Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

sasaran strategi alternatif yang terbaik. Matriks ini adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strtaegi alternatif secara objektif dengan menggunakan penilaian intuitif. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Sifat positif dari QSPM adalah alat ini mengharuskan ahli strategi untuk membuat faktor-faktor kunci strategis eksternal dan internal menjadi lebih kecil kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Hal ini disebabkan dalam pemberian peringkat dan daya tarik menggunakan keputusan subyektif, namun dalam prosesnya menggunakan informasi objektif David, 2006.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Kecenderungan masyarakat dunia untuk back to nature, dengan indikasi utama peningkatan kebutuhan produk-produk konsumsi untuk kesehatan dari bahan alam, merupakan peluang besar bagi pengembangan tanaman obat dan obat herbal di Indonesia. Banyak masyarakat yang beralih dari obat-obatan modern yang dibuat secara kimiawi ke obat-obatan herbal. Salah satu obat herbal yang banyak diminati masyarakat saat ini adalah jenis immunomodulator yaitu obat herbal yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Saat ini masyarakat lebih memperhatikan kualitas kesehatannya dengan mengkonsumsi obat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terserang penyakit. PT. Biofarmaka Indonesia Biofarindo adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan peluang ini dengan memproduksi obat herbal jenis immunomodulator dengan merek Biomunos yang berbahan baku tanaman obat asli Indonesia. PT Biofarindo baru berdiri resmi tahun 2005 sebagai pengembangan dari Divisi Produk Pusat Studi Biofarmaka IPB. PT Biofarindo mengkhususkan dirinya dalam pengembangan produk-produk herbal dengan konsep “back to nature” hasil uji dan riset yang mengedepankan mutu dan kualitas dan efek efikasi dari setiap produknya sebagai jaminan untuk meraih kepuasan konsumen. Di tengah banyaknya pilihan produk obat herbal jenis immunomodulator, merek, harga, kemasan dan kualitas produk, PT. Biofarindo yang baru memasarkan produk obat herbal jenis immunomodulator harus berusaha keras untuk bersaing di antara perusahaan yang lebih dahulu memasarkan produknya. Hal tersebut dilakukan untuk memenangkan persaingan dalam meraih pangsa pasar. Oleh karena itu sebagai perusahaan yang baru masuk dalam industri ini perusahaan membutuhkan strategi pemasaran yang handal dan tepat. Strategi yang efektif dan efisien harus dikembangkan oleh perusahaan dengan melihat peluang, kekuatan, ancaman dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. Penentuan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan menggunakan analisis faktor internal yang terdiri atas sumber daya manusia, proses produksi, pemasaran dan distribusi, permodalan dan keuangan serta penelitian dan pengembangan. Analisis peluang dan ancaman menggunakan analisis eksternal yang terdiri atas lingkungan makro yaitu demografi, alam, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, lingkungan mikro yaitu pesaing, pelanggan dan pemasok. Variabel - variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian diringkas dan dijabarkan dalam matriks External Factor Evaluation EFE, dan matriks Internal Factor Evaluation IFE. Total skor kedua matriks tersebut selanjutnya dipadukan dalam matriks Internal-Eksternal I-E untuk mengetahui posisi perusahaan berdasarkan tiga kelompok strategi yaitu growth and build, hold and maintain, serta strategi harvest and divest. Kemudian melalui analisis SWOT dengan mengunakan matriks SWOT, hasil analisis gabungan dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut digunakan untuk memperoleh alternatif strategi pemasaran. Setelah tahap pencocokan dengan matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif strategi pemasaran, alternatif strategi tersebut diprioritaskan dengan menggunakan matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix . Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran operasional sebagai gambar 2. Berkembangnya gaya hidup back to nature menyebabkan masyarakat beralih ke obat-obatan herbal Perkembangan industri obat herbal jenis immunomodulator PT. Biofarindo mengeluarkan produk obat herbal jenis immunomodulator PT Biofarmaka Indonesia memerlukan strategi pemasaran yang handal dan tepat Analisis Faktor Internal - Sumberdaya manusia - Produksi dan operasi - Keuangan - Bauran pemasaran - Penelitian dan pengembangan - Sistem informasi manajemen Analisis Faktor Eksternal Lingkungan Makro - Ekonomi - Alam - Demografi - Sosial - Politik - Teknologi Lingkungan Mikro - Pesaing - Pelanggan - Pemasok Matriks IFE Matriks EFE Penentuan posisi perusahaan Matriks IE Formulasi alternatif strategi pemasaran Analisis matriks SWOT Prioritas strategi pemasaran Matriks QSPM Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi pemasaran

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT. Biofarmaka Indonesia yang terletak di Kampus IPB Taman Kencana Jl. Taman Kencana No.3 Bogor. Pemilihan objek penelitian dilakukan dengan sengaja purposive dengan mempertimbangkan bahwa PT. Biofarmaka Indonesia merupakan perusahaan yang baru berdiri. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November sampai Januari 2007.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jenis dan Sumber Data No Jenis Data Sumber Data Bentuk Data 1 Data primer • Manajemen PT Biofarmaka Indonesia • Data-data tertulis mengenai penjualan, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, sejarah, strategi pemasaran yang telah dilakukan, faktor-faktor internal lainnya dll. • Pengamatan langsung di lapangan 2 Data sekunder • Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM • Departemen Pertanian • Departemen Kesehatan • Pusat Studi Biofarmaka • Badan Penelitian dan pengembangan Teknologi BPPT • Internet • Penelitian terdahulu, dll Data-data tertulis yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya : • Keadaan pasar dan industri obat herbal • Jumlah produksi tanaman obat • Kebijakan-kebijakan, peraturan pemerintah yang berkaitan dengan obat herbal • Lingkungan makro dan industri obat herbal