Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk Sesuai hakikat belajar Sesuai materibahan yang harus dipelajari Syarat keberhasilan belajar Pembelajaran

14

a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk

belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional; 2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional; 3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif; 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

b. Sesuai hakikat belajar

1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya; 2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery; 3. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.

c. Sesuai materibahan yang harus dipelajari

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya; 2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; 2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa.

2.2 Pembelajaran

Pembelajaran identik dengan suatu tindakan. Menurut Djamarah dan Zain 2002 :1”pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif”. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru 15 dengan anak didik.Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Harapan yang selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Jadi pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa didalam kelas untuk mencapai tujuan pambelajaran. Tujuan pembelajaran sendiri menurut Robert F. Mager dalam Hamzah 2006:35 bahwa “tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Pengertian kedua menurut Kapel dan Kemp dalam Hamzah 2006:35 memandang bahwa “tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan”. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran menurut Hamzah B. Uno 2006:34 sebagai berikut: 1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat. 2. Pokok bahasan dibuat seimbang, sehingga tidak ada materi pelajaran yang dibahas terlalu mendalam atau terlalu sedikit. 3. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat atau sebaiknya disajikan dalam setiap jam pelajaran. 16 4. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian materi pelajaran secara tepat. Artinya, peletakan masing-masing materi pelajaran akan memudahkan siswa dalam mempelajari isi pelajaran. 5. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan mempersiapkan strategi belajar mengajar yang paling cocok dan menarik. 6. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralatan maupun bahan dalam keperluan belajar. 7. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar. 8. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar tanpa tujuan yang jelas.

2.3 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

3 8 181

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGELOLA KONFLIK DENGAN CO OP CO OP SISWA KELAS X BB 2 SMK NU 01 KENDAL

8 54 156

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN SISWA KELAS X AP SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014.

0 2 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI AP 1 SMK SWASTA ERIA MEDAN TP. 2013/2014.

1 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLEPLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERTEMUAN RAPAT KELAS XI AP SMK PEMBANGUNAN GALANG T.P 2012/2013.

0 2 23

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN :Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan

0 1 45

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 95

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 11