Secara  fisik  anak-anak  yang  mengalami  masalah  dalam  kasus  perceraian  orang  tua memang  tidak  bermasalah,  tetapi  secara  psikologis,  mereka  bermasalah  dan  pantas  mendapat
perlindungan.  Jadi  sebenarnya  anak  korban  perceraian  harus  mendapat  perlindungan  khusus tanpa  menunggu  harus  diterlantarkan  dahulu  oleh  orang  tuanya.  Karena  tidak  boleh  dilupakan
bahwa  anak  adalah  keturunan  yang  berasal  dari  perkawinan.  Akibat  dari  perceraian  itu  pula, tidak  sedikit  anak  yang  dilahirkan  dari  perkawinan  harus  menanggung  derita  yang
berkepanjangan.  Terhadap  adanya  perbedaan  keinginan  berbagai  masalah  hukum  dalam pengasuhan anak jika telah bercerai, misalnya siapa  yang harus memelihara  anak-anak mereka,
hak-hak  apa  saja  yang  harus  diberikan  oleh  orang  tua  kepada  anak-anaknya.  Majelis  Hakim wajib memeriksa dan mengadili setiap bagian dalam gugatan para pihak, termasuk juga tuntutan
hak pengasuhan anak. Kasus perceraian sebagaimana diputuskan oleh  Pengadilan Negeri Medan tertanggal 25
September  2007  No.  209Pdt.G2007PN.Mdn,  hak  pengasuhan  terhadap  dua  orang  anak  yang masih di bawah umur bernama SAS dan  NOS jatuh kepada ayahnya yaitu DBS, sementara salah
seorang anak di bawah umur tersebut yaitu NOS berada dalam penguasaan ibunya yaitu AFLT, yang  sampai  saat  ini  tidak  diketahui  keberadaannya.  Sehingga  walaupun  hak  pengasuhan  anak
dipegang oleh ayahnya namun dalam pelaksanaannya tidak akan mudah dijalankan. Berdasarkan  uraian-uraian  tersebut  di  atas,  perlu  suatu  penelitian  lebih  lanjut  mengenai
tanggung jawab hukum suami atau istri dalam perceraian terhadap anak yang akan dituangkan ke dalam  judul  tesis  “Tanggung  Jawab  Hukum  Suami  atau  Istri  dalam  Perceraian  Terhadap  Anak
Studi Kasus Putusan Nomor: 209Pdt.G2007PN.Mdn”.
B. Permasalahan
16
Sebagaimana ditentukan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979
Universitas Sumatera Utara
Adapun permasalahan pokok yang akan diteliti lebih lanjut dalam tesis ini adalah: 1.
Apa yang merupakan dasar pertimbangan hukum hakim dalam menentukan tanggung jawab pengasuhan anak setelah perceraian?
2. Bagaimanakah akibat hukum dari tidak terlaksananya hak dan kewajiban terhadap anaknya
setelah perceraian kedua orang tuanya? 3.
Bagaimanakah  upaya  yang  dapat  dilakukan  oleh  suami  atau  istri  apabila  salah  satu  pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap anak sesuai putusan pengadilan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun  yang  merupakan  tujuan  dari  tesis  ini  adalah  untuk  mendapatkan  gambaran  dan jawaban dari permasalahan masalah, sehingga dapat memberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui yang merupakan dasar pertimbangan hakim dalam menentukan tanggung
jawab pengasuhan anak setelah perceraian. 2.
Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan oleh pemegang tanggung jawab pengasuhan anak apabila salah satu  orang tua tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap  anak sesuai
putusan pengadilan. 3.
Untuk  mengetahui  yang  menyebabkan  kesulitan  dalam  melaksanakan  putusan  pengadilan
yang telah mewajibkan orang tua untuk membiayai anaknya setelah perceraian. D.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Secara  teoritis  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  terhadap perkembangan  ilmu  hukum  perdata  khususnya  yang  berkaitan  dengan  hak  asuh  anak
dibawah umur dalam hal terjadinya perceraian.
Universitas Sumatera Utara
2. Secara  praktis,  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  pemahaman  dan  pedoman
bagi  praktisi  hukum  dalam  perkara  hak  asuh  anak  di  bawah  umur  dalam  hal  terjadinya perceraian serta lebih lanjut dapat menjadi landasan pengembangan lebih lanjut.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan  penelusuran  kepustakaan  khususnya  di  lingkungan  Pasca  Sarjana  Magister Kenotariatan  dan  Magister  Ilmu  Hukum  Universitas  Sumatera  Utara  Medan,  belum  ada
penelitian sebelumnya dengan judul “Tanggung Jawab Hukum Suami atau Istri Terhadap Anak Dalam Perceraian”
Namun  pernah  ada  penelitian  dari  Mahasiswa  Magister  Ilmu  Hukum  dan    Magister Kenotariatan dengan judul :
1. Saudari Kadriah NIM.  94310511, Mahasiwa  Magister  Ilmu Hukum  Universitas Sumatera
Utara,  dengan  judul  penelitian  “Tanggung  Jawab  Orang  Tua  Terhadap  Anak  Setelah Perceraian Penelitian di Kabupaten Pidie”, dengan permasalahan yang diteliti adalah:
a. Bagaimana  pelaksanaan  tanggung  jawab  orang  tua  atas  pemeliharaan  anak  dan  nafkah
hidup anak setelah perceraian? b.
Faktor apa yang menyebabkan orang tua melalaikan tanggung jawabnya terhadap anak? c.
Bagaimana  penyelesaian  yang  diambil  sehingga  anak  tetap  mendapatkan  hak-haknya secara layak?
2. Saudari  Fransisca  M.U.  Bangun  NIM  037011028,  Mahasiswa  Magister  Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian “Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak  Setelah  Perceraian  Kajian  Putusan  Pengadilan  Negeri  Kelas  I  A  Medan”,  dengan
permasalahan yang diteliti adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Bagaimanakah putusan Pengadilan Negeri dalam menentukan tanggung jawab orang tua
terhadap anak setelah perceraian? b.
Upaya  apakah  yang  dapat  dilakukan  apabila  orang  tua  tidak  memenuhi  kewajiban terhadap anak sesuai putusan pengadilan?
c. Apakah yang menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan putusan pengadilan yang telah
mewajibkan orang tua untuk membiayai anaknya setelah perceraian? 3.
Saudari  Syarifah  Tifany  NIM  037011076,  Mahasiswa  Magister  Kenotariatan  Universitas Sumatera  Utara,  dengan  judul  penelitian  “Pengasuhan  Anak  Setelah  Terjadinya  Perceraian
Kajian Putusan Pengadilan Agama Binjai”, dengan permasalahan yang diteliti adalah: a.
Apa yang menjadi hak-hak anak serta apa kewajiban orang tua terhadap anaknya dalam hukum islam?
b. Bagaimana menemukan hak pengasuh anak hadhanah di Pengadilan Agama Binjai jika
terjadi perceraian? c.
Bagaimana eksekusi putusan perkara-perkara hadhanah di Pengadilan Agama Binjai? Judul  dalam  permasalahan  beberapa  penelitian  sebagaimana  disebutkan  diatas  ternyata
judul dan permasalahannya tidak ada  yang serupa atau sama dengan  yang  diteliti saat ini. Oleh karena itu penelitian ini asli dan secara akademis dapat saya pertanggungjawabkan.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi