127
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan anlisis data diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan belajar
siswa kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini tampak dari indikator keaktifan belajar siswa yang menunjukkan hasil sebagai berikut.
1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif
tipe TGT pada siklus I sebesar 20, siklus II sebesar 35. Mengalami peningkatan sebesar 15 dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang
ditentukan. 2.
Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaa
n pada siklus I sebesar 35 dan pada siklus II sebesar 20.
Mengalami penurunan sebesar 15 dari kondisi siklus I dan tidak bisa mencapai target yang ditentukan.
3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja tugas pada siklus I
sebesar 75 dan siklus II sebesar 90
.
Mengalami peningkatan sebesar 15 dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.
4. Kemampuan siswa dalam diskusiinteraksi dalam kelompok kooperatif
pada siklus I sebesar 75 dan siklus II sebesar 85.
Mengalami peningkatan sebesar 10 dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.
5. Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat gurutemannya
pada siklus I sebesar 35 dan pada siklus II sebesar 25.
Mengalami penurunan sebesar 10 dari kondisi siklus I dan telah mencapai dari target yang ditentukan.
B. Keterbatasan Penelitian
Selain dari kesimpulan dan saran, penelitian ini juga masih terdapat keterbatasan-keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut. 1.
Kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti dalam diskusi tentang materi pembelajaran dan langkah-langkah proses
pembelajaran yang akan dijalankan yang mengakibatkan adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan tindakan sehingga tindakan yang dilakukan tidak
sesuai dengan skenario pembelajaran. 2.
Alokasi waktu yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaran sehingga pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh menjadi kurang optimal.
3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Biaya dalam pembuatan media pembelajaran yang mahal.
C. Saran