Analisis Matriks Internal-External IE Analisis SWOT

Mesin produksi terbatas 0,139 1 0,139 Total 1,00 2,77

7.2 Tahap Pemaduan

7.2.1 Analisis Matriks Internal-External IE

Hasil total skor kedua matriks di atas kemudian dipetakan ke dalam matriks IE seperti pada Gambar 5 berikut. Dapat dilihat posisi PT. Biofarindo berada di kuadran II, karena nilai total skor EFE 3,48 dan nilai total skor IFE adalah 2,77. Posisi ini menunjukkan perusahaan ada pada tahap tumbuh dan kembangkan. TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE Kuat Rata-rata Lemah 3,0 2,0 1.0 4.0 Tinggi 3.0 TOTAL Menengah RATA-RATA TERTIMBANG EFE 2.0 Rendah 1.0 Gambar 5. Hasil Pemetaan Matriks IE I II III IV V VI VII VIII IX Strategi yang diambil sebaiknya adalah strategi intensif atau strategi integratif. strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar didefinisikan sebagai strategi yang berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas. Pengembangan pasar didefinisikan sebagai strategi memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke area geografi baru. Pengembangan produk didefinisikan sebagai strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini. Strategi integratif terdiri dari integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal. Integrasi ke depan adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali pada pihak distributor atau pengecer. Integrasi ke belakang adalah perusahaan mencoba untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Integrasi horizontal adalah strategi mencari kepemilikan atas perusahaan pesaing.

7.2.2 Analisis SWOT

Berdasarkan posisi perusahaan yang diperoleh dari matriks IE, maka perusahaan dapat memformulasikan alternatif strategi yang layak untuk diimplementasikan dengan menggunakan matriks SWOT Strength,Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunity namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats.. Berdasarkan hasil penelitian, matriks SWOT memberikan strategi alternatif yang layak terkait dengan posisi perusahaan pada sel II tumbuh dan kembangkan sebagai berikut: strategi S-O, S-T, W-O dan W-T yang diringkas dalam Tabel 16. a. Strategi S-O 1. Membangun saluran distribusi yang merata untuk memperluas wilayah pemasaran dengan para mitra kerja. S2,S4, O1,O2,O3 . PT. Biofarindo dapat bekerjasama dalam menyalurkan produknya di tempat-tempat usaha milik mitra kerja. PT. Biofarindo juga dapat membangun kemitraan untuk membuka klinik pengobatan agar dapat lebih luas dalam melayani masalah kesehatan pelanggannya. 2. Menggunakan saluran komunikasi tenaga ahli untuk meyakinkan masyarakat akan kualitas dan khasiat produk. S2,S6,O3,O4,05. Tenaga ahli yang dimiliki PT. Biofarindo dapat melakukan edukasi untuk meyakinkan konsumen akan kualitas dan khasiat ekstrak meniran untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh melalui seminar-seminar, pelatihan, talkshow dan lain-lain. b. Strategi S-T 1. Mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari para pesaing. S5,T1 ,T2,T5. Strategi harga jual produk yang lebih murah dilakukan untuk penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Daya beli masyarakat yang menurun juga menjadi pertimbangan untuk tetap mempertahankan harga jual produk. 2. Meningkatkan kualitas produk untuk meraih kepercayaan pelanggan. S1,S3,S6,T1. Produk luar negeri memiliki citra kualitas yang bagus, dengan meningkatkan kualitas produk diharapkan kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri. c. Strategi W-O 1. Mendorong promosi dari mulut ke mulut dengan membuktikan khasiat produk yang dikonsumsi pelanggan dan melakukan promosi aktif, baik terhadap konsumen maupun agen penjualan.W2,W3,O2,O4,O5 Salah satu cara yang efektif untuk meyakinkan konsumen akan khasiat obat herbal adalah dari pengalaman pengguna obat tersebut sebelumnya. Pengalaman sembuh setelah mengkonsumsi obat tersebut akan mendorong konsumen untuk menceritakan kesembuhannya kepada kerabat, rekan, relasi dan lain-lain. Melakukan promosi yang aktif, baik terhadap konsumen maupun agen penjualan. Promosi disesuaikan dengan anggaran promosi yang dikeluarkan perusahaan. Promosi yang dapat dilakukan antara lain iklan di media cetak yang sesuai dengan sasaran pasar seperti di majalah kesehatan, dan majalah gizi. Perusahaan dapat bekerjasama dengan majalah yang memiliki asosiasi dengan IPB. PT. Biofarindo juga dapat berpromosi melalui jurnal informasi IPB. Promosi penjualan kepada agen penjualan dan sales penjualan berupa bonus juga perlu dilakukan untuk meningkatkan angka penjualan. Penjualan pribadi personal selling dapat dilakukan di klinik pengobatan dan pameran. Publisitas dapat dilakukan di jaringan radio IPB yaitu Agri FM untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar keberadaan Biomunos sebagai obat herbal immunomodulator diketahui. d. Strategi W-T 1. Membuat variasi kemasan produk berupa kemasan strip isi 10 kapsul agar harga jual produk lebih terjangkau. W1,T2,T6. Adanya variasi kemasan membuat konsumen dapat memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 2. Menjalin kemitraan dengan balai pengobatan tradisional dan toko obat sebagai agen penjualan. W3,T3,T5 Balai pengobatan tradisional dapat meresepkan Biomunos untuk mempercepat penyembuhan penyakit pasiennya. Tabel 16. Hasil Pemetaan Matriks SWOT pada PT. Biofarmaka Indonesia STRENGTHS S 1. Memiliki tenaga ahli dengan tingkat pendidikan tinggi. 2. Jaringan kemitraan yang kuat dengan instansi terkait. 3. Memiliki quality control dalam proses produksi. 4. Kelengkapan adaministrasi dengan adanya database 5. Harga jual produk yang kompetitf. 6. Kualitas dan khasiat produk yang baik. WEAKNESSESS W 1. Tidak ada variasi kemasan produk. 2. Kurang memanfaatkan sarana promosi. 3. Belum mempunyai distributor khusus 4. Mesin produksi terbatas. OPPORTUNITIES O 1. Jumlah penduduk usia dewasa yang besar. 2. Semakin mahalnya harga obat farmasi. 3. Adanya perdagangan bebas 4. Perubahan iklim yng mempengaruhi kesehatan. 5. Kepercayaan masyarakat terhadap obat herbal. 1. Membangun saluran distribusi yang merata untuk memperluas wilayah pemasaran dengan para mitra kerja. S2,S4, O1,O2,O3 2. Menggunakan saluran komunikasi tenaga ahli untuk meyakinkan masyarakat akan kualitas dan khasiat produk. S2,S6,O3,O4,05 1. Mendorong promosi dari mulut ke mulut dengan membuktikan khasiat produk yang dikonsumsi pelanggan dan melakukan promosi aktif, baik terhadap konsumen maupun agen penjualan.W2,W3,O2,O4, O5 THREATS T 1. Masuknya produk dari luar negeri 2. Menurunnya daya beli masyarakat. 3. Mahalnya biaya penelitian untuk jadi obat fitofarmaka. 4. Peraturan pemerintah belum mendukung industri obat herbal 5. Pesaing mempunyai jalur distribusi luas. 6. Keragaman kemasan produk pesaing. 1. Mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari para pesaing. S5,T1,T2,T5 2. Meningkatkan kualitas produk untuk meraih kepercayaan pelanggan. S1,S3,S6,T1,T3,T4 1. Membuat variasi kemasan produk berupa kemasan strip isi 10 kapsul agar harga jual produk lebih terjangkau. W1,W4,T2,T6 2. Menjalin kemitraan dengan balai pengobatan tradisional maupun toko obat sebagai agen penjualan. W3,T3,T5

7.3 Tahap Keputusan Analisis QSPM