Langkah-Langkah Melaksanakan Metode Metode Pembelajaran Drill And Practice

21 Penggunaan teknik latihan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna perlu ditanamkan pengertian bagi intruktur maupun siswa ialah: a. Tentang sifat-sifat suatu latihan, bahwa setiap latihan harus selalu berbeda dengan latihan yang sebelumnya. Hal itu disebabkan karena situasi dan pengaruh latihan yang berlalu berbeda juga. Kemudian perlu diperhatikan juga adanya perubahan kondisi atau situasi belajar yang menuntut daya tanggap atau response yang berbeda pula. Bila situasi latihan berubah, sehingga timbul tantangan yang dihadapi berlainan dengan situasi sebelumnya, maka mmerlukan tanggapan atau sambutan yang berbeda pula. Perlu pula disadari bahwa dalam segala perbuatan manusia; kadang-kadang ada keterampilan yang sederhana yang bias dikuasai dalam waktu singkat, seperti menanak nasi, mengepel lantai, dalam waktu singkat latihan minimal itu segera dikuasai, tetapi sebaliknya ada keterampilan yang sukar; sehingga memerlukan latihan dengan jangka waktu lama serta latihan yang maksimal, seperti memperbaiki mesin motor, membangun rumah, dan sebagainya. b. Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri serta kaitannya dengan keseluruhan pelajaran di sekolah. Dalam persiapan sebelum memasuki latihan guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka mengerti dan memahami apa tujuan latihan dan bagaimana kaitannya dengan pelajaran-pelajaran lain yang diterimanya. Persiapan yang baik sebelum latihan mendorongmemotivasi siswa agar responsive yang fungsional, berarti dan bermakna bagi penerima pengetahuan dan akan lama tinggal dalam jiwanya karena sifatnya permanen, serta siap untuk diagunakan atau dimanfaatkan oleh siswa dalam kehidupan.

2.4.3 Langkah-Langkah Melaksanakan Metode

Drill And Practice Kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu instruktur atau guru, dengan memperhatikan langkah-langkah atau prosedur yang disusun demikian dalam Roestiyah,N.K 2008:127-129: 22 a. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang diperlukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak reflex saja, seperti : menghafal, menghitung, lari dan sebagainya. b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun dimasa yang akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya. c. Didalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada diaknosa, karena latihan memerlukan itu kita belum bias mengharapkan siswa dapat menghasilkan ketermpilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yan timbul dan dialami siswa, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki.Kemudian instruktur menunjukan kepada siswa response atau tanggapan yang telah benar; dan memperbaiki response-response yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul response yang berbeda untuk meningkatkan dan menyempurnaan kecakapan atau keterampilannya. d. Perlu mengutamakan ketetapan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat. e. Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, sering dilakukan pada kesempatan yang lain. Masa latian itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang baik. f. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang esensial atau yang inti;sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah atau tidak perlu kurang diperlakukan. 23 g. Instruktur perlu diperhatikan perbedaan individual siswa; sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan atau dikembangakan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan. Sehingga apabila langkah-langkah dilaksanakan secara benar, diharapkan bahwa latihan-latihan akan betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan dalam pelajaran. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.Jadi tujuan pembelajaran berhasil dicapai dan dan hasil belajar memuaskan.

2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill And Practice

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

3 8 181

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGELOLA KONFLIK DENGAN CO OP CO OP SISWA KELAS X BB 2 SMK NU 01 KENDAL

8 54 156

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN SISWA KELAS X AP SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014.

0 2 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI AP 1 SMK SWASTA ERIA MEDAN TP. 2013/2014.

1 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLEPLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERTEMUAN RAPAT KELAS XI AP SMK PEMBANGUNAN GALANG T.P 2012/2013.

0 2 23

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN :Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan

0 1 45

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 95

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 11