Analisis Committed Buyer Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka

merek tersebut, ini terbukti dari jawaban rata-rata responden sebesar 3,70 rentang 3,40-4,20. Sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek Wall’s adalah 37 orang 58,73. Untuk merek Campina kebanyakan responden juga merasa “suka” menggunakan merek yang digunakan, ini terlihat dari jawaban rata-rata responden sebesar 3,85 rentang 3,40-4,20. Sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek Campina adalah 20 orang 74,07. Pada merek Indomeiji kebanyakan responden merasa “suka menggunakan merek yang digunakan, ini terbukti dari jawaban rata-rata responden sebesar 3,60 rentang 3,40-4,20. Sedangkan jumlah responden yang benar-benar menyukai merek indomeiji adalah 2 orang 40.

6.4.5. Analisis Committed Buyer Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka

memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan menjadi penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya. Committed buyer adalah keadaan yang paling diinginkan oleh setiap pemasar, karena bila konsumen sudah mencapai tingkat ini maka tingkat perpindahannya ke merek lain akan sangat kecil. Responden yang tergolong dalam tingkatan committed buyer adalah responden yang menjawab “sering” dan “selalu”. Hasil perhitungan dan pengolahan jawaban dapat dilihat pada Tabel 44. Tabel 44. Perhitungan Committed Buyer Frekuensi Walls Campina Indomeiji Jawaban Bobot Impulse Take Home Impulse Take Home Impulse Take Home Tidak Pernah 1 17 16 2 4 Jarang 2 7 6 1 3 4 2 Kadang-kadang 3 39 33 12 17 2 3 Sering 4 5 6 3 3 Selalu 5 3 2 Total 71 63 18 27 6 5 Rata-rata 2,58 2,55 2,89 2,70 2,33 2,60 Committed Buyer 11,27 12,70 16,67 11,11 Pada kemasan Impulse, hasil perhitungan committed buyer Tabel 44 diketahui bahwa rata-rata responden merek Wall’s “jarang” menyarankan atau mepromosikan merek Wall’s kepada orang lain. Ini dapat diketahui dari nilai rata- rata responden sebesar 2,58 rentang 1,80-2,60, sedangkan responden yang termasuk committed buyer sebanyak 8 orang dari 71 orang pemakai merek Wall’s yang diteliti atau sebesar 11,27. Rata-rata responden merek Campina “kadang-kadang” saja menyarankan atau mempromosikan merek Campina kepada orang lain. Ini terbukti dari nilai rata-rata responden sebesar 2,89 rentang 2,60-3,40, sedangkan responden yang termasuk committed buyer sebanyak 3 orang dari 18 orang pemakai merek Campina yang diteliti atau sebesar 16,27. Rata-rata responden merek Indomeiji “jarang” menyarankan atau mempromosikan merek Indomeiji kepada orang lain. Ini dapat diketahui dari nilai rata-rata responden sebesar 2,33 rentang 1,80-2,60, sementara itu tidak ada responden yang termasuk committed buyer 0 pada merek ini. Pada kemasan take home, hasil perhitungan committed buyer Tabel 44 diketahui bahwa rata-rata responden merek Wall’s “jarang” menyarankan atau mepromosikan merek Wall’s kepada orang lain. Ini dapat diketahui dari nilai rata- rata responden sebesar 2,55 rentang 1,80-2,60, sedangkan responden yang termasuk committed buyer sebanyak 8 orang dari 63 orang pemakai merek Wall’s yang diteliti atau sebesar 12,70. Rata-rata responden merek Campina “kadang-kadang” saja menyarankan atau mempromosikan merek Campina kepada orang lain. Ini terbukti dari nilai rata-rata responden sebesar 2,70 rentang 2,60-3,40, sedangkan responden yang termasuk committed buyer sebanyak 3 orang dari 27 orang pemakai merek Campina yang diteliti atau sebesar 11,11. Rata-rata responden merek Indomeiji “jarang” menyarankan atau mempromosikan merek Indomeiji kepada orang lain. Ini dapat diketahui dari nilai rata-rata responden sebesar 2,60 rentang 1,80-2,60, sementara itu tidak ada responden yang termasuk committed buyer 0 pada merek ini. Kondisi