Intervensi Kebijak an dan Liberalisasi Perdagan gan
44
Persamaan 10 dan 11 merupakan derived factor demand industri sekunder terhadap input yakni jumlah permintaan makanan sebagai fungsi dari harga
produk P
m
, harga tepung terigu P
t
, dan harga input lain P
r
. Dengan mensubstitusikan persamaan 10 dan 11 terhadap persamaan 6, akan diperoleh
persamaan produk industri tepung terigu output sebagai berikut: M
= mP
m
, P
t
, P
r
3. 3. Intervensi Kebijak an dan Liberalisasi Perdagan gan
…………...…… ...
…………..……… …….….…
… 12
Campur tangan intervensi pemerintah seringkali dilakukan apabila terjadi kegagalan pasar dan atau membangun tujuan-tujuan tertentu, namun yang harus
diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang baik. Banyak faktor yang menyebabkan intervensi tidak memberikan hasil
yang diharapkan. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah dalam menentukan kebijakan adalah adanya konflik antara tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Sebagai contoh, pemerintah memberikan subsidi harga bahan bakar minyak tanah agar dapat terjangkau rakyat kecil dan berpenghasilan rendah.
Dalam kasus ini, masalah efisiensi diabaikan agar rakyat dapat menjangkau bahan bakar minyak.
Rahardja ,
dkk 2004 menyebutkan tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut
:; a.1.
Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat teta t
p terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan;
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: I ndent: Left: 0 cm , H anging: 0,96 cm
For m a t t e d: Bullets and N um bering
45
b.2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
yang teratur dan stabil; c.3.
Mengawas a
i kegiatan-kegiatan
perusahaan, terutama
perusahaan- perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan; d.4.
Menyediakan barang
publik untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat; e.5.
Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi
Pengaruh negatif dari perdagangan bebas dan ketatnya persaingan dagang antar negara menyebabkan masing-masing negara berusaha melindungi
kepentingan domestiknya. Selanjutnya pengaruh negatif tersebut mendorong timbulnya intervensi kebijakan berupa praktek-prakt ek proteksionisme, yakni
praktek melindungi produksi domestik dari serbuan barang impor. Disisi lain, terdapat upaya untuk meminimalkan adanya intervensi dalam perdagangan.
Houck 1986 mengatakan kebijakan proteksi dilakukan dalam rangka: 1 melindungi industri domestik, 2 melindungi keamanan nasional, 3 melindungi
kesehatan nasional, 4 masyarakat dari perdagangan internasional yang tidak adil, 5 melindungi program nasional, 6 menjaga neraca perdagangan, 7
menciptakan penerimaan negara, dan 8 melindungi negara dari kelesuan akonomi.
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: I ndent: Left: 0 cm , H anging: 0,96 cm , Line spacing:
M ultiple 2,1 li
For m a t t e d: Line spacing: M ultiple 2,1 li
For m a t t e d: I ndonesian
46
Dalam rangka membatasi intervensi negara pada perdagangan dunia, maka dibentuklah GATT. Adapun konsep GATT dan WTO yang diterapkan selama ini,
dilaksanakan dalam rangka membatasi keinginan negara-negara untuk memberlakukan tarif terhadap komoditi impor, sehingga upaya membuat
kebijakan yang dapat melindungi kepentingan negara dari dan melalui proteksi dapat berjalan dengan saling menguntungkan.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, analisis tentang kebijakan perdagangan yang terkait dengan upaya penghapusan dan pengenaan pajak, tarif, subsidi
maupun hambatan non tarif sangat diperlukan.
3. 3.1. Intervensi Kebijak an, Pas ar Biji Gandum dan Tepung Terigu Dunia