32 Penurunan nilai kekerasan berhubungan dengan kadar air yang semakin rendah
sehingga seluruh bagian remahnya telah dikonversi menjadi renyahan Anguilar, 1997. Semakin rendah nilai kekerasan berarti semakin baik kerenyahannya.
Tabel 9.
Tingkat kekerasan keripik nanas
Keripik Rata-rata tingkat
kekerasan gram force
Keripik nanas Paon kebun 555.47
± 24.70 Keripik nanas madu
522.43 ± 96.03
Keripik nanas komersil 569.07
± 132.78 hasil rata-rata tiga kali pengukuran triplo
Berdasarkan Tabel 9 terlihat keripik nanas yang tingkat kerenyahannya paling tinggi adalah keripik nanas madu sedangkan keripik nanas yang tingkat
kerenyahannya paling rendah adalah keripik nanas komersil. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa keripik nanas paon kebun dan keripik nanas madu
memiliki rata-rata tingkat kekerasan yang hampir sama dengan keripik nanas komersil. Hal ini menunjukan bahwa keripik nanas paon kebun dan keripik nanas
madu memiliki karakteristik sebagai keripik nanas. Berdasarkan tabel juga dapat terlihat standar deviasi keripik nanas madu dan
keripik nanas komersil cukup tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang cukup tinggi antar pengukuran sampel. Perbedaan yang terjadi
antar pengukuran sampel tersebut kemungkinan terjadi karena bentuk dan ketebalan keripik yang kurang seragam.
6. Analisis warna
Analisis warna dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerahan keripik nanas dan untuk mengetahui warna produk berdasarkan
Hue. Tingkat kecerahan dapat
diketahui dari nilai L. Semakin tinggi kecerahan warna, semakin tinggi nilai L. Tingkat kecerahan dan warna sampel keripik nanas disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Tingkat kecerahan dan warna produk keripik nanas
Keripik nanas L rata-rata Hue rata-rata
Paon kebun 61.29
± 0.07 72.88
± 1.34 Madu
61.74 ± 0.26
75.35 ± 0.19
Komersil 46.11
± 0.11 60.01
± 0.47 hasil rata-rata tiga kali pengukuran triplo
33 Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa tingkat kecerahan keripik
nanas paon kebun dengan keripik nanas madu hampir sama. Tingkat kecerahan tertinggi terdapat pada keripik nanas madu sedangkan tingkat kecerahan terendah
terdapat pada keripik nanas komersil. Perbedaan kecerahan antara keripik nanas madu dengan keripik nanas paon kebun kemungkinan disebabkan oleh perbedaan
lama penggorengan. Waktu yang digunakan untuk menggoreng keripik nanas paon kebun lebih lama dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk
menggoreng keripik nanas madu. Menurut Fellows 2000, faktor yang mempengaruhi perubahan warna pada makanan yang digoreng adalah : 1 jenis
minyak yang digunakan untuk menggoreng, 2 suhu dan lama penggorengan, 3 ukuran bahan, 4 kadar air, 5 karakteristik permukaan bahan. Selain faktor
tersebut, menurut Davidek 1990 perubahan warna juga tergantung pada komposisi kimia bahan.
Keripik nanas paon kebun dan keripik nanas madu memiliki Hue yang
terletak pada rentang 54 –90
. Keripik nanas komersil juga memiliki Hue yang
berada pada rentang 54 –90
sehingga dapat diketahui bahwa keripik nanas paon kebun dan keripik nanas madu memiliki karakteristik sebagai keripik nanas.
Berdasarkan hasil analisis warna juga dapat diketahui bahwa ketiga keripik nanas memiliki warna kuning kemerahan yellow red.
D. ANALISIS HARGA POKOK DAN BREAK EVEN POINT BEP
Kriteria kelayakan suatu usaha untuk dijalankan ditentukan berdasarkan beberapa perhitungan yang terkait dengan aliran dana dan kegiatan produksi yaitu penentuan
harga pokok, Break Even Point BEP, Internal Rate of Return IRR, Net Present Value NPV, dan Payback Period PBP. Pada penelitian ini hanya dilakukan
analisis harga pokok dan BEP. Tujuan menganalisa harga pokok dan Break Even Point adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dan kemampuan proyek untuk membayar kembali dana
tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.
34
1. Harga Pokok