251
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single, D ont
adj ust space betw een Latin and A sian text
For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
dan Inequality Coeficient dari U-Theil. Validasi model dilakukan dalam rangka untuk melihat sejauhmana suatu model dapat mewakili dunia nyata.
Pindyck dan Rubinfeld 1998 menyatakan bahwa RMSPE mengukur deviasi dari variabel yang distimulasikan dari alur waktu aktual dalam ukuran
persen. RMSPE = 100
dimana: Ytb
= nilai dugaan, atau nilai simulasi dasar pada tahun t
Yta =
nilai aktual pada tahun t n
= jumlah periode pengamatan dalam simulasi tahun
U = +
dimana: Pi
= perubahan peramalan dari variabel endogen
Ai =
perubahan aktual dari variabel endogen sedangkan R
2
koefisien diterminasi digunakan untuk melihat keeratan arah slope antara yang aktual dengan yang distimulasi. Semakin kecil RMSPE,
dan U serta makin besarnya R
2
4. 2.5.Simulasi Model Simulasi histories expost dan simulasi peramalan exante f orecast
terhadap penerapan kebijakan fiskcal akan dilakukan dalam penelitian ini. Simulasi kebijakan dilakukan pada simulasi histories expost untuk tahun
1999 – 2003. Simulasi histories dimaksudkan untuk mengevaluasi kebijakan dalam periode 1999 – 2003 untuk menjadi pelajaran bagi penerapan kebijakan
yang akan datang. Evaluasi maupun analisis dampak dari alternatif kebijakan terhadap industri tepung terigu periode tahun 1999 –2003 adalah:
maka model semakin valid untuk disimulasi. Nilai U berkisar antara 0 dan 1, apabila U = 0, maka pendugaan model sempurna.
Sebaliknya apabila U = 1, maka pendugaan model naïf.
1.Pemberian subsidi pengadaan biji gandum Simulasi kebijakan pemberian subsidi harga gandum ini dimaksudkan
untuk mengevaluasi efektivitas subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG.
2.Pemberian subsidi tepung terigu Simulasi kebijakan pemberian subsidi harga tepung terigu ini
dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG.
3.Pencabutan subsidi pengadaan biji gandum Simulasi kebijakan pencabutan subsidi harga gandum ini dimaksudkan
untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG.
4.Pencabutan subsidi tepung terigu Simulasi kebijakan pencabutan subsidi harga tepung terigu ini
dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG.
1 n
Σ
Ytb – Yta Yta
n t = 1
Σ
Pi – Ai
2
Σ
Ai
2
n n
252
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Bullets and N um bering
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, A fter: 0 pt, Line spacing: single
5.Pencabutan subsidi dan pengenaan tarif bea masuk biji gandum Simulasi kebijakan pencabutan subsidi dan pengenaan ini dimaksudkan
untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi dan pengenaan tarif bea masuk biji gandum yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada BULOG.
6.Pencabutan subsidi dan pengenaan tarif bea masuk tepung terigu 5. Simulasi kebijakan pencabutan subsidi dan pengenaan ini dimaksudkan
untuk mengevaluasi efektivitas pencabutan subsidi dan pengenaan tarif bea masuk sebesar 5 kepada tepung terigu impor.
Simulasi peramalan dilakukan untuk rentang waktu 2003-2010, dimaksudkan untuk meramalkan dampak yang terjadi sebagai akibat
diterapkannya kebijakan fiskal yang akan datang. Beberapa kebijakan yang dicoba diterapkan, antara lain:
1.Pengenaan tarif bea masuk sebesar 5 terhadap biji gandum impor Simulasi kebijakan pengenaan bea masuk sebesar 5 kepada biji gandum
impor dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang dikenakan oleh Pemerintah.
2.Pengenaan tarif bea masuk sebesar 20 terhadap tepung terigu impor Simulasi kebijakan pengenaan bea masuk sebesar 20 kepada tepung
terigu impor ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang akan dikenakan oleh Pemerintah sesuai dengan dengan perbedaan harga antara harga
produksi domestik dengan impor. 3.Pengenaan tarif bea masuk sebesar 35 terhadap biji gandum impor
Simulasi kebijakan pengenaan bea masuk sebesar 35 kepada biji gandum impor ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang akan
dikenakan oleh Pemerintah, sesuai dengan usulan APTINDO. 4.Pengenaan tarif bea masuk sebesar 35 terhadap tepung terigu
Simulasi kebijakan pengenaan bea masuk sebesar 35 kepada tepung terigu impor ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang akan
dikenakan oleh Pemerintah, sesuai dengan usulan APTINDO.
4. 2.6.Rencana Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan sebagaimana disajikan pada Tabel 12.
Tabel. 12. Rencana Jadwal Penelitian
Jadwal Kegiatan
Bulan
J anuari
F ebruari
aret pril
ei uni
uli A
gustus
Penyelesaian Proposal
Pengolahan data
Seminar Sidang Komisi
II Perbaikan
Ujian tertutup