Indonesia HASIL PENDUGAAN MODEL INDUSTRI TEPUNG

209 Nilai R² sebesar 0.8343 pada Tabel 66 menggambarkan bahwa sekitar 83.43 persen variabel bedakala harga tepung terigu domestik di tingkat industri tepung, dan variabel bedakala jumlah penduduk Indonesia variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri makanan dan minuman. Berdasarkan nilai elastisitasnya, permintaan tepung terigu untuk industri makanan dan minuman bersifat inelastis terhadap variabel harga tepung terigu di tingkat industri, sedangkan terhadap variabel jumlah penduduk Indonesia bersifat elastis. Selanjutnya elastisitas harga tepung terigu di tingkat industri dari permintaan tepung terigu untuk industri makanan dan minuman sebesar -0.38 artinya terjadi penurunan permintaan tepung terigu untuk industri makanan dan minuman sebesar 0.38 persen sebagai respon peningkatan harga tepung terigu di tingkat industri sebesar 1 persen. Sehingga varibel harga tepung terigu di tingkat indus tri bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk menurunkan permintaan tepung terigu untuk industri makanan dan minuman. Variabel harga riil tepung terigu domestik ditingkat industri tepung, dan jumlah penduduk Indonesia dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan, sedangkan variabel PDB sektor industri makanan dan minuman tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan.

5. Indonesia

PTotal p ermintaan tepung terigu Indonesia dirumuskan sebagai suatu persamaan identitas yang merupakan penjumlahan dari permintaan tepung terigu untuk penggunaan sendiri DTRS t ,, permintaan tepung terigu industri rumah For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: Space Before: 0 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian 210 For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm , D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Font: N ot Bold, I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm , Space A fter: 6 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, Line spacing: D ouble For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm tanggarumahtangga DTRT t , dan permintaan tepung terigu oleh usaha kecil menengah , DTKM t , serta industri makanan dan minuman , DTIM t , yang dituliskan sebagai berikut: DTIDN t = DTRS t + DTRT t + DTKM t + DTIM+DTIM ; t ; 5. 3.11.Ekspor Tepung Terigu Indonesia Tabel 70 menunjukkan ekspor tepung terigu Indonesia dipengaruhi oleh produksi tepung terigu Indonesia +, s, dan selisih harga riil ekspor tepung terigu Indonesia dengan variabel bedakala harga riil ekspor tepung terigu Indonesia +, ns. Meningkatnya produksi tepung terigu Indonesia akan meningkatkan jumlah ekspor tepung terigu Indonesia. Nilai R² sebesar 0.2332 menggambarkan bahwa sekitar 0.2332 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan ekspor tepung terigu Indonesia. Tabel 70. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Ekspor Tepung Terigu Indonesia Pa rameter Dugaan St andar Error t - hitung P rob|T| Elastisitas 211 Vari abel QTI DN 0. 000869 t 0. 000348 2 .498 .0208 1.32289973 6 RPX TIDN t - RPXTIDN t- 1 0. 598379 2.9 01742 .206 .8386 - 0.043192281 F = 3.193 R-Square =0.2332 Durbin- Watson=0.371 Variabel produksi tepung terigu Indonesia bersifat elastis sehingga dapat digunakan sebagai instrumen kebijakan, sedangkan variabel selisih harga riil ekspor tepung terigu Indonesia dengan variabel bedakala harga riil ekspor tepung terigu Indonesia tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan. 5.3.12. Harga Riil Ekspor Tepung Terigu Indonesia Tabel 71 menunjukkan harga riil ekspor tepung terigu Indonesia dipengaruhi oleh selisih ekspor tepung terigu Indonesia dengan variabel bedakala For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Font: N ot Bold, I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian 212 For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Justified, I ndent: First line: 1,27 cm , Space A fter: 6 pt, Line spacing: D ouble For m a t t e d T a ble For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Font: 8 pt, I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian ekspor tepung terigu -, ns, selisih harga riil tepung terigu dunia +, s, dan variabel bedakala harga riil ekspor tepung terigu Indonesia +, s. Meningkatnya selisih harga riil tepung terigu dunia akan meningkatkan harga riil ekspor tepung terigu Indonesia. Respon variabel bedakala harga riil ekspor tepung terigu Indonesia terhadap perubahan ekonomi menunjukkan sangat besar. Nilai R² sebesar 0.8179 menggambarkan bahwa sekitar 0.8179 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan harga riil ekspor tepung terigu Indonesia. Tabel 71. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Harga Riil Ekspor Tepung Terigu Indonesia Var iabel Pa rameter Dugaan Sta ndar Error - hit ung P rob|T| Elastisitas Jan gka Pendek Jang ka Panjang Int ersep 50 .535927 131 .669264 .384 .7054 X TIDN t - XTIDN t- 1 - 0.013349 0.0 26261 0.508 .6171 - 0.009673649 - 0.177108175 RP TW t - RPTW 0. 448245 t- 1 0.2 55202 .756 .0951 - 0.086662917 - 1.586651721 213 For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: I ndonesian RP XTIDN 0. 945380 t- 1 0.1 54452 .121 .0001 F = 28.451 R- Square =0.8179 Durbin- Watson=1.396 Dalam jangka pendek, semua variabel pembentuk bersifat inelastis, sehingga variabel pembentuk dimaksud tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan, sedangkan pada jangka panjang, hanya variabel selisih harga riil tepung terigu dunia yang bersifat elastis, sehingga variabel tersebut dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan.

VI. PERAMALAN DAMPAK KEBIJAKAN TARIF DAN