ini sama dengan merek Indomeiji kemasan impulse. Setelah semua elemen dari loyalitas merek brand loyalty dihitung untuk setiap merek pada kedua jenis kemasan impulse dan take home, maka dapat disusun suatu kesatuan berbentuk piramida loyalitas merek. Bentuk piramida yang terbentuk cenderung terlihat ideal yaitu yang berbentuk segitiga terbalik. Piramida loyalitas merek untuk merek Wall’s kemasan impulse dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Wall’s Kemasan Impulse Dari gambar di atas terlihat bahwa merek Wall’s kemasan impulse sudah cukup baik karena bentuk piramida makin ke atas makin melebar, tetapi pada level liking the brand dan committed buyer terlihat mulai mengecil. Hal ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh manajemen Wall’s dan memerlukan penyusunan strategi merek yang lebih baik di masa mendatang khususnya untuk kemasan impulse. 11,27 61,97 63,38 43,66 8,45 Gambar 17. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Campina Kemasan Impulse Pada Gambar 17 menunjukkan bahwa kondisi merek Campina kemasan impulse sudah baik karena bentuk piramida semakin ke atas semakin melebar, tetapi pada level committed buyer terlihat mulai mengecil. Kondisi seperti ini juga merupakan masalah bagi manajemen Campina sendiri dan diharapkan di masa mendatang mampu memiliki strategi merek yang lebih baik lagi. Namun kondisi tersebut masih lebih baik daripada merek Wall’s kemasan impulse. Gambar 18. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Indomeiji Kemasan Impulse Pada Gambar 18 terlihat bahwa susunan piramida loyalitas merek untuk merek Indomeiji kemasan impulse, kondisinya lebih buruk apabila dibandingkan dengan kedua merek sebelumnya. Persentasenya lebih kecil dan terdapat 16,67 83,33 77,77 50 5,55 33,33 33,33 83,33 33,33 pengecilan pada level satisfied buyer dan liking the brand dengan nilai persentase yang sama. Kondisi seperti itu juga diperburuk dengan tidak adanya responden pada level committed buyer. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian khusus bagi manajemen Indomeiji untuk melakukan penyusunan strategi merek yang benar-benar sesuai dengan harapan khususnya untuk kemasan impulse. Dari ketiga jenis merek es krim kemasan impulse, merek Campina mempunyai nilai terendah daripada merek Wall’s dan Indomeiji pada tingkatan switcher dengan 5,55. Hal ini memberikan harapan terhadap merek Campina untuk menumbuhkan konsumen yang loyal akan merek es krimnya agar semakin meningkat. Pada tingkatan habitual buyer, merek Indomeiji muncul sebagai merek es krim yang memiliki jumlah responden yang betul-betul membeli karena kebiasaan yang paling besar dibandingkan kedua merek lainnya. Ini diketahui dari nilai habitual buyer sebesar 83,33 dan jauh di atas kedua pesaingnya. Informasi yang tergali memberikan harapan yang baik bagi perusahaan karena merek Indomeiji mempunyai konsumen yang loyal untuk membeli merek ini karena suatu kebiasaan. Pada tingkatan satisfied buyer, merek Campina memiliki konsumen yang merasa puas paling banyak yaitu 77,77 atau 14 orang dari 18 pengguna merek tersebut. Walaupun jumlah responden yang merasa puas merek Wall’s paling banyak yaitu 45 orang, namun perbandingannya dengan jumlah responden yang menggunakan merek tersebut membuatnya memiliki persentase lebih kecil. Hal ini berarti konsumen merek Campina sebagian besar merasa puas mengkonsumsi produk es krim Campina dan bersaing ketat dengan merek Wall’s. Dengan demikian, informasi yang tergali memberikan dukungan yang baik pada loyalitas merek Campina untuk memperoleh konsumen yang loyal terhadap mereknya. Pada tingkatan liking the brand, merek Campina kembali memiliki konsumen yang suka dan akrab terhadap merek ini paling banyak yaitu 83,33 atau 