Penjualan Secara Pribadi Personal Selling Pemasaran Langsung Direct Selling

3. Dramatisasi ”dramatization” Punya kemampuan seperti periklanan dalam mendramatisasi yaitu menggambarkan perusahaan dan produknya dalam bentuk cerita yang jelas.

2.1.6.5. Penjualan Secara Pribadi Personal Selling

Penjualan pribadi personal selling adalah persentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan Kotler dan Armstrong, 1997. Menurut Swastha dalam Angipora 2002 mendefinisikan bahwa personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Tujuan dilakukannya personal selling adalah untuk membangkitkan kesadaran tentang tersedianya suatu produk, menggairahkan minat pembeli, membina preferensi terhadap produk tertentu, merundingkan soal harga dan syarat jual beli lainnya, menyelesaikan transaksi jual beli dan mengusahakan eksistensi produk pasca transaksi Assauri, 2002. Menurut Assauri 2002 ciri khas personal selling, yaitu: 1. Hubungan langsung secara personal confrontation. Terjadi hubungan langsung antara penjual dan pembeli, yang menyebabkan kedua pihak dapat saling mengamati sifat, kebutuhan, dan sekaligus dapat mengadakan penyesuaian secara langsung. 2. Pemupukan hubungan Terdapat beraneka ragam bentuk hubungan, baik itu hubungan jual beli murni atau berkembang menjadi hubungan persahabatan yang erat. 3. Tanggapan respons Terjadi dialog, dapat membuat pembeli merasa berhutang budi, karena telah mendengarkan atau menghabiskan waktu dengan penjual.

2.1.6.6. Pemasaran Langsung Direct Selling

Kotler dan Armstrong 1997 mendefinisikan pemasaran langsung adalah pemasaran lewat berbagai media periklanan yang berinteraksi langsung dengan konsumen, pada umumnya meminta konsumen agar memberi respons. Namun walaupun menggunakan media periklanan, terdapat perbedaan antara pemasaran langsung dengan periklanan seperti yang terlihat di bawah ini. Tabel 6. Perbedaan Pemasaran Langsung dan Periklanan Pemasaran Langsung Periklanan Menjual ke perseorangan Pelanggan diidentifikasi berdasarkan nama, alamat dan perilaku pembelian Penjualan Massal Pembeli diidentifikasi sebagai kelompok umum yang memiliki karakteristik demografis atau psikografis yang sama. Produk mempunyai nilai atau jasa Tambahan distribusi merupakan keunggulan produk yang penting Keunggulan produk tidak selalu mencakup saluran distribusi yang mudah dijangkau Pasarnya adalah media Pasarnya adalah pengecer Pemasar menguasai produk sampai saat penyerahan Pemasar dapat kehilangan penguasaan atas produk setelah produk memasuki saluran distribusi Iklan digunakan untuk memotivasi pemesanan atau pertanyaan segera Iklan digunakan untuk menghasilkan efek kumulatif guna membangun citra, kesadaran, loyalitas, ingatan dan tindak pembelian yang bersifat segera Pengulangan dilakukan dalam iklan Pengulangan dilakukan dalam periode yang panjang Konsumen merasakan resiko yang tidak besar, memiliki kontak langsung dengan produk dan tempat minta bantuan Konsumen merasakan resiko yang tinggi, produk yang dibeli tidak tampak, tempat minta bantuan jauh. Sumber : Hiam dan Schene dalam Artha 2002 Pemasaran langsung bermanfaat untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan selain memberikan banyak manfaat bagi pelanggan. Pemasaran langsung dapat digunakan untuk mengukur tanggapan atas kampanye perusahaan untuk memutuskan kampanye yang mana yang paling menguntungkan karena pemasaran langsung dapat membuat perusahaan mengetahui penawaran dan strategi pemasaran langsung yang tepat sehingga dapat menentukan keunggulan dan kelemahan produk pesaing Kotler, 1997.

2.1.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi