. Alternatif 3, yaitu menitikberatkan promosi penjualan kepada mitra usaha. Promosi kepada mitra usaha dilakukan agar mitra usaha melakukan promosi kepada konsumen akhir atau dibantu perusahaan untuk melakukan promosi produk mahkota dewa. 4. Alternatif 4, yaitu menitik beratkan pada mengikuti pameran humas dan publisitas. Kegiatan promosi ini dengan menampilkan berita-berita mengenai perusahaan company profile yang diliput oleh media cetak maupun media elektronik. Hal ini berkenaan dengan membangun citra baik perusahaan di mata masyarakat. 5. Alternatif 5, yaitu menitik beratkan pada pemasaran langsung direct selling dan penjualan secara pribadi personal selling. Hal ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan berusaha berhubungan dengan konsumen, sehingga adanya hubungan baik yang terjaga antara perusahaan dengan konsumen tersebut. 7.2.2. Analisis Model Pemilihan Alternatif Strategi Promosi yang Tepat Alternatif strategi promosi yang tepat untuk dijalankan PT. MDI berdasarkan kendala dan pendukung yang ada. Faktor kendala adalah segala sesuatu yang datang dari dalam internal perusahaan ataupun ancaman dari pihak luar eksternal yang menyulitkan perusahaan dalam pemilihan strategi promosi. Faktor pendukung tersebut adalah perusahaan, produk, teknologi dan lembaga-lembaga pendukung. Sedangkan pendukung adalah segala sesuatu yang mendukung perusahaan dalam upaya pemilihan strategi promosi. Faktor ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI PRODUK MAHKOTA DEWA DI PT. MDI Kendala Pendukung SDM Dana Ifktr MU Psg SiR Produk Tekno Jmlh Skill Upah LLP Prsh TPP Fslts Str Org RPjln Sifat Harga Fungsi Kmsan Brand Alt 3 Alt 2 Alt 4 Alt 5 Alt 1 PntD Awas Kpg Kpp Pta JrD Prm Mrk IjT SyP SQC TS Swt Pmt Tingkat 1 Fokus Tingkat 2 Dasar Pemilihan Tingkat 3 Kendala Dan Pendukung Tingkat 4 Sub Kendala dan Pendukung Tingkat 5 Alternatif Strategi kendala antara lain: sumber daya manusia, dana, infrastruktur, mitra usaha, pesaing dan sistem regulasi. Kendala dan pendukung tersebut dalam suatu sistem dianalisis dalam bentuk sebuah hierarki keputusan dengan lima tingkat. Dari hierarki tersebut dapat diketahui faktor pendukung dan faktor kendala yang paling mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan strategi promosi, sedangkan pada tingkat 4, sub kendala dan sub pendukung yang paling mempengaruhi perusahaan. Kemudian pada tingkat 5 akan diperoleh alternatif strategi promosi yang paling tepat. Model hierarki keputusan pemilihan strategi promosi yang tepat untuk produk mahkota dewa PT. MDI dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Model hierarki keputusan pemilihan strategi promosi yang tepat untuk produk mahkota dewa PT. MDI. Keterangan: Tingkat 1= Fokus Analisis Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat bagi PT. MDI Tingkat 2 = Dasar Pemilihan Kendala : segala sesuatu baik yang datang dari dalam perusahaan atau ancaman dari luar perusahaan yang menghambat dan menyulitkan perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi Pendukung : segala sesuatu yang mendukung perusahaan dalam melakukan kegiatan promosinya. Tingkat 3 = Kendala dan Pendukung Kendala, terdiri dari: SDM = Sumber daya Manusia Dana finance perusahaan yang tersedia untuk melakukan promosi Ifktr = Infrastruktur Pta = Pemetaan persyaratan mitra usaha Psg = Pesaing SiR = Sistem Regulasi ijin dikaitkan dengan target produksi Pendukung, terdiri dari: Prsh = Perusahaan Produk = keunggulan yang terdapat di dalam produk mahkota dewa Tekno = Teknologi yang dimiliki perusahaan dalam hal processing serta peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan. LLP = Lembaga-lembaga pendukung baik negeri maupun swasta Tingkat 4 = Sub Kendala dan Pendukung Sub kendala SDM, terdiri dari: Jmlh = jumlah SDM yang dimiliki perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi Skill = kemampuan atau kompetensi personel di lapangan Upah = berkaitan dengan sistem pengupahan dan jumlah yang harus dikeluarkan untuk promosi. Sub kendala Dana, terdiri dari: PntD = penetapan jumlah dana promosi Awas = pengawasan controlling dana kegiatan promosi Sub kendala infrastruktur, terdiri dari: Kpg = Kapasitas gudang perusahaan Kpp = Kapasitas proses produksi yang dapat dilakukan perusahaan Sub kendala Mitra usaha, terdiri dari: Pta = Pemetaan persyaratan mitra usaha perusahaan JrD = Jaringan distribusi produk mahkota dewa perusahaan Sub kendala Pesaing, terdiri dari: Prm = Promosi pesaing yang dilakukan berbagai media promosi Mrk = Merek-merek lain pesaing obat-obatan tradisional, terutama mahkota dewa Sub kendala sistem regulasi, terdiri dari: IjT = masalah perijinan tempat Syp = Kendala dalam persyaratan produk perusahaan Sub pendukung perusahaan, terdiri dari: Fslts = Fasilitas yang dimiliki perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi Str Org = Struktur organisasi PT. MDI yang fleksibel dalam melakukan pekerjaan TPP = Target penjualan perusahaan berkaitan dengan anggaran promosi RPjln = Realisasi penjualan tahun sebelumnya Sub pendukung produk, terdiri dari: Sifat , produk mahkota dewa yang dapat dikonsumsi dan produk massa Harga, harga yang dapat dijangkau oleh semua segmen pasar Fungsi, produk mahkota dewa yang bersifat degeneratif Kmsan , kemasan produk yang menarik dan higienis Brand, berkenaan dengan merek dan logo dari produk mahkota dewa Sub pendukung teknologi, terdiri dari: SQC = Sistem Quality Control produksi perusahaan TS = Tools Support peralatan atau perlengkapan pendukung Sub pendukung lembaga-lembaga pendukung, terdiri dari: Pmt = Lembaga-lembaga pendukung pemerintah Swt = Lembaga-lembaga pendukung swasta Tingkat 5 = Alternatif Alternatif 1: tidak melakukan perubahan Alternatif 2: menitikberatkan pada periklanan Alternatif 3: menitikberatkan pada promosi penjualan kepada mitra usaha Alternatif 4: menitikberatkan pada pameran humas dan publisitas Alternatif 5: menitik beratakan pada pemasaran langsung direct selling dan penjualan secara pribadi personal selling

7.2.3. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal