2.3.Metode Estimasi Metode 2SLS digunakan dalam penelitian ini karena tergolong metode

251 For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single, D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Bullets and N um bering dan Inequality Coeficient dari U-Theil. Validasi model dilakukan dalam rangka untuk melihat sejauhmana suatu model dapat mewakili dunia nyata. Pindyck dan Rubinfeld 1998 menyatakan bahwa RMSPE mengukur deviasi dari variabel yang distimulasikan dari alur waktu aktual dalam ukuran persen. RMSPE = 100 dimana: Ytb = nilai dugaan, atau nilai simulasi dasar pada tahun t Yta = nilai aktual pada tahun t n = jumlah periode pengamatan dalam simulasi tahun U = + dimana: Pi = perubahan peramalan dari variabel endogen Ai = perubahan aktual dari variabel endogen sedangkan R 2 koefisien diterminasi digunakan untuk melihat keeratan arah slope antara yang aktual dengan yang distimulasi. Semakin kecil RMSPE, dan U serta makin besarnya R 2

4. 2.5.Simulasi Model Simulasi histories expost dan simulasi peramalan exante f orecast

terhadap penerapan kebijakan fiskcal akan dilakukan dalam penelitian ini. Simulasi kebijakan dilakukan pada simulasi histories expost untuk tahun 1999 – 2003. Simulasi histories dimaksudkan untuk mengevaluasi kebijakan dalam periode 1999 – 2003 untuk menjadi pelajaran bagi penerapan kebijakan yang akan datang. Evaluasi maupun analisis dampak dari alternatif kebijakan terhadap industri tepung terigu periode tahun 1999 –2003 adalah: maka model semakin valid untuk disimulasi. Nilai U berkisar antara 0 dan 1, apabila U = 0, maka pendugaan model sempurna. Sebaliknya apabila U = 1, maka pendugaan model naïf. 1.Pemberian subsidi pengadaan biji gandum Simulasi kebijakan pemberian subsidi harga gandum ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG. 2.Pemberian subsidi tepung terigu Simulasi kebijakan pemberian subsidi harga tepung terigu ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG. 3.Pencabutan subsidi pengadaan biji gandum Simulasi kebijakan pencabutan subsidi harga gandum ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG. 4.Pencabutan subsidi tepung terigu Simulasi kebijakan pencabutan subsidi harga tepung terigu ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG. 1 n Σ Ytb – Yta Yta n t = 1 Σ Pi – Ai 2 Σ Ai 2 n n