15 orang dari 18 pengguna merek tersebut. Namun merek Campina juga harus bersaing ketat dengan merek Wall’s untuk merebut konsumen loyalnya, karena merek Wall’s memiliki jumlah konsumen yang suka dan akrab yang lebih besar yaitu 44 orang. Dan persentase merek Wall’s lebih kecil dari Campina karena perbandingannya jumlah penggunanya lebih besar yaitu 71 orang. Kondisi ini masih menunjukkan gambaran yang cukup menggembirakan bagi perusahaan merek Campina. Pada tingkatan committed buyer, merek Campina mengalami penurunan persentase dibandingkan pada tingkatan liking the brand. Meskipun demikian merek Campina memiliki konsumen yang paling banyak yang mau menyarankan dan mempromosikan merek ini kepada orang lain yaitu 16,67. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi pihak Campina untuk mengurangi biaya promosi dan menekan biaya pengeluaran lain, karena dibantu oleh konsumen dalam mempromosikan produknya. Dengan demikian dari ketiga jenis merek es krim kemasan impulse, secara keseluruhan loyalitas merek tertinggi dipegang oleh merek Campina, kemudian diikuti oleh merek Wall’s dan Indomeiji. Hal tersebut diketahui dari persentase hasil yang didapat dari tingkatan loyalitas merek yang paling besar. Untuk selanjutnya akan dijelaskan loyalitas merek dari ketiga merek es krim dari jenis kemasan take home. Pada Gambar 19 terlihat bahwa kondisi merek Wall’s kemasan take home sudah cukup baik karena bentuk piramida makin ke atas makin melebar, tetapi pada level liking the brand dan committed buyer terlihat mulai mengecil. Bentuk piramida seperti ini hampir sama dengan merek Wall’s kemasan impulse dan pihak manajemen Wall’s juga perlu melakukan penyusunan strategi merek yang lebih baik pada kemasan take home di masa mendatang. Gambar 19. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Wall’s Kemasan Take Home Pada bahwa kondisi merek Campina kemasan take home sudah baik karena bentuk piramida semakin ke atas semakin melebar, tetapi pada level committed buyer terlihat mulai mengecil. Bentuk piramida seperti juga hampir sama dengan merek Campina kemasan impulse hanya persentasenya sedikit lebih baik. Namun kondisi ini juga merupakan masalah bagi manajemen Campina sendiri dan diharapkan di masa mendatang mampu memiliki strategi merek yang lebih baik lagi. Meskipun demikian kondisi tersebut masih lebih baik daripada merek Wall’s kemasan take home. Gambar 20. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Campina Kemasan Take Home 12,70 58,73 61,90 49,21 4,76 11,11 74,07 70,37 44,44 3,70 40 60 Susunan piramida loyalitas merek yang paling buruk bila dibandingkan kedua merek sebelumnya, dialami oleh merek Indomeiji kemasan take home Gambar 21. Persentasenya lebih kecil dan terdapat pengecilan pada level satisfied buyer dan liking the brand. Kondisi seperti itu juga diperburuk dengan tidak adanya responden pada level committed buyer. Dan bila dibandingkan dengan merek Indomeiji kemasan impulse sendiri, kondisi merek take home justru lebih buruk. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian khusus bagi manajemen Indomeiji untuk melakukan penyusunan strategi merek yang benar-benar sesuai dengan harapan, bukan hanya pada kemasan take home tapi juga kemasan impulsenya. Gambar 21. Piramida Loyalitas Merek Produk Es Krim Merek Indomeiji Kemasan Take Home Dari ketiga jenis merek es krim kemasan take home, merek Indomeiji sampai pada titik nilai yang paling rendah daripada merek Wall’s dan Campina pada tingkatan switcher dengan 0. Hal ini mengindikasikan bahwa responden merek Indomeiji sebagai pembeli yang loyal atau tidak tertarik dengan merek lain. Pada tingkatan habitual buyer, merek Indomeiji muncul sebagai merek es krim yang memiliki jumlah responden yang betul-betul membeli karena kebiasaan yang paling besar dibandingkan kedua merek lainnya. Ini diketahui dari nilai 80 habitual buyer sebesar 80 dan jauh di atas kedua pesaingnya. Informasi yang tergali memberikan harapan yang baik bagi perusahaan karena merek Indomeiji mempunyai konsumen yang loyal untuk membeli merek ini karena suatu kebiasaan. Pada tingkatan satisfied buyer, merek Campina memiliki konsumen yang merasa puas paling banyak yaitu 70,37 atau 19 orang dari 27 pengguna merek tersebut. Walaupun jumlah responden yang merasa puas merek Wall’s paling banyak yaitu 39 orang, namun perbandingannya dengan jumlah responden yang menggunakan merek tersebut membuatnya memiliki persentase lebih kecil. Hal ini berarti konsumen merek Campina sebagian besar merasa puas mengkonsumsi produk es krim Campina dan bersaing ketat dengan merek Wall’s. Kondisi yang demikian memberikan dukungan yang baik pada loyalitas merek Campina untuk memperoleh konsumen yang loyal terhadap mereknya. Pada tingkatan liking the brand, merek Campina kembali memiliki konsumen yang suka dan akrab terhadap merek ini paling banyak yaitu 74,07 atau 20 orang dari 27 pengguna merek tersebut. Namun merek Campina juga harus bersaing ketat dengan merek Wall’s untuk merebut konsumen loyalnya, karena merek Wall’s memiliki jumlah konsumen yang suka dan akrab yang lebih besar yaitu 37 orang. Dan persentase merek Wall’s lebih kecil dari Campina karena perbandingannya jumlah penggunanya lebih besar yaitu 63 orang. Kondisi ini masih menunjukkan gambaran yang cukup menggembirakan bagi perusahaan merek Campina. Pada tingkatan committed buyer, merek Wall’s memiliki konsumen yang paling banyak yang mau menyarankan dan mempromosikan merek ini kepada orang lain yaitu 12,70 dan harus bersaing ketat dengan merek Campina yang memiliki tingkat committed buyer sebesar 11,11. Merek Indomeiji yang memiliki tingkat switcher yang paling baik, namun pada level committed buyer justru mendapatkan persentase pada titik yang paling rendah yaitu 0. Hal ini berarti loyalitas konsumen merek Indomeiji yang terdapat pada level switcher tidak diaktualisasikan dengan tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. Dengan demikian dari ketiga jenis merek es krim kemasan take home secara keseluruhan loyalitas merek tertinggi dipegang oleh merek Campina, kemudian diikuti oleh merek Wall’s dan Indomeiji. Kondisi ini mirip dengan kemasan impulse, namun terjadi penurunan persentase pada setiap level loyalitasnya. Loyalitas merek tersebut diketahui dari persentase hasil yang didapat dari tingkatan loyalitas merek yang paling besar. 6.4.6. Perpindahan Merek Produk Es Krim Informasi yang telah diperoleh dari data-data diatas diperkuat pula oleh hasil analisis brand switching matrix atau matriks perpindahan merek pada Tabel 45 kemasan impulse dan Tabel 47 kemasan take home. Kedua tabel tersebut diperoleh dari hasil tabulasi kuesioner. Tabel 45. Matriks Perpindahan Merek Produk Es Krim Kemasan Impulse Ke Dari Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain 88,88 5,56 5,56 0,00 41,18 52,94 5,88 0,00 75,00 0,00 25,00 0,00 52,00 24,00 4,00 20,00 Total 100 100 100 100 Pada kemasan impulse, konsumen merek Wall’s mengalihkan merek terbesar kepada merek Indomeiji yaitu sebesar 75. Setelahnya terdapat merek lain 52 dan merek Campina 41,18, namun perbandingannya relatif masih besar dengan yang tetap menkonsumsi merek Wall’s yaitu sebesar 88,88. Untuk konsumen merek Campina yang beralih terbesar ke merek lain yaitu sebesar 24. Setelah itu beralih ke merek Wall’s 5,56 dan tidak ada yang beralih ke merek Indomeiji 0, namun sebesar 52,94 konsumen merek Campina merasa tidak perlu berganti merek. Konsumen merek Indomeiji yang tetap pada mereknya sebesar 25, sedangkan untuk beralih ke merek Campina sebesar 5,88, beralih ke merek Wall’s sebesar 5,56 dan hanya 4 saja yang beralih ke merek lainnya. Dari data perpindahan merek responden dalam mengkonsumsi es krim bermerek Tabel 45 mengindikasikan bahwa untuk kategori kemasan impulse, merek Wall’s lebih baik dibandingkan dengan merek Campina dan Indomeiji. Setelah matriks perpindahan merek, maka dapat dihitung kemungkinan perpindahan merek probabilitas brand switching dari satu merek ke merek yang lainnya dan probabilitas loyal responden terhadap merek-merek yang diteliti, seperti dapat dilihat pada Tabel 46. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat probabilitas brand switching merek Wall’s 32,39 lebih kecil dibandingkan merek Campina 50 dan Indomeiji 83,33. Hal ini berarti tingkat kesetiaan merek probabilitas loyal konsumen merek Wall’s juga paling tinggi yaitu sebesar 67,61, di urutan kedua ditempati oleh merek Campina sebesar 50 dan terakhir merek Indomeiji sebesar 16,67. Tabel 46. Kemungkinan Perpindahan Merek Probabilitas Brand Switching Produk Es Krim Kemasan Impulse Merek Probabilitas Brand Switching Probabilitas Loyal Total Wall’s 32,39 67,61 100 Campina 50,00 50,00 100 Indomeiji 83,33 16,67 100 Untuk kategori kemasan take home, konsumen merek Wall’s mengalihkan merek terbesar kepada merek lain yaitu sebesar 43,48. Setelahnya terdapat merek Campina 34,62 dan merek Indomeiji 33,33, namun perbandingannya relatif masih besar dengan yang tetap mengkonsumsi merek Wall’s yaitu sebesar 89,58. Untuk konsumen merek Campina yang beralih terbesar ke merek lain yaitu sebesar 30,43. Setelah itu beralih ke merek Wall’s 6,25 dan tidak ada yang beralih ke merek Indomeiji 0, namun sebesar 65,38 konsumen merek Campina merasa tidak perlu berganti merek. Konsumen merek Indomeiji yang tetap pada mereknya sebesar 66,67, sedangkan untuk beralih ke merek lainnya sebesar 8,70, beralih ke merek Wall’s sebesar 2,08 dan tidak ada yang beralih ke merek Campina 0. Dari data perpindahan merek responden dalam mengkonsumsi es krim bermerek Tabel 47 mengindikasikan bahwa untuk kategori kemasan take home, merek Wall’s masih yang terbaik bila dibandingkan dengan merek Campina dan Indomeiji. Tabel 47. Matriks Perpindahan Merek Produk Es Krim Kemasan Take Home Ke Dari Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain Wall’s Campina Indomeiji Merek Lain 89,58 6,25 2,08 2,08 34,62 65,38 0,00 0,00 33,33 0,00 66,67 0,00 43,48 30,43 8,70 17,39 Total 100 100 100 100 Setelah matriks perpindahan merek, maka dapat dihitung kemungkinan perpindahan merek probabilitas brand switching dari satu merek ke merek yang lainnya dan probabilitas loyal responden terhadap merek-merek yang diteliti, seperti dapat dilihat pada Tabel 48. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat probabilitas brand switching merek Wall’s 31,75 lebih kecil dibandingkan merek Campina 37,04 dan Indomeiji 60. Hal ini berarti tingkat kesetiaan merek probabilitas loyal konsumen merek Wall’s juga paling tinggi yaitu sebesar 68,25. Pada urutan kedua ditempati oleh merek Campina sebesar 62,96 dan terakhir merek Indomeiji sebesar 40. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada kemasan impulse. Tabel 48. Kemungkinan Perpindahan Merek Probabilitas Brand Switching Produk Es Krim Kemasan Take Home Merek Probabilitas Brand Switching Probabilitas Loyal Total Wall’s 31,75 68,25 100 Campina 37,04 62,96 100 Indomeiji 60,00 40,00 100 Dengan demikian secara keseluruhan konsumen kemasan take home relatif lebih loyal dibandingkan dengan konsumen pada kemasan impulse. Hal tersebut juga diaktualisasikan pada tingkat probabilitas brand switchingnya.

VII. EKUITAS MEREK DAN IMPLIKASI TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN