Interim Governing Council STATE BUILDING PASCA PEMERINTAHAN SADDAM HUSSEIN

10 Juli 2003 CPA Order No.19: Freedom of Assembly 13 Juli 2003 CPA Regulation No. 6: Governing Council of Iraq 17 Juli 2003 CPA Order No. 20: The Bank of Iraq 20 Agustus 2003 CPA Order No.23: Creation of a Code of Military Discipline for the new Iraqi Army. Bremer optimis CPA dapat menyelesaikan tugasnya kurang dari dua tahun. Berdirinya Interim Governing Council diyakini mampu mempercepat persiapan pemilihan umum sehingga dapat dilaksanakan pada pertengahan tahun 2004. 81

3.2 Interim Governing Council

Setelah Ibukota Irak Baghdad jatuh, militer AS lewat Markas Besarnya di Pentagon pada awalnya menginginkan otoritas interim di Irak terdiri dari para pemimpin oposisi Irak yang selama ini tinggal atau mengasingkan diri di luar negeri. Di lain pihak Departernen Luar Negeri AS dan Inggris berpendapat tokoh- tokoh Irak yang ada di dalam negeri perlu dilibatkan di dalam pemerintahan sernentara dengan alasan bahwa tokoh-tokoh pengungsi tersebut boleh jadi tidak memiliki dukungan di dalam negeri Irak. Seperti tampak di bawah, AS akhimya sepakat otoritas sementara di Irak tidak didominasi tokoh-tokoh hak di pengasingan. 82 Awalnya, badan lokal yang ingin dibentuk CPA di masa kepemimpinan Garner hanyalah sebuah lembaga penasihat advisory council, bukan lembaga 81 “is the price, in blood and money too high?”, The Economist, 9-15 Agustus 2003, Hal.37, dari http:www.scribd.com 82 “fighting for authority”, The Economist, 12 April 2003,Hal.25, dari http:www.scribd.com Universitas Sumatera Utara pemerintahan governing council. Kelompok oposisi di Irak dinilai terlalu kacau disorganized dan tidak mampu menjalankan tampuk pemerintahan Irak. Garner berpendapat bahwa hanya manajer yang kuat seperti dirinyalah dan CPA yang mampu menjalankan pemerintahan transisi di Irak. 83 Dilatarbelakangi berbagai pertimbangan, di antaranya Resolusi PBB No. 1483 tahun 2003 yang mengakui hak warga Irak untuk menentukan sendiri masa depan politik mereka 84 serta ketidakpercayaan berbagai kelompok masyarakat akan kredibilitas CPA, Bremer mementahkan rencana pendahulunya. Melalui serangkaian konsultasi dengan wakil-wakil masyarakat Irak, Bremer memfasilitasi pembentukan Interim Governing Council IGC yang beranggotakan 25 warga Irak. Proses penentuan anggota IGC tidak didasarkan pada pemilihan umum yang langsung dan demokratis, melainkan atas penunjukan CPA. Kepemimpinan IGC dijalankan secara kolektif oleh 9 anggotanya yang digilir setiap tiga bulan. Formasi IGC diumumkan kepada publik pada tanggal 13 Juli 2003. Komposisi etnik dan agama menjadi dasar utama pembentukan IGC. Jumlah anggota IGC dari kelompok syiah dan sunni berbanding 60:40, sedangkan kelompok arab dan kurdi berbanding 70:20, sama seperti jumlah rasio mereka di tengah masyarakat. 85 83 “Governing Iraq: the New Men, and Women, in Charge”,The Economist, 19-25 Juli 2003,Hal.18, dari http:www.scribd.com 84 Lihat Resolusi PBB No. 1483 tahun 2003, tanggal 23 Mei 2003, dari http:www.un.org 85 International Crisis Group, Report: Governing Iraq, BaghdadWashingtonBrussels, 25 Agustus 2003,Hal.15, dari http:www.scribd.com Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Komposisi IGC Nama Pekerjaan Asal Partai Politik Kelompok Agama Status Muhsen Abdul hamid Academic Baghdad Kirkuk Iraqi Islamic Party Muslim Brotherhood Arab sunni Wael Abdul latif Governor – Judge Basra Arab Syiah Iyad Alawi Medical Doctor Baghdad Iraqi national Accord Arab Syiah Kembali dari pengasingan Salaheddine baheddinge sulaymaniyah Kurdistan Islamic Union Kurdi Sunni Ahmad al-barak Jurist Babel Human Rights Association Arab Syiah Massoud Barzani politician Irbil Kurdistan Democratic party Kurdi Sunni Nasser Chadichi Businessman Baghdad National Democratic party Arab Sunni Achmad Chalabi Businessman Baghdad Iraqi national Congress Arab Syiah Kembali dari pengasingan Abdul Aziz Al- hakim Cleric Najaf Supreme Council of the Islamic Revolution in Iraq. Arab Syiah Kembali dari pengasingan Universitas Sumatera Utara Aqila al- Hashimi Diplomat Baghdad Arab Syiah Ibrahim Al- Jaafari Medical Doctor Karbala Dawa party Arab Syiah Kembali dari pengasingan Son-Gol jabok Engineer Kirkuk Iraqi Women’s Organisation Turkmen sunni Yonadem kanna Engineer Irbil Democratic Assyirian Movement Assyirian Christian Raja Habib Khuzai Medical Doctor Diwaniah Arab syiah Samir Mahmud Businessman Ramadi Arab Sunni Kembali dari pengasingan Hamid Majeed Mousa Economist Baghdad Iraqi Communist party Arab Syiah Abdul Zahra Othman Muhammad Basra Dawa Party Arab Syiah Abdul Karim al- Muhammadawi Politician Guerilla Leader Omara Hizbullah Arab Syiah Dahra Nurredin Judge Kirkuk Kurdi Sunni Mahmud Othman Medical Doctor Sulaymaniah Kurdi Sunni Kembali dari pengasingan Adnan Pachachi Diplomat Baghdad Independent Iraqis for Democracy Arab Sunni Kembali dari pengasingan Universitas Sumatera Utara Mowaffakal Rubaie Medical Doctor Baghdad Arab Syiah Kembali dari pengasingan Jakal Talabani Lawyer- politician Sulaymaniah of Kurdistan Patriotic Union Kurdi Sunni Muhammad Bahr Al-Ubum Cleric Najaf Ahl Al-Bayt charitable centre London Arab Syiah Kembali dari pengasingan Ghazi Al-Yawir Engineer Mosul Arab Sunni Kembali dari pengasingan Regulasi CPA tanggal 13 Juli 2003 mengakui IGC sebagai badan utama administrasi sementara Irak. Regulasi itu juga menyebutkan bahwa CPAdan IGC berkewajiban untuk saling mengonsultasikan dan mengoordinasikan seluruh hal menyangkut pemerintahan sementara Irak, termasuk wewenang IGC sendiri. 86 Dalam kenyataannya CPA tetap berhak memveto keputusan IGC. Selain itu, hal- hal yang menyangkut keamanan, seperti pengerahan pasukan, tidak termasuk ke dalam wewenang IGC. 87 Berdasarkan ketentuan CPA, IGC berwenang : 1. Menunjuk dan memecat pejabat menteri interim minister 2. Bersama CPA marancang kebijakan Nasional 3. Berpartisipasi dalam proses membuat dan menyetujui Anggaran nasional 86 Coalition Profisional Authority Regulation number 6,13 Juli 2003. 87 “The New Men, and Women, in Charge,” The Economist, 3 Juli 2003, Hal.18, dari http:www.scribd.com Universitas Sumatera Utara 4. Menunjuk perwakilan diplomatik dan perwakilan untuk organisasi Internasional 5. Menunjuk Komisi persiapan konstitusi Preparatory Constitution Commission. 88 Konstitusi yang disusun Komisi kelak akan ditetapkan melalui Referendum. Kemudian, setelah referendum, pemilihan umum yang bebas akan diadakan. Dalam pandangan Paul Bremer, Tugas koalisi pendudukan akan usai setelah pemilihan umum.

3.3 Perserikatan Bangsa-Bangsa