Profil Responden Berdasarkan Status Pernikahan

5.2.4. Profil Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Dari data Sebaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Tabel 15 dan kemasan take home Tabel 16, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden es krim belum menikah dengan jumlah responden sebanyak 52 dan jumlah yang sudah menikah sebesar 48. Secara keseluruhan pada kemasan impulse, merek Wall’s dan Indomeiji jumlah responden yang belum menikah lebih banyak dari yang sudah menikah. Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Satus Pernikahan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Merek Es Krim Kemasan Impulse Status Pernikahan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Sudah Menikah 34 13 1 48 Belum Menikah 37 5 5 5 52 Jumlah 71 18 6 5 100 Pada kemasan take home, merek Wall’s mayoritas respondennya sudah menikah. Kondisi tersebut berbeda pada kemasan impulsenya. Hal ini disebabkan responden merek Wall’s dan Indomeiji yang sudah menikah lebih memilih kemasan take home yang merupakan es krim kemasan keluarga dan memang cocok untuk dikonsumsi bersama dengan anggota keluarga lainnya. Kondisi yang serupa juga dialami oleh merek es krim Indomeiji. Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Satus Pernikahan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Take Home Merek Es Krim Kemasan Take Home Status Pernikahan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Sudah Menikah 33 12 3 48 Belum Menikah 30 15 2 5 52 Jumlah 63 27 5 5 100 5.2.5. Profil Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Dari data Sebaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Tabel 17 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden es krim berlatar belakang pendidikan tamat SMU, kemudian berturut-turut diikuti oleh tamat S1, tamat D3, tamat SLTP dan terakhir tamat S2. Hal ini berarti responden ketiga merek es krim sudah cukup baik bila dilihat pada level jenjang pendidikan akhir yang ditamatkan dan berarti pula dengan bekal pendidikan yang dimiliki, responden dapat menyadari nilai gizi yang terkandung dari es krim. Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Merek Es Krim Kemasan Impulse Tingkat Pendidikan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Tamat SLTP 7 4 11 Tamat SMU 28 6 4 1 39 Tamat D3 13 5 1 19 Tamat S1 22 7 1 30 Tamat S2 1 1 Jumlah 71 18 6 5 100 Kondisi yang serupa juga terdapat pada kemasan take homenya, namun pada level pendidikan tamat SMU yang memberikan total persentase terbesar, mengalami penurunan persentase khususnya pada merek Wall’s dan Indomeiji. Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Take Home Merek Es Krim Kemasan Take Home Tingkat Pendidikan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Tamat SLTP 5 2 4 11 Tamat SMU 25 11 2 1 39 Tamat D3 12 5 2 19 Tamat S1 20 9 1 30 Tamat S2 1 1 Jumlah 63 27 5 5 100 5.2.6. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Dari data Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Tabel 19 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden es krim bekerja sebagai pegawai swasta, kemudian berturut-turut diikuti oleh golongan pelajar, mahasiswa, golongan lainnya, pegawai negeri, ibu rumah tangga dan golongan yang tidakbelum bekerja. Tabel 19. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Merek Es Krim Kemasan Impulse Jenis Pekerjaan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Pelajar 11 3 4 18 Mahasiswa 13 2 1 16 Pegawai Negeri 2 3 5 Pegawai Swasta 35 9 1 45 Ibu Rumah Tangga 3 2 5 TidakBelum Bekerja 1 1 2 Lainnya 6 2 1 9 Jumlah 71 18 6 5 100 Pada kemasan take home kondisinya juga tidak berbeda. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan latar belakang pendidikan responden pada Tabel 17 dan Tabel 18, dimana sebagian besar responden sudah tamat SMU, D3 dan S1 sehingga lebih dari 50 responden dapat dikatakan sudah bekerja. Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Take Home Merek Es Krim Kemasan Take Home Jenis Pekerjaan Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah Pelajar 10 2 2 4 18 Mahasiswa 10 6 16 Pegawai Negeri 1 4 5 Pegawai Swasta 31 10 3 1 45 Ibu Rumah Tangga 3 2 5 TidakBelum Bekerja 2 2 Lainnya 6 3 9 Jumlah 63 27 5 5 100 5.2.7. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata per Bulan Dari data Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Responden per Bulan Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada kemasan Impulse Tabel 21, dapat diketahui bahwa lebih dari 50 responden es krim memiliki jumlah pendapatan rata-rata sebesar lebih dari Rp. 1.000.000 setiap bulannya. Dari data yang diperoleh tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas responden es krim adalah kalangan menengah ke atas. Khusus merek Indomeiji kemasan impulse, sebagian besar respondennya memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp. 100.001-Rp. 250.000 dengan jumlah responden sebesar 4 dari total 6 responden yang menggunakan. Hal tersebut dikarenakan harga satuan merek es krim Indomeiji lebih murah dibandingkan kedua merek lainnya dan berdasarkan pengamatan di lapangan responden merek es krim Indomeiji kemasan impulse mayoritas adalah golongan pelajar, sehingga uang sakupendapatan rata-rata per bulannya hanya mampu untuk membeli merek es krim Indomeiji kemasan impulse. Tabel 21. