Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping Stress

memiliki locus of control internal lebih tinggi, akan kurang mengalami stres psikologis dibandingkan dengan mereka yang memiliki locus of control external lebih tinggi. Robbins dan Judge 2007 mendefinisikan locus of control sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Locus of control internal adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa-apa pun yang terjadi pada diri mereka. Sedangkan, untuk locus of control extrenal adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan. Kemudian menurut Kreitner dan Kinichi 2005 mengatakan hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktivitas dirinya, sedangkan locus of control external menganggap bahwa keberhasilan individu yang dapat dicapai merupakan kontrol dari keadaan sekitarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan locus of control internal yaitu, individu yang memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu merupakan kendali dari dirinya sendiri dan hal itu sebagai salah satu cara penyangga stres dalam keadaan maupun kendala apapun, serta lebih berhasil untuk melakukan coping. Sedangkan, locus of control external yaitu, individu yang yakin kendali dirinya dari kekuatan luar atau keadaan sekitarnya. d Keterampilan Sosial Individu yang memiliki keterampilan sosial dengan baik, memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keterampilan sosial kurang baik. Keterampilan sosial yang seharusnya dimiliki oleh individu, kurang lebih seperti hal- hal berikut; melakukan tindakan yang tepat pada situasi tertentu, memulai percakapan, dan berekspresi dengan baik. Keterampilan sosial yang efektif, tidak hanya akan membantu individu untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga membantu mengkomunikasikan kebutuhan dan keinginan individu. Selain itu, dapat juga membantu individu ketika membutuhkan dan menurunkan permusuhan dalam situasi yang penuh dengan ketegangan. Hal ini dapat membantu individu dalam mengatasi coping stressnya. Ketika individu tersebut butuh beradaptasi memahami lingkungan, caranya bisa saja dengan mengamati individu lain, meminta saran dari individu yang telah mumpuni dalam keterampilan sosialnya, dan terus-menerus berlatih agar semakin terasah keterampilan sosialnya. Ketrampilan sosial yang mungkin dimiliki oleh Taruna Putri adalah sosialisasi yang baik dengan rekan-rekannya, pengasuh, pelatih, dan masyarakat sekitar ketika ada kegiatan pesiar. e Dukungan Sosial Winnubst, Buunk, dan Marcelissen 1988, dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000 mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat menahan pengaruh keadaan stres dari perceraian, kehilangan orang yang dicintai, penyakit kronis, kehamilan, kehilangan pekerjaan, dan tuntutan kerja yang berlebihan. Dukungan sosial juga dapat berupa saran maupun perhatian dari teman, keluarga, dan dukungan kelompok. Dukungan sosial erat kaitannya dengan individu dalam mengatasi coping stress. Perlu adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekat untuk memberi kekuatan pada individu ketika sedang menghadapi stres. Pada dasarnya manusia memang makhluk sosial. Sehingga dukungan dari orang sekitar sangat penting bagi individu tersebut. Menurut Sarafino 2006, dukungan sosial merupakan cara untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan untuk orang lain. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dihargai, berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial yang mungkin didapat oleh Taruna Putri adalah dari keluarga, saudara, teman, pemimpin, pelatih, dan pengasuh. Hal tersebut cukup mendukung mereka, agar cepat beradaptasi dengan segala situsasi stres selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

C. Taruna Putri

1. Definisi Taruna Putri

Menurut KBBI edisi keempat, 2011, Taruna yaitu Pemudi. Taruna atau biasa disebut Taruna Putri merupakan pelajar Siswa sekolah calon perwira Kadet. Dalam hal ini individu yang berjenis kelamin perempuan. Perempuan yang menjalani pendidikan sebagai Taruna Putri di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

2. Syarat Pendaftaran Taruna Putri

a Warga Negara RI Bukan anggotamantan prajurit TNIPolri dan PNS. b Berusia sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan Dikma. c Sehat jasmani dan rohani, tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi prajurit. d Berijazah SMAMA jurusan IPA dengan ketentuan nilai UAN sebagai berikut : - Lulusan tahun 2013 nilai akhir rata-rata IPA minimal 6,87. - Lulusan tahun 2014 nilai akhir rata-rata IPA minimal 6,25. - Lulusan tahun 2015 ditentukan setelah hasil UAN selesai. e Berijazah SMK tahun 2015 jurusan : - Teknik penerbangan. - Teknik mesin. - Teknik elektro. - Teknik perkapalan. - Dengan nilai ditentukan setelah hasil UAN selesai. f Tinggi badan calon sekurang-kurangnya 160 cm dengan berat seimbang. g Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama Dikma. h Harus ada persetujuanijin dari orang tuawali. i Bersedia menjalani ikatan dinas pertama IDP 10 tahun terhitung saat dilantik menjadi letnan dua. j Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara kesatuan RI Katalog AAU, 2014. Dalam syarat pendaftaran Taruna Putri diatas, batasan usia masuk kedalam masa remaja akhir. Menurut Monks, Knoers, Haditono 2002, batasan usia masa remaja akhir, yaitu 18-21 tahun. Remaja ada dalam status interim sebagai akibat daripada posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya memberikan prestise tertentu pada remaja. Pada syarat juga nampak dijelaskan bahwa perlu adanya persetujuan atau ijin dari orang tuawali. Hal ini menunjukkan bahwa Taruna Putri tersebut berada dalam masa remaja akhir yang masih menjadi tanggung jawab dari orang tua, walaupun mereka dapat mengambil keputusannya sendiri. Namun, dalam batas usia tersebut, seseorang juga mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara. Dengan begitu individu dapat melakukan kewajiban- kewajiban tertentu tidak tergantung pada orang tuanya seperti halnya dalam memilih dan kewajiban tanggung jawab secara hukum Monk, Knoers, Haditono, 2002.

3. Kegiatan atau Aktivitas Taruna Putri

Setiap hari Taruna Putri diwajibkan untuk bangun pada pukul 04.00 WIB dan istirahat malam pada pukul 22.00 WIB. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Taruna Putri yang sedang mendapatkan tugas dinas. Sebelum melakukan segala aktivitasnya, Taruna Putri diberi waktu untuk ibadah. Setelah itu, kegiatan pagi yang dilaksanakan adalah latihan drum band, olahraga, lari maupun aerobic. Kemudian kegiatan pembersihan dilanjutkan dengan makan pagi dan apel pagi. Selesai apel pagi, Taruna Putri melaksanakan ground school kuliah di Viratama sampai siang hari Katalog AAU, 2008. Pada siang hari jeda kuliah, Taruna Putri diberi waktu untuk melakukan ibadah siang dan makan siang. Setelah itu, kembali ke Viratama untuk melaksanakan kuliah lanjutan. Selesai ground school, Taruna Putri diberikan waktu untuk mandi sore dan melaksanakan kegiatan sore sesuai jadwal perharinya. Malam hari, Taruna Putri diberikan waktu untuk belajar malam dan sebelum semua kegiatan off, mereka diwajibkan untuk melaksanakan apel malam. Kegiatan ini dimulai dari hari senin sampai jumat. Pada hari sabtu dan minggu, Taruna Putri diberikan kesempatan untuk melakukan pesiar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Katalog AAU, 2008.

D. Akademi Angkatan Udara

Sesuai dengan surat ketetapan KSAU No. 5745PenKS52 sejak tanggal 1 april 1954, tersenggaralah susunan dan penyatuan sekolah atau pendidikan AURI. Sekolah itu adalah sekolah penerbang yang berada dalam kesatuan pendidikan 001 di Pangkalan Angkatan udara Kalijati. Kemudian pada tahun 1958, sekolah penerbang Lanud Kalijati pindah ke Lanud Adi sucipto. Hal tersebut dilakukan karena adanya penyempurnaan organisasi dalam tubuh AURI, sehingga komando pendidikanpun mengalai perubahan Katalog AAU, 2005. Selama dalam masa pendidikan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Taruna Putri. Tahapan-tahapan itu sebagai berikut dalam katalog AAU, 2005 : a Semester I Tahap Integratif Pertama : - Latihan dasar kemiliteran “Chandradimuka” Selama 17 minggu di Akmil, Magelang. - Pekan orientasi dan matrikulasi, selama 3 minggu di AAU, Yogyakarta. Taruna Putri masih berpangkat prajurit Taruna. b Semester II Taruna Putri telah berpangkat Kopral Taruna Para Taruna dibagi kedalam 3 jurusan, yaitu : Jurusan Aeronautika, Elektronika, dan Administrasi. c Semester III-IV Taruna Putri berpangkat Sersan Taruna Menempuh pendidikan sesuai jurusannya sebanyak 221 hari dengan beban study sebanyak 41 SKS. Dimana setiap minggunya, yaitu 36 jam pelajaran tatap muka dan terstruktur, 6 jam ekstrakulikuler sore hari, dan 16 jam mandiri malam hari. d Semester V-VI Taruna Putri berpangkat Sersan Mayor Taruna