86
2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas VIII sebagai pelaksana tindakan melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Media yang digunakan adalah penggunaan aplikasi
instagram yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika. Penggunaan aplikasi instagram difokuskan kepada gambar atau foto yang dibuat sesuai dengan
materi yang akan disampaikan di dalam kelas sedangkan pemberiaan gambar atau foto dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas sehingga siswa terlebih dahulu melihatnya di instagram.
a Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa, mengecek kehadiran
siswa, memberikan kuis untuk mengukur ranah kognitif, memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan kertas
yang berisikan materi yang telah ada di instagram b
Kegiatan Pembelajaran Guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk
mendiskusikan materi faktorisasi bentuk ,
dengan dan bersama – sama berdiskusi.
87
Gambar 4.4 Siswa Melakukan Diskusi Bersama Teman Kelompok
c Kegiatan Penutup
Guru memberikan angket terakhir untuk mengukur motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi instagram. 3
Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas
guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar pengamatan. Selain itu pemberian
angket diakhir pembelajaran untuk mengukur keberhasilan penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa SMP Pantekosta Magelang. 4
Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan
digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dalam belajar matematika. Dalam hasil pengamatan dalam pertemuan 1 dan 2,
siklus II proses pembelajaran dengan menggunakan instagram PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
sudah baik, begitupun dengan hasil belajar mengalami peningkatan dibandingkan siklus I.
B. Analisa Data
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar siswa ditentukan dengan menggunakan lembar angket. Lembar angket dibagi menjadi 2 yakni, yang pertama angket
awal yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 untuk mengetahui kelas motivasi terendah dari tiga kelas VIII di SMP Pantekosta
Magelang dan setelah ditemukan kelas dengan motivasi terendah maka dilakukan penelitian pada kelas tersebut sehingga pada pertemuan
terakhir diberikan angket akhir yang dilakukan pada pertemuan keempat atau yang terakhir. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang
dijawab dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju. Hasil perhitungan motivasi siswa pada siklus I didapatkan pada
kelas VIII A presentasi 55, pada kelas VIII B dengan presentase 95 dan pada kelas VIII C dengan presentase 85. Dari hasil perhitungan
motivasi tersebut maka penelitian dilaksanakan pada kelas VIII A sebagai kelas dengan hasil motivasi terendah. Sedangkan pada siklus II
motivasi dikelas VIII A meningkat menjadi 85. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan instagram untuk meningkatkan
motivasi siswa maka pada akhir siklus II siswa diberikan angket, yang mana dari hasil angket ini diperoleh peningkatan motivasi menjadi
85. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Setelah siswa mengisi lembar angket akhir, peneliti melakukan wawancara singkat kepada tiga siswa yakni R. Ryan Surya Permata
Putra Ryan, Putri Tintan Prawita Tintan dan Yotam Isai Khrisna S Yotam yang mewakili tiga kategori, yaitu siswa yang aktif dalam
pembelajaran, siswa yang kurang aktif selama pembelajaran dan siswa yang tidak aktif selama pembelajaran. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui ketertarikan siswa selama mengikuti pembelajaran dan beberapa hal yang berkaitan dengan motivasi belajar.
Dari hasil wawancara kepada siswa ini diperoleh hasil bahwa siswa tertarik dengan model pembelajaran yang menggunakan instagram,
siswa tertarik dengan motivasi dan reward yang diberikan dan ada siswa yang merasa senang dengan diskusi kelompok karena dapat
bertukar pikiran dengan teman kelompok namun ada juga siswa yang tidak suka kerja kelompok karena tidak dapat menyampaikan idenya
dengan baik sehingga mengikuti pendapat teman. Hal ini membuktikan bahwa siswa mengalami kenaikan motivasi pada saat belajar dengan
media penggunaan instagram. Sesuai dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Hasil belajar ranah kognitif
90
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yakni dalam setiap siklus terdapat latihan mandiri atau kuis untuk menilai
pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari bersama. Pada siklus I diberikan 5 soal uraian, dari hasil pengerjaan terdapat
16 siswa yang tidak tuntas yaitu 80 siswa yang tidak tuntas dalam siklus I, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah 4 siswa
yaitu 20 siswa yang tuntas dalam siklus I , dimana siswa tersebut mendapat nilai mulai 72.
Pada siklus II, siswa diberikan kuis tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Dari tiga soal uraian yang diberikan,
terdapat 4 siswa yang tidak tuntas yaitu 20 siswa yang tidak tuntas dalam siklus II, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah
16 siswa yaitu 80 siswa yang tuntas dalam siklus II dimana siswa tersebut mendapat nilai mulai 72. Peningkatan hasil belajar
ranah kognitif I siklus I, hasil belajar ranah kognitif II siklus II menunjukkan tercapainya target yang diharapkan oleh peneliti.
b. Hasil belajar ranah afektif
Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar pengamatan, aspek yang diamati meliputi sikap dan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias
siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting,
91
mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan. Hasil perhitungan didapatkan bahwa
semua kelompok mendapatkan skor antara 66,68-100 yang
termasuk dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukkan tercapainya target oleh peneliti. Berikut ini tabel hasil observasi belajar siswa:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kelompok Siswa
NO Nama
Kelompok Siklus I
Siklus II Skor
Kategori Skor
Kategori
1 Kelompok 1
80 Tinggi
90 Tinggi
2 Kelompok 2
80 Tinggi
90 Tinggi
3 Kelompok 3
83.33 Tinggi
90 Tinggi
4 Kelompok 4
86,67 Tinggi
93,33 Tinggi
5 Kelompok 5
76,67 Tinggi
90 Tinggi
Tabel 4.2 Persentase Aspek Afektif Siswa Kategori Tinggi Siklus I dan Siklus II
No Kategori
Siklus I Siklus II
1 Tinggi
81,33 90,67
2 Sedang
- -
3 Rendah
- -
C. Pembahasan
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar diartikan sebagai usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran
sangat dibutuhkan motivasi yang mendorong siswa untuk giat belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Motivasi siswa pada penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan angket awal ke kelas VIII di SMP Pantekosta Magelang. Dengan
subyek yang terlalu banyak yaitu, VIII A, VIII B dan VIII C maka diputuskan untuk mengambil sampel yang layak mewakili kelas VIII
tersebut dengan tujuan untuk meminimalisir sampel dengan motivasi terendah dari ketiga kelas. Setelah melakukan analisa pada angket awal
ini maka diperoleh data yang menunjukkan dari tiga kelas yakni kelas VIII A, VIII B dan VIII C yang memiliki motivasi terendah yakni
kelas VIII C. Data motivasi awal untuk VIII A dengan presentase 55, kelas VIII B dengan presentase 95 dan kelas VIII C dengan
presentase 85. Berikut hasil analisis motivasi belajar dari ketiga kelas di SMP pantekosta Magelang:
a. Kelas VIII A
Gambar 4.5 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII A