2 2
11
S pq
S 1
n n
r
3.5.2 Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan Arikunto, 2007:60. Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda,
digunakan rumus KR-20, yaitu:
Arikunto,2007:100 Jika r
11
r
tabel
maka tes tersebut dikatakan reliabel. Keterangan :
r
11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan p
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar, q
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p,
pq
= Jumlah hasil perkalian antara p dan q, n
= Banyaknya item, S
= Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians. Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR
– 21 diperoleh
11
r = 0,867 dan
r
tabel
= 0,361. karena
11
r ≥
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
3.5.3 Daya pembeda D
Menurut Arikunto 2007:211 yang dimaksud dengan daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang
berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil 50 skor teratas sebagai kelompok atas JA dan
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
50 skor terbawah sebagai kelompok bawah JB. Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda
Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua sama besar yaitu 50 untuk kelompok atas dan 50 untuk kelompok bawah. Hal ini disebabkan karena
peserta tes berjumlah 34 orang yang berarti kurang dari 100.
Keterangan : D
= Daya pembeda soal, J
A
= Banyaknya peserta tes kelompok atas, J
B
= Banyaknya peserta tes kelompok bawah, B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar,
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar,
A A
A
J B
P
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar,
B B
B
J B
P
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan
pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:
D : 0,00 – 0,20 : jelek poor,
D : 0,20 – 0,40 : cukup satisfactory,
D : 0,40 – 0,70 : baik good,
D : 0,07 – 1,00 : baik sekali excellent,
JS B
P
D : negatif, semuanya tidak baik. Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang
mempunyai D negatif sebaiknya dibuang Arikunto,2007:218. Tabel 3.6 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Kriteria Nomor soal
Jumlah Baik Sekali
10 1
Baik 2, 6, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 23, 24, 25,
27, 28, 30 15
Cukup 1, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 19, 22
9 Jelek
8, 18, 21, 26, 29 5
Sumber: Data primer setelah diolah tahun 2011 Sesuai perhitungan diketahui bahwa butir 10 mempunyai daya pembeda
soal yang baik sekali. Butir soal 2, 6, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 23, 24, 25, 27, 28, 30 mempunyai daya pembeda soal yang baik. Butir soal 1, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 19, 22
mempunyai daya pembeda soal yang cukup, sedangkan butir soal 8, 18, 21, 26, 29 mempunyai daya pembeda yang jelek.
3.5.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal