Pelaksanaan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                berlangsung  sejak  mungkin  tahun  2005.  Lalu,  saya  waktu  tahun 2011,  saya  kelas  2  SMA  saya  mengikuti  paskibraka  tingkat
nasional.  Jadi  saya  sebagai  perutusan  Provinsi  Sumatera  Utara mewakili  untuk  pelaksanaan  pengibaran  bendera  Pusaka  di  Istana
Negara.  Itu  saya  kelas  2  SMA.  Tahun  2012  akhir,  itu  tahun desember  2012  saya  mendapatkan  telefon  dari  Mabes  TNI.  Dan
ternyata  ada  penerimaan  untuk  tahun  2013  dan  sedang dipersiapkan  untuk  penerimaan  Taruna.  Jadi,  saya  ditanyakan
tentang kesediaan saya mau mengikuti tes atau tidak. Menurut saya itu adalah suatu kesempatan dan harus diambil, kenapa tidak, bisa
menjadi batu loncatan bagi saya dan saya mengikuti tes. Waktu itu tes  yang  saya  ikuti  pertama  darat.  Setelah  saya  ikuti,  ternyata
psikologi  saya  lebih  condong  ke  udara.  Dan  dari  darat  sendiri menyarankan  kepada  saya  untuk  mengalokasikan  saya  kepada
udara………….TRAV4-32 Informan  merupakan  anggota  paskibraka  nasional  pada  tahun
2011.  Kemudian  informan  mendapat  informasi  ada  penerimaan perempuan  dapat  menyandang  status  sebagai  prajurit,  melalui  via
telepon  dari  Mabes  TNI.  Sehingga,  informan  diminta  kesediaanya untuk mengikuti serangkaian tes. Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh
informan.  Informan mengikuti  serangkain  tes dan cocok untuk  masuk ke Angkatan Udara.
Ada,  pasti  ada.  Contohnya  saja  dari  kebiasaan-kebiasaan  setiap hari. Ya waktu saya sipil anak SMA kan, bangun tidak sesuka hati,
tapi kan bangun kita santai. Kegiatan juga santai. Mau makan kita kapan  aja  terserah,  mau  berangkat  sekolah  terserah,  terus  sampai
sekolah  mau  bercanda  sama  teman-teman  atau  segala  macam. Semua kegiatan itu bisa kita kapan kita mau itu bisa kita lakukan.
Kalau sekarang setelah saya jadi Tentara, setelah saya jadi Taruna Putri masuk Taruna, semua kegiatan itu sudah ada jadwalnya. Jadi
tahap  tahapnya  itu  sudah  ada.  Apa  yang  harus  dilakukan  jam berapa.  Mulai  dari  bangun  tidur  sampai  tidur  lagi  bangun  lagi  itu
ada kegiatannya. Jadi sudah ada jam-jamnya. Dan hidup saya lebih teratur disini, tertata
……………………………..TRAV59-83 Perubahan yang dirasakan informan ketika menjalani pendidikan di
AAU, kehidupannya jadi lebih teratur dan tertata. Hal tersebut berbeda
dengan kehidupannya saat sipil. Kegiatan yang dilakukan bisa sebebas dan semau yang diingkannya.
Dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara sendiri, Taruna  Taruna  Putri  itu  tidak  ada  pembedaan  secara
spesifik ……….Jadi  disni  tuh  semua  kegiatan  itu  sama  hanya
dalam kegiatan fisik sebagaimana kita ketahui kekuatan fisik antara laki-laki  dan  perempuan  itu  jelas  berbeda  dan  ada  ketentuan-
ketentuannya seperti apa yang kaum wanita harus lakukan, seperti apa yang kaum laki-laki lakukan
……………….TRAV172-182 Menurut informan tidak ada perbedaan yang spesifik antara Taruna
dan Taruna Putri. Perbedaannya hanya pada kegiatan fisik, disesuaikan porsinya sesuai dengan kemampuan fisik laki-laki dan perempuan.
………………………………………………….......Ya saya sendiri pernah  melakukan  pelanggaran,  pelanggaran  disiplin.  Mungkin
dalam kegiatan  yang dituntut waktunya cepat,  gerakan cepat, saya masih lelet, saya masih lelet itu kadang saya TRAV307-313
Informan  pernah  melakukan  pelanggaran.  Pelanggaran  yang
dilakukan  merupakan  pelanggaran  disiplin,  kurang  tepat  waktu  dan masih lambat gerakannya dalam melaksanakan kegiatan.
………………Jadi  walaupun  kita  melakukan  sebuah  pelanggaran tindakannya  itu  berupa  pembinaan  fisik  seperti  lari,  push  up,  pull
up, dan itu bagus untuk kita ………………….TRAV316-322
Menurut  informan  ketika  melakukan  pelanggaran,  punishment
yang diberikan yatitu, pembinaan fisik, seperti push up, pull up. b.
Fisiologis  dalam  tubuh  wanita  dan  interaksi  Taruna  Putri  dengan lingkungan tengah
Untuk itu kita di didik waktu setahun kita di Magelang. Kita benar- benar di didik, di bina pembedaan kita waktu sipil ke Militer. Jadi
disitu  kita  benar-benar  diajarkan  bagaimana  sikap  kita  sebagai seorang  Tentara,  kita  harus  tahan  terhadap  apapun  itu,  apapun  itu
bentuknya kita haru
s hadapi……….……..…………………………
Mungkin  emosional,  mungkin  kita  ketahui  perempuan  pada umumnya  mudah  menangis  atau  segala  macam,  kita  disini  sudah
bisa mengatasi hal-hal itu. Seperti itu cengeng bisa di bilang begitu sudah tidak, karena kita sudah sudah sudah terlatih sudah, jadi kita
bukan bisa tapi kita terlatih melakukannya. Kita  dengan semangat kita dengan motivasi yang tinggi, kita juga bisa mengontrol emosi
kita dari tempat ini TRAV367-379
…………………………Jadi misalnya seperti  menstruasi  ya memang  ada perubahan  emosional
dari  kita  lebih  sensitif  kalau  perempuan  itu  kita  bisa  mengatasi. Dan  semakin  lama  disini,  kita  semakin  terlatih  bagaimana
mengatasinya emosional kita itu dengan dengan kegiatan yang bisa dibilang  padat,  padat  disini  semuanya  terjadwal.  Kita  mengikuti
kegiatan  itu  dengan  senang,  dengan  ikhlas,  dengan  ikhlas  itu  kita menurut  saya  itu  kuncinya  ikhlas  dapat  berjalan  dengan  baik
TRAV387-397 Menurut  informan  cara  mengatasi  emosional  perempuan  yang
terjadi pada setiap bulannya yaitu, mengontrol emosi dengan motivasi yang  tinggi  untuk  menempuh  pendidikan  militer  di  AAU.  Informan
sudah bisa melakukan kontrol emosi tersebut, karena hasil dari didikan selama  satu  tahun  di  Magelang.  Selain  itu,  dalam  menjalani  setiap
kegiatan informan menerapkan prinsip untuk selalu merasa senang dan ikhlas.
Iya.  Jadi  karena  pengaruh  rekan-rekan  kita  itu  bisa  jadi  semangat kita. Disaat kita ngedrop kita lihat teman kita semangat, kita selalu
berusaha kita harus semangat kita harus semangat kita bisa, paling nggak kita tuh bisa seperti dia
…………………TRAV417-427 Menurut  informan  ketika  melakukan  kegiatan  bersama  rekan-
rekannya, pengaruhnya dapat memberikan semangat bagi satu dengan yang lainnya.
Jadi  untuk  berinteraksi  sendiri  kalau  di  luar  dari  flat  kita berinteraksi dengan rekan-rekan, dengan pengasuh, dengan pelatih,
dengan  Antap-antap  yang  ada  disini,  dengan  Dosen  atau  segala macam,  kita  tetap  berinteraksi  dengan  mereka,  tapi  kita  tetap
memperhatikan  jenjang  hierarki.  Jadi  kita  tetap  berinteraksi  tapi
kita tidak bablas dengan mereka…….......................................Kalau
dengan rekan-rekan sendiri, kita bisa berinteraksi di kelas maupun di flat setelah kegiatan malam TRAV440-449
Interaksi  yang  dilakukan  oleh  informan  dengan  lingkungan  di
sekitar AAU, selalu memperhatikan jenjang hierarki. Walaupun harus bersosialiasi, tapi hierarki tetap diutamakan di lingkungan AAU.
Kalau  saya  sendiri,  aktivitas  saya  sendiri  selama  pesiar  itu  yang pertama itu mencari kebutuhan saya
……………………...ada tugas apa dari dosen, ada tugas apa dari senior, apa tugas dari pengasuh
itu  saya  selesaikan  dahulu.  Jika  ada  waktu  senggang,  baru  saya pakai  untuk  istirahat.  Tapi  sebelum  itu  semua  saya  lakukan,  yang
awal itu saya hubungi orang tua saya TRAV461-467 Aktivitas  yang  dilakukan  informan  saat  ada  kesempatan  pesiar
yaitu,  menghubungi  orang  tua,  ketika  ada  tugas  informan  berusaha menyelesaikan  tanggung  jawabnya  terlebih  dahulu,  lalu  mencari
kebutuhan yang diperlukan, dan jika masih ada kesempatan digunakan untuk istirahat.
Mereka  kebanyakan  memberi  dukungan  moril  kepada  saya, menyemangati saya untuk kedepan. Karena memang ini sudah saya
jalani  dan  memang  saya  mau  jalani  dan  mereka  mau menyemangati  saya  kalau  saya  itu  harus  semangat  dan  saya  itu
harus selesai dengan baik dan benar tidak tidak tidak menyimpang terus dengan aturan, dan saya lulus tepat waktu, saya naik pangkat
tepat waktu, bisa membanggakan buat orang tua dan teman-teman saya TRAV500-506
Menurut  informan  dukungan  dari  orang-orang  disekitar  dapat
memberikan  semangat  bagi  dirinya  dalam  menjalankan  pendidikan  di AAU. Dukungan yang diberikan adalah dukungan moril.
Kalau motivasi saya tuh, kenapa saya mau masuk TNI AU, karena saya  ingin  jadi  penerbang.  Menjadi  fighter  menjadi  penerbang
tempur.  Disitu  yang  menjadi  semangat  saya,  karena  di  Indonesia belum  ada  penerbang  tempur  dan  saya  ingin  membuktikan  kalau