Produksi dan Operasi Penelitian dan Pengembangan

produknya, hal ini dikarenakan kendala biaya promosi. PT. Biofarindo belum mempunyai distributor dalam memasarkan produk-produknya. Biomunos masih dipasarkan terbatas di klinik pengobatan milik PT. Biofarindo, di pameran-pameran dan minimarket agrimart milik IPB. Sebagai Satuan Usaha Akademik SUA IPB, pemasaran produk PT. Biofarindo dibantu oleh mitranya yaitu PIUP IPB dalam hal distribusi dan promosi.

6.2.3 Keuangan dan Akuntansi

Modal yang dimiliki PT Biofarindo berasal dari dua investor dengan sistem pengembalian bunga tiap bulan sesuai dengan persentase yang telah disepakati. Sistem pencatatan keuangan yang dilakukan perusahaan sudah menerapkan sistem pencatatan modern dengan menggunakan komputer. Dasar penyusunan laporan keuangan menggunakan dasar harga perolehan dan laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan antara lain, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas dengan periode akuntansi satu tahun.

6.2.4 Produksi dan Operasi

Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Biofarindo berdasarkan permintaan pasar. Kapasitas produksi untuk Biomunos yaitu 10 kg setiap bulan 20 botol. Kapasitas produksi PT. Biofarindo yang terbilang kecil menyebabkan biaya operasional produksi menjadi besar. Saat ini mesin produksi yang dimiliki PT. Biofarindo hanya untuk mengolah simplisia tanaman obat menjadi ekstrak serbuk dan pasta sehingga PT. Biofarindo belum dapat mengembangkan produk Biomunos dalam bentuk cair sirup maupun yang lainnya. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap kualitas produk. Pengendalian kualitas dilakukan pada tahap berikut : • Pemeriksaan pengadaan bahan baku sebelum proses produksi Penyortiran. Dalam hal ini adalah simplisia tanaman obat. Simplisia tanaman obat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi. Setelah simplisia diterima dari pemasok, simplisia diperiksa kualitasnya dan disesuaikan dengan standar bahan baku dari PT. Biofarindo. Simplisia yang tidak sesuai dengan standar akan dikembalikan atau dibuang dan perusahaan tidak akan memakai bahan baku dari pemasok itu lagi. • . Pemeriksaan Selama Proses Produksi. Kegiatan pemeriksaan dilakukan pada saat kegiatan produksi sampai pengemasan, setiap tahap produksi selesai dilakukan pemeriksaan terhadap sampel produk di laboratorium Pusat Studi Biofarmaka. Pemerikasaan yang dilakukan meliputi kadar air dan kadar kandungan obatnya. • Pemeriksaan Pada Tahap Akhir Pemeriksaan dilakukan terhadap kapsul yang akan dikemas dalam botol. Hal ini memperlihatkan komitmen perusahaan yang begitu besar terhadap kualitas produk untuk menjamin kepuasan konsumen.

6.2.5 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan Litbang dalam suatu perusahaan sangat diperlukan dalam mendukung usaha yang sudah ada, membantu meluncurkan usaha baru, mengembangkan produk baru, meningkatkan mutu produk, memperbaiki efisiensi proses manufaktur, dan memperdalam atau memperluas teknologi perusahaan. Penelitian dan pengembangan produk PT. Biofarindo dilakukan oleh mitra PT. Biofarindo yaitu Pusat Studi Biofarmaka PSB IPB. Sesuai dengan misinya PT. Biofarindo adalah Satuan Usaha Akademik IPB yang mengkomersilkan produk-produk hasil penelitian lembaga penelitian biofarmaka IPB. Penelitian di PSB dilakukan oleh para peneliti biofarmaka yang sangat handal dan memiliki visi untuk mengembangkan tanaman obat sebagai komoditas unggulan dalam pengobatan. Peneliti di PSB tidak saja berasal dari Institut Pertanian Bogor tetapi juga dari perguruan tinggi lain.

6.2.6 Sistem Informasi Manajemen