VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan didapatkan kekuatan yang saat ini dimiliki oleh perusahaan, yaitu Memiliki tenaga ahli dengan tingkat
pendidikan yang tinggi, jaringan kemitraan yang kuat dengan berbagai instansi terkait, memiliki quality control dalam proses produksi, kelengkapa administrasi
dengan adanya database, harga jual produk yang kompetitif, kualitas dan khasiat produk yang baik. Sedangkan faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan
perusahaan adalah tidak ada variasi kemasan produk, kurang memanfaatkan sarana promosi, belum mempunyai distributor khusus dan mesin produksi yang terbatas.
2. Dari hasil identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan dihasilkan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan, yaitu jumlah penduduk usia dewasa yang besar,
semakin mahalnya harga obat farmasi, adanya perdagangan bebas, perubahan iklim yang mempengaruhi kesehatan dan kepercayaan masyarakat terhadap khasiat obat
herbal. Sedangkan yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah masuknya produk dari luar negeri, menurunnya daya beli masyarakat, mahalnya biaya penelitian untuk
menjadi obat fitofarmaka, peraturan pemerintah yang belum mendukung industri obat herbal, pesaing mempunyai jalur distribusi yang luas, keragaman kemasan produk
dari pesaing.
3. Dari hasil analisis dengan menggunakan matriks EFE dan IFE didapatkan skor EFE sebesar 3,48 yang menunjukkan bahwa kondisi eksternal perusahaan yang sedang dan
perusahaan dapat menghindari ancaman dengan memanfaatkan peluang yang ada. Sedangkan untuk total skor matriks IFE 2,77 yang menunjukkan bahwa kondisi
internal perusahaan tergolong rata-rata dan perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki.
4. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan matriks IE, diperoleh kesimpulan bahwa saat ini perusahaan berada pada sel II yang berarti bahwa perusahaan berada dalam
kondisi tumbuh dan kembangkan. Strategi yang diambil sebaiknya adalah strategi intensif atau strategi integratif. strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Strategi integratif terdiri dari integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal.
5. Hasil pencocokan melalui analisis SWOT diperoleh tujuh alternatif strategi yang layak diimplementasikan. Kemudian melalui pengolahan QSPM diperoleh prioritas
alternatif strategi pemasaran berturut-turut sebagai berikut 1 mempertahankan harga jual produk yang lebih murah dari para pesaing, 2 membuat variasi kemasan produk
berupa kemasan strip isi 10 kapsul agar harga jual produk lebih terjangkau, 3 meningkatkan kualitas produk untuk meraih kepercayaan pelanggan, 4 mendorong
promosi dari mulut ke mulut dengan membuktikan khasiat produk yang dikonsumsi pelanggan
dan melakukan promosi aktif, baik terhadap konsumen maupun agen penjualan, 5 menjalin kemitraan dengan balai pengobatan tradisional dan toko obat
sebagai agen penjualan, 6 membangun saluran distribusi yang merata untuk memperluas wilayah pemasaran dengan para mitra kerja, 7 menggunakan saluran
komunikasi tenaga ahli untuk meyakinkan masyarakat akan kualitas dan khasiat produk.
8.2 Saran