F. Pertanyaan Penelitian
Menurut  Herdiansyah  2010,  fungsi  pertanyaan  penelitian  kualitatif adalah  untuk  membantu  peneliti  dalam  memfokuskan  tujuan  penelitian  ke
dalam  bentuk  pertanyaan  yang  spesifik.  Creswell  2008  mengemukakan bahwa  tujuan  dari  penelitian  kualitatif  adalah  untuk  mengeksplorasi,
memahami,  menggambarkan,  serta  menemukan  fenomena  utama  terhadap topik  penelitian  yang  akan  diteliti.  Oleh  karena  itu,  Creswell  membagi
pertanyaan penelitian menjadi dua bagian, yaitu : 1
Central Question Central  question  adalah  pertanyaan  utama  dari  suatu  penelitian  yang
bersifat  sangat  umum  dan  luas.  Central  question  dalam  penelitian  ini adalah  bagaimana  bentuk-bentuk  coping  stress  pada  Taruna  Putri  yang
masih  tergolong  angkatan  baru dalam  TNI  AU  di  Akademi  Angkatan
Udara. 2
Subquestion Subquestion  adalah  pertanyaan-pertanyaan  di  luar  pertanyaan  yang
utama.  Fungsinya  untuk  memperjelas,  membuat  lebih  spesifik,  khusus, serta  mengarahkan  pada  pertanyaan  utama  di  dalam  sebuah  penelitian.
Subquestion dalam penelitian ini, yaitu : 2.1.   Pengalaman  seperti apa  yang dialami  oleh  Taruna Putri  di  Akademi
Angkatan Udara. 2.2. Faktor-faktor coping stress seperti apa yang muncul pada Taruna Putri
selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara.
2.3. Apa penyebab dan jenis stres yang dirasakan, serta gejala stres seperti apa  yang  muncul  oleh  Taruna  Putri  selama  berada  di  Akademi
Angkatan Udara.
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  metode  pendekatan  kualitatif  narasi.  Narasi didefinisikan sebagai interpretasi terorganisir mengenai serangkaian kejadian.
Narasi  juga  untuk  mempelajari  ketahanan  dan  perkembangan  diri  seseorang. Metode  studi  naratif  digunakan  tidak  hanya  untuk  mengkaji  bukti  ketahanan
atau  perkembangan  positif  seseorang,  tetapi  juga  untuk  mengidentifikasi mekanisme  yang mendorong penyesuaian adaptif  pada ketidakmampuan atau
situasi yang sulit Dunn dalam Dunn et a., 2009. Dengan metode ini, peneliti diharapkan  untuk  lebih  mampu  memahami  informan  dan  pengalamannya
selama menjalani pendidikan. Dalam  metode  narasi  ini,  penuturannya  mengadung  tiga  komponen
interpretasi  berdasarkan  waktu  awal,  tengah,  dan  akhir.  Tiga  komponen tersebut  digunakan  agar  mampu  menampilkan  peristiwa  secara  integrasi.
Metode  narasi  berfungsi  sebagai  deskriptif  dan  interpretif.  Metode  ini  juga berfungsi  mendeskripsikan  kata  kunci,  isu,  dan  peristiwa  kompleks  yang
dialami oleh informan. Smith, 2008. Metode  ini  memiliki  fungsi  interpretif,  studi  naratif  menghubungkan
keseluruhan  arti  cerita  dan  isu-isu  khusus  dengan  teori  yang  lebih  luas.  Hal tersebut  dapat  memampukan  peneliti  untuk  melakukan  interpretasi.  Fungsi
interpretif  dari  metode  ini  mampu  melihat  bagaimana  elemen  dalam  cerita
dapat  saling  berkaitan,  isu  apa  yang  menjadi  tema  utama,  gambar  diri  serta kepercayaan dan nilai-nilai apa yang mendasari Smith, 2008
Terdapat beberapa jenis struktur narasi, diantaranya adalah struktur narasi progresifoptimistik
dan struktur
narasi regresifpesimistik.
Narasi progresifoptimistik  merupakan  narasi  yang  menggambarkan  rangkaian
tantangan  dalam  hidup  dan  tokoh  utama  dapat  memunculkan  kesempatan untuk  menjadi  manusia  yang  lebih  baik.  Narasi  progresifoptimistik  juga
ditandai  dengan  nuasa  narasi  yang  optimistik.  Sedangkan  struktur  narasi regresifpesimistik  merupakan  narasi  yang  menggambarkan  rangkaian
kesengsaraan  tokoh  utama  dan  memiliki  nuansa  narasi  pesimistik  Smith, 2008.
Metode  ini  dirasa  cocok  digunakan  karena  sesuai  untuk  menggambarkan bentuk-bentuk coping stress yang merupakan tujuan dari penelitian ini. Tujuan
penelitian ini adalah menjabarkan  bentuk-bentuk  yang mempengaruhi  coping stress Taruna Putri selama menjalani pendidikan di AAU Yogyakarta.
B. Fokus Penelitian
Data  yang  terkumpul  dalam  penelitian  kualitatif  bersifat  holistik,  yaitu menyeluruh, tidak dapat dipisah satu dengan yang lain. Karena begitu luasnya
cakupan  penelitian,  maka  peneliti  perlu  melakukan  pembatasan  penelitian melalui  fokus.  Fokus  dalam  penelitian  kualitatif  menitikberatkan  pada
kebaruan informasi  yang dapat  diperoleh dari upaya untuk  memahami secara
lebih  luas  dan  mendalam  tentang  situasi  sosial  yang  dialami  informan Sugiyono, 2013.
Fokus  dari  penelitian  ini  adalah  mendeskripsikan  bentuk-bentuk  coping stress  Taruna  Putri  yang  masih  menjalani  pendidikan  di  AAU  Yogyakarta.
Hal  tersebut  dapat  diketahui  dengan  cara  meminta  informan  untuk menceritakan  tentang  pengalamannya  selama  menjalani  pendidikan  di  AAU
mulai dari awal masuk hingga saat ini sesuai dengan tingkat Taruna Putri saat peneliti mengambil data.
C. Informan Penelitian
1. Teknik Pemilihan dan Kriteria Informan Penelitian
Pada  penelitian  ini,  informan  penelitian  ditentukan  dengan menggunakan  teknik  purposive  sampling.  Teknik  purposive  sampling
yaitu, salah satu teknik dalam non-random sampling atau non-probability sampling  yang  memungkinkan  peneliti  dapat  memilih  informan
berdasarkan  ciri-ciri  khusus  yang  dimiliki  oleh  informan  penelitian, disesuaikan  dengan  tujuan  penelitian  Moleong,  2008.  Peneliti  memilih
beberapa kriteria dalam menentukan informan penelitian, seperti berikut : a
Informan penelitian berjenis kelamin perempuan. b
Informan  penelitian  merupakan  calon  perwira  putri  yang  pertama dan sedang menjalani pendidikan di AAU Yogyakarta.
c Informan  penelitian  berasal  dari  daerah  di  Indonesia  yang  berbeda
satu sama lain.