Karakteristik Produk Es krim Es krim adalah produk olahan susu yang dibekukan, terbuat dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Produk Es krim Es krim adalah produk olahan susu yang dibekukan, terbuat dari

kombinasi susu dengan satu atau lebih bahan tambahan seperti telur, gula dan madu, dengan atau tanpa bahan pencitarasa dan pewarna, dan dengan atau tanpa gelatin yang dapat dimakan atau bahan penstabil nabati Eckles et al., 1984. Arbuckle 1986 mengemukakan bahwa es krim merupakan salah satu produk makanan beku yang dibuat dengan membekukan campuran produk susu, gula, penstabil, pengemulsi dan bahan-bahan lainnya yang telah dipasteurisasi dan dihomogenisasi untuk memperoleh konsistensi yang seragam. Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 01-3713-1995 es krim didefinisikan sebagai sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan makanan yang diijinkan Deperindag, 1995. Es krim merupakan salah satu jenis makanan yang bernilai gizi tinggi yaitu mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Sumber lemak biasanya berasal dari lemak susu, tetapi ada juga yang mengganti sebagian atau seluruhnya dengan lemak nabati. Komposisi es krim secara umum adalah lemak, padatan susu tanpa lemak, gula dan bahan penstabil serta pengemulsi. Syarat mutu es krim yang harus dipenuhi menurut Standar Nasional Indonesia tertera pada Tabel 6. Menurut Arbuckle 1986, es krim merupakan sumber energi yang cukup tinggi. Kandungan lemak dalam es krim tiga sampai empat kali lebih banyak daripada susu dan setengah dari total padatannya berupa gula laktosa, sukrosa, dan lain-lain. Oleh karena itu es krim dapat digunakan untuk menambah berat badan dan untuk membantu pertumbuhan anak. Es krim yang bermutu baik umumnya dibuat dengan komposisi seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 6. Syarat Mutu Es Krim SNI 01-3713-1995 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Keadaan 1.1. Penampakan 1.2. Bau 1.3. Rasa Lemak Gula dihitung sebagai sukrosa Protein Jumlah padatan Bahan tambahan makanan - Pewarna tambahan - Pemanis buatan - Pemantap dan pengemulsi Cemaran logam 7.1. Timbal Pb 7.2. Tembaga Cu Cemaran Arsen As Cemaran mikroba 9.1. Angka lempeng total 9.2. MPN Coliform 9.3. Salmonella 9.4. Listeria SPP - - - bb bb bb bb - - - mgkg mgkg mgkg Kolgr APMgr Kol25 gr Kol25 gr Normal Normal Normal Minimum 5,0 Minimum 8,0 Minimum 2,7 Minimum 3,4 Sesuai SNI 01-0222- 1995 Negatif Sesuai SNI 01-0222- 1995 Maksimum 1,0 Maksimum 20,0 Maksimum 0,5 Maksimum 2,0 x 10 5 3 Negatif Negatif Sumber : Departemen Perindustrian, 1995 Es krim juga merupakan sumber vitamin dan mineral. Vitamin yang paling banyak terkandung di dalam es krim ialah vitamin A, yang berasal dari susu. Selain itu, es krim juga mengandung vitamin D, E, B1, B6, B12, C, dan mineral- mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, seperti Kalium dan Fosfor. Hal ini membuktikan bahwa dalam es krim begitu banyak zat gizi yang terkandung di dalamnya. Pada Tabel 8 dapat dilihat nilai gizi, jenis vitamin dan mineral yang terkandung di dalam 100 gram es krim vanila yang dibuat dengan komposisi seperti pada Tabel 7. Tabel 7. Komposisi Es Krim Yang Baik Komposisi Jumlah Lemak PSTL Gula Penstabil Pengemulsi Total Padatan 12,0 11,0 15,0 0,3 0,3 38,3 Sumber : Arbuckle 1986 Berdasarkan komposisinya, es krim terbagi atas tiga kelompok, yaitu economy ice cream es krim dengan kadar lemak susu rendah atau 10-12, trade brand ice cream es krim dengan kadar lemak susu sedang atau 12-14 dan deluxe ice cream es krim dengan kadar lemak susu tinggi atau lebih dari 14. Proses pembuatan es krim meliputi persiapan bahan, pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, penuaan, pembekuan, pengemasan dan pengerasan. Tabel 8. Komposisi Vitamin, Mineral dan Nilai Gizi dalam 100 g Es Krim Vanila Komponen Jumlah g Protein Karbohidrat Lemak Total Mineral Kalsium Fosfor Kalium Natrium Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Niasin Vitamin C 4,1 20,7 196,7 0,9 0,122 0,05 0,09 0,06 0,0001 492,051 0,00004 0,00023 0,0001 0,0001 Sumber : Arbuckle 1986

2.2. Definisi dan Peranan Brand Merek