Prinsip-prinsip Belajar Landasan Teori

c. Hukum hasil atau Law of Effect Hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila terdapat kepuasan dan akan makin diperlemah apabila tidak terdapat kepuasan. 3. Operant Conditioning menurut B.F Skinner Operant Conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operant positif atau negatif yang mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Peneguhan positif adalah rangsangan yang makin memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Peneguhan negatif ialah peneguhan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindak balas tertentu yang tidak memuaskan. Unsur pokok dalam teori belajar behavioristik adalah penguatan renforcement. hubungan antara suatu stimulus dengan respons dibentuk berdasarkan efek yang megikuti pemberian respon tertentu. Pemberian penguatan dapat dilakukan dalam bentuk rangkaian, yaitu setiap kali respon yang disampaikan oleh peserta didik mendekati kebenaran, kemudian langsung diberikan penguatan.

2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Gagne dalam Rifa’i dan Chatarina 2009:95 terdapat tiga prinsip yang menjadi kondisi internal yang harus ada pada diri pembelajar. Ketiga prinsip itu harus dimiliki pembelajar sebelum melakukan kegiatan belajar baru, ketiga prinsip itu adalah : a. Informasi faktual Faktual Information, informasi ini dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu 1 dikomunikasikan kepada pembelajar; 2 dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru; dan 3 dilacak dari memori, karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. b. Kemahiran intelektual Intelectual Skill, pembelajar harus memiliki pelbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol- simbol bahasa dan lainnya, untuk mempelajari hal-hal baru. c. Strategi Strategy, setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan mengingat. Pembelajar harus mampu mengunakan strategi untuk menghasilkan stimulus yang kompleks; memilih dan membuat kode bagian- bagian stimulus; memecahkan masalah; dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari. Selain tiga prinsip belajar yang berhubungan dengan kondisi internal di atas, Gagne juga mengakui beberapa prinsip belajar yang berhubungan dengan kondisi eksternal pembelajar. Beberapa prinsip tersebut menurut Rifa’i dan Chatarina 2009:95 adalah : a. Keterdekatan contiguity, bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. b. Pengulangan repetition, bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang- ulang atau dipraktikkan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan resistensi belajar. c. Penguatan reinforcement, bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan. Berdasarkan uraian beberapa prinsip belajar diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa prinsip-prinsip belajar dibagi menjadi dua, yaitu prinsip yang dipandang sebagai kondisi internal dan prinsip yang dipandang sebagai kondisi eksternal. Prinsip yang dipandang sebagai kondisi internal, yaitu : a Informasi faktual; b Kemahiran intelektual; dan c Strategi. Sedangkan prinsip yang dipandang sebagai kondisi eksternal, yaitu : a Keterdekatan; b Pengulangan; dan c Penguatan.

2.1.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUBAH 2010 2011

0 4 170

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PARANGINAN.

0 2 17

UPAYA PEMBELAJARAN DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DAN Upaya Pembelajaran Dengan Team Assisted Individualization Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Dan Keaktifan Siswa Kelas XI IS 3 SMA Muhammadiy

0 1 15

PENGARUH PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS IV SDN

0 0 15

Implementasi Metode Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Laporan Keuangan Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara.

0 0 1

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUBAH 2010/2011.

0 0 1

EFEKTIVITAS METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 20