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Uang Saku Responden per Bulan Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Impulse Merek Es Krim Kemasan Impulse Pendapatan Rata-rata Uang Saku per Bulan Rp Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah 100.000 1 1 100.001-250.000 10 4 14 250.001-500.000 9 9 500.001-750.000 3 1 1 2 7 750.001-1.000.000 6 2 2 10 1.000.000 42 15 1 1 59 Jumlah 71 18 6 5 100 Pada kemasan take home Tabel 22, merek es krim Wall’s dan Campina kondisinya tidak jauh berbeda seperti pada kemasan impulse. Pada merek Indomeiji, jumlah responden yang memiliki pendapatan rata-rata sebesar lebih dari Rp. 1.000.000 setiap bulannya lebih besar dari pada responden yang berpendapatan rata-rata sebesar Rp. 100.001-Rp. 250.000. Hal ini dikarenakan es krim kemasan take home lebih tinggi harganya dibandingkan dengan kemasan impulsenya. Kondisi tersebut signifikan dengan responden kemasan take homenya yang mayoritas sudah bekerja, seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya yaitu Tabel 20. Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Responden per Bulan Menurut Merek Es Krim yang Digunakan Pada Kemasan Take Home Merek Es Krim Kemasan Take Home Pendapatan Rata-rata per Bulan Rp Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Jumlah 100.000 1 1 100.001-250.000 10 2 2 14 250.001-500.000 5 4 9 500.001-750.000 4 1 2 7 750.001-1.000.000 5 3 2 10 1.000.000 38 17 3 1 59 Jumlah 63 27 5 5 100 5.2.8. Alasan dan Frekuensi Responden Mengkonsumsi Es Krim Pada penelitian ini, frekuensi responden yang paling dominan mengkonsumsi es krim dalam sebulan adalah responden yang mengkonsumsi es krim sebanyak lebih dari tiga kali setiap bulannya. Kondisi seperti ini sangat wajar, mengingat pada Tabel 20 dan Tabel 21 sebagian besar responden memiliki rata-rata pengeluaran per bulannya lebih dari Rp. 1.000.000. Alasan responden yang membuat tertarik untuk mengkonsumsi atau membeli es krim sangat bervariasi. Pada pertanyaan ini responden diperbolehkan untuk menjawab lebih dari satu jawaban tergantung pilihan jawaban mana yang sesuai dengan responden. Alasan responden yang paling dominan untuk mengkonsumsi es krim yaitu karena “rasanya lezat”. Alasan “rasanya lezat” merupakan alasan yang sangat penting menurut responden es krim dan merupakan alasan yang umum dikomentari apabila menilai suatu produk makanan. Selain alasan tersebut ragam alasan yang berhasil diperoleh berturut-turut antara lain : “cocok untuk saat santai”, “sebagai makanan camilan”, “dapat memberikan kesegaran”, “mengandung gizi yang tinggi”, “sebagai pencuci mulut”, “terpengaruh iklan”, “melihat orang lain membeli”, “mudah diperoleh”, “praktis”, “harganya terjangkau”, “kemasannya bagus dan menarik”, “status sosialbagian dari gaya hidup”, serta “alasan lainnya”. 5.2.9. Tempat dan Alasan Tempat Membeli Responden Es Krim Tempat pembelian es krim untuk kemasan impulse sebagian besar respondennya lebih memilih di “tokowarung terdekat”. Hal ini dikarenakan apabila responden ingin membeli es krim kemasan impulse tidak perlu jauh-jauh ke pasar swalayan karena di tokowarung terdekat pun sudah tersedia. “Pasar swalayan” merupakan pilihan responden berikutnya untuk membeli es krim kemasan impulse, kemudian berikutnya “pedagang keliling” dan terakhir “tempat lainnya’ sebagai tempat untuk membeli es krim kemasan impulse. Selanjutnya untuk kemasan es krim jenis take home, sebagian besar responden memilih tempat membeli di “pasar swalayan”, mengingat di tokowarung terdekat jarang ada yang menjual es krim kemasan take home. “Tokowarung” terdekat merupakan alternative lainnya sebagai tempat pembelian es krim jenis take home. Alasan yang digunakan responden dalam memilih tempat membeli es krim untuk kemasan impulse yang paling dominan adalah karena “dekat dengan tempat tinggal”. Alasan ini dipilih oleh sebagian besar responden es krim kemasan impulse karena responden menilai bahwa kedekatan tempat tinggal dengan tempat membeli es krim jauh lebih penting dibandingkan alasan lainnya, selain itu juga dapat menghemat waktu dan biaya. Beragam alasan tempat membeli es krim kemasan impulse yang telah diperoleh berturut-turut antara lain : “kenyamanan dan praktis”, “harga lebih murah”, “kualitas lebih terjamin”, “pelayanan memuaskan” dan alasan “lainnya”. Alasan yang digunakan responden dalam memilih tempat membeli es krim untuk kemasan take home yang paling dominan adalah karena “kualitas lebih terjamin”. Hal ini berarti sebagian besar responden cenderung lebih mementingkan keterjaminan kualitas produk es krim kemasan take home tersebut dibandingkan alasan lainnya. Alasan “kenyamanan dan praktis” merupakan alasan terbanyak kedua, kemudian berturut-turut alasan “dekat dengan tempat tinggal”, “pelayanan memuaskan”, “harga lebih murah” dan terakhir alasan “lainnya” yang dipilih responden dalam pemilihan tempat membeli es krim untuk kemasan take home.

VI. ANALISIS KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK